Ramos: Tak Hanya Produktif, Golnya Pun Krusial
A
A
A
MADRID - Posisi boleh saja pemain belakang, namun urusan mencetak gol, Sergio Ramos tak kalah dengan pemain di posisi menyerang. Bahkan, sejauh ini Bek kelahiran, Camas, Sevilla, 30 Maret 1986, tersebut menempati peringkat 3 sebagai pemain belakang paling produktif di Real Madrid.
Pada 18 April 2015, saat Madrid melawan Malaga, Ramos mencetak gol ke-55 dengan kostum Madrid. Torehan itu mengukuhkan mantan benteng Sevilla itu sebagai bek yang mencetak gol terbanyak ketiga dalam sejarah Los Blancos. Ramos di bawah Fernando Hierro yang menempati tempat pertama dengan 127 gol, dan bek asal Brasil Roberto Carlos, yang mencetak 68 gol di Madrid. Dengan demikian, Ramos butuh 13 gol untuk mengejar torehan gol Carlos.
Ramos rata-rata mencetak 5,5 gol per musim. Dengan demikian, jika Ramos bisa mempertahankan performa terbaiknya, bukan mustahil pada musim 2017/2018, dia bisa melewati rekor Carlos. Melampauai catatan Carlos bukan mustahil bagi Ramos. Sebab, dia sudah sepakat memperpanjang kontrak bersama Madrid hingga 2020. (Baca juga: Ramos Digaji Rp152 Miliar Per Tahun Hingga 2020)
Peran besar Ramos di Madrid tak hanya soal kuantitas gol yang diciptakan, tapi juga pentingnya gol tersebut terjadi. Tidak diragukan lagi, yang paling banyak diingat orang adalah final Liga Champions 2013/2014 kontra Atletico Madrid di Estadio da Luz, Lisabon, 24 Mei 2014. Golnya menit ke-90+3 membuat laga berakhir imbang 1-1 karena Atletico lebih dulu unggul lewat gol Diego Goding menit ke-36.
Akhirnya Madrid berhasil merengkuh La Decima (gelar kesepuluh) Liga Champions berkat tiga gol tambahan melalui Gareth Bale (110), Marcelo (118), dan Cristiano Ronaldo (120 penalti). Selain itu, Ramos mencetak dua gol di semfinal Liga Champions 2013/2014 melawan Bayern Muenchen, serta dua gol di final Piala Dunia Antarklub 2014.
Bek paling produktif dalam sejarah Madrid
Fernando Hierro 127 601
Roberto Carlos 68 512
Sergio Ramos 55 445
Manuel SanchÃs 40 710
Pada 18 April 2015, saat Madrid melawan Malaga, Ramos mencetak gol ke-55 dengan kostum Madrid. Torehan itu mengukuhkan mantan benteng Sevilla itu sebagai bek yang mencetak gol terbanyak ketiga dalam sejarah Los Blancos. Ramos di bawah Fernando Hierro yang menempati tempat pertama dengan 127 gol, dan bek asal Brasil Roberto Carlos, yang mencetak 68 gol di Madrid. Dengan demikian, Ramos butuh 13 gol untuk mengejar torehan gol Carlos.
Ramos rata-rata mencetak 5,5 gol per musim. Dengan demikian, jika Ramos bisa mempertahankan performa terbaiknya, bukan mustahil pada musim 2017/2018, dia bisa melewati rekor Carlos. Melampauai catatan Carlos bukan mustahil bagi Ramos. Sebab, dia sudah sepakat memperpanjang kontrak bersama Madrid hingga 2020. (Baca juga: Ramos Digaji Rp152 Miliar Per Tahun Hingga 2020)
Peran besar Ramos di Madrid tak hanya soal kuantitas gol yang diciptakan, tapi juga pentingnya gol tersebut terjadi. Tidak diragukan lagi, yang paling banyak diingat orang adalah final Liga Champions 2013/2014 kontra Atletico Madrid di Estadio da Luz, Lisabon, 24 Mei 2014. Golnya menit ke-90+3 membuat laga berakhir imbang 1-1 karena Atletico lebih dulu unggul lewat gol Diego Goding menit ke-36.
Akhirnya Madrid berhasil merengkuh La Decima (gelar kesepuluh) Liga Champions berkat tiga gol tambahan melalui Gareth Bale (110), Marcelo (118), dan Cristiano Ronaldo (120 penalti). Selain itu, Ramos mencetak dua gol di semfinal Liga Champions 2013/2014 melawan Bayern Muenchen, serta dua gol di final Piala Dunia Antarklub 2014.
Bek paling produktif dalam sejarah Madrid
Fernando Hierro 127 601
Roberto Carlos 68 512
Sergio Ramos 55 445
Manuel SanchÃs 40 710
(sha)