Vita Marissa Akhiri Perjalanan Karier
A
A
A
JAKARTA - Para pecinta bulu tangkis di Indonesia pasti tidak asing dengan nama Vita Marissa. Mantan pemain andalan di Pelatnas PBSI tersebut kini memutuskan gantung raket alias pensiun usai tersingkir dari kejuaraan dunia Total BWF World Championship 2015.
Vita yang tampil bersama Shendy Puspa Irawati di nomor ganda putri, kalah saat berada di babak kedua. Menghadapi Luo Ying/Luo Yu asal China, Vita/Shendy takluk 10-21 dan 9-21.
Kehebatan Vita memang sudah menurun sejak dirinya sembuh dari cedera bahu. Kini ia memilih pensiun sebagai pemain setelah 21 tahun berjuang mengharumkan nama Indonesia.
"Saya sudah berkarir di bulu tangkis kurang lebih 21 tahun. Selama itu, banyak sekali pelajaran hidup yang saya dapatkan, yang tidak dapat saya bayangkan sebelumnya. Saya banyak belajar sifat orang, belajar menghargai orang, bisa bertemu kepala negara, jadi terkenal di dunia, wah banyak lah, pokoknya bulu tangkis tidak ada duanya!," ucap Vita yang dikutip dari situs resmi PBSI.
Selama berkarier, Vita tak hanya merasakan indahnya meraih prestasi. Di satu sisi ia juga pernah mengalami masa-masa buruk dan semuanya ia ungkapkan seusai bertanding di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (12/8/2015).
"Saat saya tertimpa cedera bahu, lalu saya harus dioperasi. Saat itu saya kehilangan segalanya dan harus mulai dari nol lagi, tabungan habis semua dan nilai kontrak turun. Rasanya sedih, tetapi hikmahnya banyak sekali. Saya belajar, kalau kita punya sesuatu harus dijaga baik-baik, dan jaga hubungan baik dengan banyak orang," tutur mantan rekan duet Lilyana Natsir di nomor ganda putri ini.
"Setelah mengalami musibah cedera bahu, saya bisa tampil di Olimpiade Beijing 2008. Rasanya senang sekali bisa comeback walaupun harus usaha dari bawah lagi. Lalu saya bisa berprestasi juga di ganda putri bersama Butet (Liliyana Natsir). Sesudahnya, saya tidak bisa complaint lagi, begitu banyak berkah yang saya dapat," sambungnya.
Setelah pensiun, Vita ingin menjadi pelatih bulu tangkis. Ia berambisi mencetak generasi baru yang nantinya punya prestasi gemilang di pentas internasional.
"Memang saya tidak bisa lepas dari dunia bulu tangkis dan tidak bisa lepas dari Indonesia. Ada beberapa tawaran dari luar negeri, namun saya inginnya di Indonesia. Saya ingin memberi motivasi untuk anak-anak," ungkapnya,
Selama berkarier, sudah banyak prestasi yang didapat oleh Vita. Beberapa di antaranya adalah gelar juara SEA Games 2001, SEA Games 2007, Indonesia Open 2008, dan Malaysia Open Grand Prix Gold 2013.
Vita yang tampil bersama Shendy Puspa Irawati di nomor ganda putri, kalah saat berada di babak kedua. Menghadapi Luo Ying/Luo Yu asal China, Vita/Shendy takluk 10-21 dan 9-21.
Kehebatan Vita memang sudah menurun sejak dirinya sembuh dari cedera bahu. Kini ia memilih pensiun sebagai pemain setelah 21 tahun berjuang mengharumkan nama Indonesia.
"Saya sudah berkarir di bulu tangkis kurang lebih 21 tahun. Selama itu, banyak sekali pelajaran hidup yang saya dapatkan, yang tidak dapat saya bayangkan sebelumnya. Saya banyak belajar sifat orang, belajar menghargai orang, bisa bertemu kepala negara, jadi terkenal di dunia, wah banyak lah, pokoknya bulu tangkis tidak ada duanya!," ucap Vita yang dikutip dari situs resmi PBSI.
Selama berkarier, Vita tak hanya merasakan indahnya meraih prestasi. Di satu sisi ia juga pernah mengalami masa-masa buruk dan semuanya ia ungkapkan seusai bertanding di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (12/8/2015).
"Saat saya tertimpa cedera bahu, lalu saya harus dioperasi. Saat itu saya kehilangan segalanya dan harus mulai dari nol lagi, tabungan habis semua dan nilai kontrak turun. Rasanya sedih, tetapi hikmahnya banyak sekali. Saya belajar, kalau kita punya sesuatu harus dijaga baik-baik, dan jaga hubungan baik dengan banyak orang," tutur mantan rekan duet Lilyana Natsir di nomor ganda putri ini.
"Setelah mengalami musibah cedera bahu, saya bisa tampil di Olimpiade Beijing 2008. Rasanya senang sekali bisa comeback walaupun harus usaha dari bawah lagi. Lalu saya bisa berprestasi juga di ganda putri bersama Butet (Liliyana Natsir). Sesudahnya, saya tidak bisa complaint lagi, begitu banyak berkah yang saya dapat," sambungnya.
Setelah pensiun, Vita ingin menjadi pelatih bulu tangkis. Ia berambisi mencetak generasi baru yang nantinya punya prestasi gemilang di pentas internasional.
"Memang saya tidak bisa lepas dari dunia bulu tangkis dan tidak bisa lepas dari Indonesia. Ada beberapa tawaran dari luar negeri, namun saya inginnya di Indonesia. Saya ingin memberi motivasi untuk anak-anak," ungkapnya,
Selama berkarier, sudah banyak prestasi yang didapat oleh Vita. Beberapa di antaranya adalah gelar juara SEA Games 2001, SEA Games 2007, Indonesia Open 2008, dan Malaysia Open Grand Prix Gold 2013.
(bep)