Misi Pembuktian Diri Seorang Cabaye
A
A
A
LONDON - Membuktikan diri. Mungkin itulah yang sekarang ada di benak geladang Crystal Palace, Yohan Cabaye. Setelah terlempar dari kerasnya persaingan di Paris Saint Germain (PSG), Cabaye ingin membuktikan, dirinya bukanlah pemain kelas dua.
Ya, label itu memang tidak layak disematkan ke diri Yohan Cabaye merujuk kepada jejak karirnya di sepak bola Eropa baik di level klub atau tim nasional Prancis.
Cabaye menimba ilmu sepak bola di akademi klub di kota tempat dia lahir, Tourcoing. Kemudian pada 1998 dia pindah ke Lille.
Di situlah nama Cabaye mulai melambung. Tampil 191 kali dan mencetak 31 gol, Cabaye mempersembahkan dua gelar: Ligue 1 Prancis 2010/11 dan Piala Prancis 2010/2011.
Sukses bersama Lille, Cabaye pindah ke Liga Inggris untuk bergabung ke Newcastle United. Bersama The Magpies, nama Cabaye semakin melambung berkat kepercayaan klub untuk menjadikannya jendral di lini tengah.
Sayangnya, di sana Cabaye sempat bersitegang dengan pelatih Newcastle kala itu, Alan Pardew. Bermula ketika Arsenal mencoba menawar Cabaye namun ditolak Newcastle, Pardew kemudian mengasingkan Cabaye dari tim karena menganggap Cabaye kehilangan fokus akibat memikirkan tawaran tersebut.
Kendati demikian, hal itu tidak membuat nama Cabaye meredup. Terbukti, PSG memutuskan untuk memulangkan dirinya ke Prancis pada Januari 2014.
Namun di bawah asuhan pelatih Laurent Blanc, nama Cabaye tenggelam. Dia hanya tampil 31 kali dan mencetak satu gol selama satu musim berkostum PSG.
Cabaye kemudian memutuskan untuk kembali ke Liga Inggris. Bedanya, kini dia bermain bagi Crystal Palace sekaligus bereuni dengan Alan Pardew.
Keputusan itu terbukti tepat. Cabaye langsung menunjukan kemampuannya di laga pembuka Liga Inggris musim 2015/16 dengan mencetak satu gol kemenangan Palace atas Norwich City, akhir pekan lalu.
Penampilan itu seolah membuktikan ucapan Cabaye sendiri. Saat itu, menanggapi rumor kepindahannya ke Liga Inggris, Cabaye mengatakan
"Terkadang lebih baik mundur beberapa langkah untuk maju ke depan. Saya menikmati bermain di Inggris, liga yang cocok untuk saya," pungkas Cabaye Juni lalu.
Biodata Cabaye
Sumber: Wikipedia
Nama lengkap: Yohan Cabaye
Tempat tanggal lahir: Tourcoing, Prancis 14 Januari 1986
Posisi: Gelandang tengah
Karir klub
Akademi
1992-1998: Tourcoing
1998-2004: Lille
Senior:
2004-2011 | Lille | Tampil: 191 | Gol: 31
2011-2014 | Newcastle United | Tampil: 79 | Gol: 17
2014-15 | Paris Saint Germain | Tampil: 39 | Gol: 1
2015- | Crystal Palace| Tampil: 1 | Gol: 1
Trofi
Lille: Ligue 1 (2010/11), Piala Prancis (2010/11)
PSG: Ligue 1 (2013/14, 2014/15) Piala Prancis (2014/15), Piala Liga Prancis (2013/14, 2014/15)
Ya, label itu memang tidak layak disematkan ke diri Yohan Cabaye merujuk kepada jejak karirnya di sepak bola Eropa baik di level klub atau tim nasional Prancis.
Cabaye menimba ilmu sepak bola di akademi klub di kota tempat dia lahir, Tourcoing. Kemudian pada 1998 dia pindah ke Lille.
Di situlah nama Cabaye mulai melambung. Tampil 191 kali dan mencetak 31 gol, Cabaye mempersembahkan dua gelar: Ligue 1 Prancis 2010/11 dan Piala Prancis 2010/2011.
Sukses bersama Lille, Cabaye pindah ke Liga Inggris untuk bergabung ke Newcastle United. Bersama The Magpies, nama Cabaye semakin melambung berkat kepercayaan klub untuk menjadikannya jendral di lini tengah.
Sayangnya, di sana Cabaye sempat bersitegang dengan pelatih Newcastle kala itu, Alan Pardew. Bermula ketika Arsenal mencoba menawar Cabaye namun ditolak Newcastle, Pardew kemudian mengasingkan Cabaye dari tim karena menganggap Cabaye kehilangan fokus akibat memikirkan tawaran tersebut.
Kendati demikian, hal itu tidak membuat nama Cabaye meredup. Terbukti, PSG memutuskan untuk memulangkan dirinya ke Prancis pada Januari 2014.
Namun di bawah asuhan pelatih Laurent Blanc, nama Cabaye tenggelam. Dia hanya tampil 31 kali dan mencetak satu gol selama satu musim berkostum PSG.
Cabaye kemudian memutuskan untuk kembali ke Liga Inggris. Bedanya, kini dia bermain bagi Crystal Palace sekaligus bereuni dengan Alan Pardew.
Keputusan itu terbukti tepat. Cabaye langsung menunjukan kemampuannya di laga pembuka Liga Inggris musim 2015/16 dengan mencetak satu gol kemenangan Palace atas Norwich City, akhir pekan lalu.
Penampilan itu seolah membuktikan ucapan Cabaye sendiri. Saat itu, menanggapi rumor kepindahannya ke Liga Inggris, Cabaye mengatakan
"Terkadang lebih baik mundur beberapa langkah untuk maju ke depan. Saya menikmati bermain di Inggris, liga yang cocok untuk saya," pungkas Cabaye Juni lalu.
Biodata Cabaye
Sumber: Wikipedia
Nama lengkap: Yohan Cabaye
Tempat tanggal lahir: Tourcoing, Prancis 14 Januari 1986
Posisi: Gelandang tengah
Karir klub
Akademi
1992-1998: Tourcoing
1998-2004: Lille
Senior:
2004-2011 | Lille | Tampil: 191 | Gol: 31
2011-2014 | Newcastle United | Tampil: 79 | Gol: 17
2014-15 | Paris Saint Germain | Tampil: 39 | Gol: 1
2015- | Crystal Palace| Tampil: 1 | Gol: 1
Trofi
Lille: Ligue 1 (2010/11), Piala Prancis (2010/11)
PSG: Ligue 1 (2013/14, 2014/15) Piala Prancis (2014/15), Piala Liga Prancis (2013/14, 2014/15)
(sha)