Sejarah Dramatis
A
A
A
JAKARTA - Dramatis. Kata itu tepat menggambarkan perjuangan tunggal putri Indonesia Lindaweni Fanetri saat mengukir sejarah menembus semifinal kejuaraan dunia bulu tangkis seusai mengalahkan Tai Tzu-ying asal Taiwan di Istora Gelora Bung Karno kemarin.
Capaian ini menjadi hasil yang luar biasa bagi Lindaweni. Pasalnya, dia kalah 14-21 pada set pertama dan sempat tertinggal 15-20 di set kedua. Namun, gadis 25 tahun itu pantang menyerah. Dengan ketenangannya, pebulu tangkis kelahiran Jakarta itu mampu membalikkan keadaan dan memaksa pertandingan berlangsung rubber set.
Bahkan, kepercayaan diri Linda, sapaan akrabnya, makin bertambah untuk mengakhiri pertandingan dengan kemenangan 14- 21, 22-20, 21- 12 dalam tempo 1 jam delapan menit. “Saya bersyukur karena set kedua sempat ketinggal 15-20. Apalagi saat 18-20, saya sempat tertekan karena dia (Tzu Ying) bermain agresif. Dan saya hanya memikirkan poin per poin,” kata Linda.
”Pelatih mengatakan kepada saya, ’Kamu sudah diberi kesempatan, jadi kamu harus memanfaatkan kesempataan’. Jadi, saya tampil habis-habisan dan senang bisa menang,” ungkapnya . Kecemerlangan Linda di ajang ini memang terbilang sangat mengesankan. Selain mampu melibas Tzu Ying yang merupakan unggulan keempat, dia juga berhasil menyingkirkan para unggulan-unggulan pada fase sebelumnya.
Pada babak kedu, dia mampu mengalahkan unggulan ke-13 asal Jepang Minatsu Mitani dan Ratchanok Intanon yang menjadi ungguan kelima di babak ketiga. Hasil ini sekaligus membuatnya menjadi pebulu tangkis Indonesia pertama yang melaju ke semifinal di Kejuaraan Dunia sejak 1995.
Terakhir, prestasi serupa didapatkan legendaris pebulu tangkis wanita Indonesia Susi Susanti yang akhirnya tersingkir dari Ye Zhaouing (China) di babak tersebut. Jelas, pebulu tangkis jebolan PB. Suryanaga, Surabaya, itu berharap bisa terus tampil konsisten di pertandingan selanjutntya.
Sementara pada ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir juga berhasil melaju ke semifinal setelah mengalahkan pasangan Korea Selatan, Ko Sung Hyun/Kim Ha Na, dalam dua gamelangsung, 21-8, 21-15. Hasil itu menjadi kemenangan yang ketiga dari empat pertemuannya atas unggulan kedelapan tersebut.
Pada laga selanjutnya, unggulan ketiga itu akan menghadapi musuh bebuyutannya asal China Zhang Nan/Zhao Yunlei yang menyingkirkan wakil Indonesia lainnya, Praveen Jordan/Debby susanto 21-13, 21-14. Pertemuan nanti akan menjadi yang ke-16 kalinya kedua pasangan tersebut bertemu. Namun, Tontowi/ Liliyana rekornya masih kalah 5-10 atas juara bertahan tersebut.
Bahkan, lima pertemuan terakhirnya, Juara Dunia 2013 itu selalu kandas dari pasangan nomor satu dunia itu. Ganda putri Indonesia Greysia Polii/Nitya Khrishinda Maheswari juga memastikan satu tempat di semifinal setelah mengalahkan Amelia Alicia Anscelly/Soong Fie Cho asal Malaysia dua set langsung 21-11, 21-11.
Raikhul amar
Capaian ini menjadi hasil yang luar biasa bagi Lindaweni. Pasalnya, dia kalah 14-21 pada set pertama dan sempat tertinggal 15-20 di set kedua. Namun, gadis 25 tahun itu pantang menyerah. Dengan ketenangannya, pebulu tangkis kelahiran Jakarta itu mampu membalikkan keadaan dan memaksa pertandingan berlangsung rubber set.
Bahkan, kepercayaan diri Linda, sapaan akrabnya, makin bertambah untuk mengakhiri pertandingan dengan kemenangan 14- 21, 22-20, 21- 12 dalam tempo 1 jam delapan menit. “Saya bersyukur karena set kedua sempat ketinggal 15-20. Apalagi saat 18-20, saya sempat tertekan karena dia (Tzu Ying) bermain agresif. Dan saya hanya memikirkan poin per poin,” kata Linda.
”Pelatih mengatakan kepada saya, ’Kamu sudah diberi kesempatan, jadi kamu harus memanfaatkan kesempataan’. Jadi, saya tampil habis-habisan dan senang bisa menang,” ungkapnya . Kecemerlangan Linda di ajang ini memang terbilang sangat mengesankan. Selain mampu melibas Tzu Ying yang merupakan unggulan keempat, dia juga berhasil menyingkirkan para unggulan-unggulan pada fase sebelumnya.
Pada babak kedu, dia mampu mengalahkan unggulan ke-13 asal Jepang Minatsu Mitani dan Ratchanok Intanon yang menjadi ungguan kelima di babak ketiga. Hasil ini sekaligus membuatnya menjadi pebulu tangkis Indonesia pertama yang melaju ke semifinal di Kejuaraan Dunia sejak 1995.
Terakhir, prestasi serupa didapatkan legendaris pebulu tangkis wanita Indonesia Susi Susanti yang akhirnya tersingkir dari Ye Zhaouing (China) di babak tersebut. Jelas, pebulu tangkis jebolan PB. Suryanaga, Surabaya, itu berharap bisa terus tampil konsisten di pertandingan selanjutntya.
Sementara pada ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir juga berhasil melaju ke semifinal setelah mengalahkan pasangan Korea Selatan, Ko Sung Hyun/Kim Ha Na, dalam dua gamelangsung, 21-8, 21-15. Hasil itu menjadi kemenangan yang ketiga dari empat pertemuannya atas unggulan kedelapan tersebut.
Pada laga selanjutnya, unggulan ketiga itu akan menghadapi musuh bebuyutannya asal China Zhang Nan/Zhao Yunlei yang menyingkirkan wakil Indonesia lainnya, Praveen Jordan/Debby susanto 21-13, 21-14. Pertemuan nanti akan menjadi yang ke-16 kalinya kedua pasangan tersebut bertemu. Namun, Tontowi/ Liliyana rekornya masih kalah 5-10 atas juara bertahan tersebut.
Bahkan, lima pertemuan terakhirnya, Juara Dunia 2013 itu selalu kandas dari pasangan nomor satu dunia itu. Ganda putri Indonesia Greysia Polii/Nitya Khrishinda Maheswari juga memastikan satu tempat di semifinal setelah mengalahkan Amelia Alicia Anscelly/Soong Fie Cho asal Malaysia dua set langsung 21-11, 21-11.
Raikhul amar
(bbg)