Carolina Marin, Ratu Bulu Tangkis Dunia yang Sempat Jadi Penari Tradisional
A
A
A
JAKARTA - Carolina Marin baru saja merebut tiket babak ketiga Total BWF World Championship 2015 usai menumbangkan wakil Malaysia, Tee Jing Yi, Selasa (11/8/2015). Dalam pertandingan itu, Marin menang dengan skor 19-21, 21-14 dan 21-13.
Kemenangan tersebut jadi awal yang mulus bagi Marin. Kendati demikian, ia mengaku penampilan tadi masih sebatas adaptasinya pasca cedera kaki.
"Saya sudah cukup lama tidak bermain di turnamen, sekitar dua bulan. Tetapi saya sangat senang bermain di sini sebab ini Kejuaraan Dunia pertama saya di Indonesia. Saya pun mulai belajar mengontrol pukulan lawan dan mengenal lokasi sendiri," ucapnya selepas pertandingan.
Marin merupakan salah satu kekuatan baru di dunia bulu tangkis. Namanya melejit usai keluar sebagai pemenang di Kejuaraan Dunia tahun lalu.
Namun fakta mengejutkan soal dirinya terlontar ketika berada di Jakarta. Ia mengaku, sempat menekuni tari tradisional Flamengo di kampung halamannya, Huelva, Spanyol.
"Waktu kecil saya sempat jadi penari Flamengo, salah satu tarian tradisional di desa saya. Kemudian pada usia delapan tahun, saya mulai bermain baulu tangkis sebab melihat teman saya di umur yang relatif sama sudah pergi berlaga ke turnamen internasional dengan olahraga tersebut," ungkapnya.
"Saya pun langsung suka dan terus memainkannya. Bulu tangkis adalah olahraga yang cukup kuat dan lumayan populer di Spanyol. Pada usia 14 tahun, saya bergabung dengan pusat latihan negara untuk mengembangkan kemampuan," urainya.
Di babak ketiga, Marin akan menghadapi Pai Yu-po asal Taiwan. Sebelumnya Pai Yu-po mengalahkan tunggal putri Indonesia, Maria Febe Kusumastuti.
Kemenangan tersebut jadi awal yang mulus bagi Marin. Kendati demikian, ia mengaku penampilan tadi masih sebatas adaptasinya pasca cedera kaki.
"Saya sudah cukup lama tidak bermain di turnamen, sekitar dua bulan. Tetapi saya sangat senang bermain di sini sebab ini Kejuaraan Dunia pertama saya di Indonesia. Saya pun mulai belajar mengontrol pukulan lawan dan mengenal lokasi sendiri," ucapnya selepas pertandingan.
Marin merupakan salah satu kekuatan baru di dunia bulu tangkis. Namanya melejit usai keluar sebagai pemenang di Kejuaraan Dunia tahun lalu.
Namun fakta mengejutkan soal dirinya terlontar ketika berada di Jakarta. Ia mengaku, sempat menekuni tari tradisional Flamengo di kampung halamannya, Huelva, Spanyol.
"Waktu kecil saya sempat jadi penari Flamengo, salah satu tarian tradisional di desa saya. Kemudian pada usia delapan tahun, saya mulai bermain baulu tangkis sebab melihat teman saya di umur yang relatif sama sudah pergi berlaga ke turnamen internasional dengan olahraga tersebut," ungkapnya.
"Saya pun langsung suka dan terus memainkannya. Bulu tangkis adalah olahraga yang cukup kuat dan lumayan populer di Spanyol. Pada usia 14 tahun, saya bergabung dengan pusat latihan negara untuk mengembangkan kemampuan," urainya.
Di babak ketiga, Marin akan menghadapi Pai Yu-po asal Taiwan. Sebelumnya Pai Yu-po mengalahkan tunggal putri Indonesia, Maria Febe Kusumastuti.
(bep)