Target Dua Emas
Kamis, 13 Agustus 2015 - 10:00 WIB

Target Dua Emas
A
A
A
JAKARTA - Pengurus Besar Muaythai Indonesia (PBMI) memasang target dua medali emas di kejuaraan dunia muaythai Royal World Cup 2015 di Thailand, 13–22 Agustus. Dua emas diharapkan dari kelas junior cadet.
PBMI selaku induk organisasi muaythai di Indonesia terus mengembangkan sayap olahraga bela diri tersebut. Keseriusan itu ditunjukkan dengan aktif mengikuti berbagai kejuaraan yang mampu meningkatkan kualitas atlet di tingkat nasional ataupun internasional. Pada kejuaraan dunia muaythai kali ini PBMI mengirimkan 12 atlet.
Namun, dari 12 atlet yang akan bertanding, PBMI tidak mau memberikan target terlalu besar. Dari beberapa kategori yang diikutsertakan, dua gelar juara dirasa sudah cukup. ”Yang terpenting jangan pulang dengan hasil kosong. Meskipun persiapan para atlet ini sangat singkat, yaitu 12 hari, tetapi saya selalu memantau bagaimana persiapan yang dilakukan setiap harinya,” ungkap Ketua Harian PBMI Sudirman di sela-sela persiapan atlet muaythai di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, kemarin.
”Insya Allah mereka akan pulang dan membawa medali dari kejuaraan dunia tersebut. Targetnya paling tidak ada satu atau dua medali yang bisa kami bawa pulang. Dilihat dari peluang yang memungkinkan bisa diraih, setidaknya bisa didapat dari kelas junior cadet,” tutur pria yang juga pengurus KONI Pusat.
Sudirman menambahkan, PMBI tidak akan lupa memberikan penghargaan kepada atlet-atlet yang nantinya bisa memberikan prestasi di kejuaraan dunia tersebut. Namun, dia mengharapkan jika bukan hal itu yang akan dikedepankan PBMI dalam menempa mental dari para atlet-atletnya.
”Intinya kami dari muaythai selalu memberikan reward. Setiap adik-adik (atlet-atlet) itu berhasil meraih medali emas selalu ada reward,tetapi bukan itu tujuannya. Sebab, yang kami kedepankan adalah dedikasi dan juga pengabdian. Kalau memang berprestasi PBMI tidak akan melupakan hal tersebut,” paparnya.
Sementara itu, Zulbimantara yang disebut-sebut sebagai salah satu atlet unggulan meraih medali emas di kelas junior cadet 51 kg mengaku sudah siap tempur untuk memberikan prestasi terbaik. Apalagi, dia sudah memiliki pengalaman berprestasi di kejuaraan dunia muaythai sebelumnya.
Bima, begitu atlet asal Makassar itu disapa, adalah peraih dua medali di kejuaraan dunia muaythai yang juga digelar di Thailand. Atlet berusia 16 tahun tersebut sukses menempati peringkat kedua kejuaraan dunia 2013 dan mampu memperbaiki prestasi dengan keluar sebagai yang terbaik pada tahun berikutnya.
”Dengan demikian, saya berharap di pertandingan nanti saya diberikan kelancaran. Jelas sekali kesulitan sebenarnya ada di faktor mental dan juga fisik yang harus kuat. Sebab, lawan-lawan kami juga pasti sangat berat di sana,” ujar Bima.
Decky irawan jasri
PBMI selaku induk organisasi muaythai di Indonesia terus mengembangkan sayap olahraga bela diri tersebut. Keseriusan itu ditunjukkan dengan aktif mengikuti berbagai kejuaraan yang mampu meningkatkan kualitas atlet di tingkat nasional ataupun internasional. Pada kejuaraan dunia muaythai kali ini PBMI mengirimkan 12 atlet.
Namun, dari 12 atlet yang akan bertanding, PBMI tidak mau memberikan target terlalu besar. Dari beberapa kategori yang diikutsertakan, dua gelar juara dirasa sudah cukup. ”Yang terpenting jangan pulang dengan hasil kosong. Meskipun persiapan para atlet ini sangat singkat, yaitu 12 hari, tetapi saya selalu memantau bagaimana persiapan yang dilakukan setiap harinya,” ungkap Ketua Harian PBMI Sudirman di sela-sela persiapan atlet muaythai di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, kemarin.
”Insya Allah mereka akan pulang dan membawa medali dari kejuaraan dunia tersebut. Targetnya paling tidak ada satu atau dua medali yang bisa kami bawa pulang. Dilihat dari peluang yang memungkinkan bisa diraih, setidaknya bisa didapat dari kelas junior cadet,” tutur pria yang juga pengurus KONI Pusat.
Sudirman menambahkan, PMBI tidak akan lupa memberikan penghargaan kepada atlet-atlet yang nantinya bisa memberikan prestasi di kejuaraan dunia tersebut. Namun, dia mengharapkan jika bukan hal itu yang akan dikedepankan PBMI dalam menempa mental dari para atlet-atletnya.
”Intinya kami dari muaythai selalu memberikan reward. Setiap adik-adik (atlet-atlet) itu berhasil meraih medali emas selalu ada reward,tetapi bukan itu tujuannya. Sebab, yang kami kedepankan adalah dedikasi dan juga pengabdian. Kalau memang berprestasi PBMI tidak akan melupakan hal tersebut,” paparnya.
Sementara itu, Zulbimantara yang disebut-sebut sebagai salah satu atlet unggulan meraih medali emas di kelas junior cadet 51 kg mengaku sudah siap tempur untuk memberikan prestasi terbaik. Apalagi, dia sudah memiliki pengalaman berprestasi di kejuaraan dunia muaythai sebelumnya.
Bima, begitu atlet asal Makassar itu disapa, adalah peraih dua medali di kejuaraan dunia muaythai yang juga digelar di Thailand. Atlet berusia 16 tahun tersebut sukses menempati peringkat kedua kejuaraan dunia 2013 dan mampu memperbaiki prestasi dengan keluar sebagai yang terbaik pada tahun berikutnya.
”Dengan demikian, saya berharap di pertandingan nanti saya diberikan kelancaran. Jelas sekali kesulitan sebenarnya ada di faktor mental dan juga fisik yang harus kuat. Sebab, lawan-lawan kami juga pasti sangat berat di sana,” ujar Bima.
Decky irawan jasri
(bbg)