Taekwondo Bidik Olimpiade 2020

JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) Marciano Norman berharap atlet taekwondo Indonesia dapat mengikuti Olimpiade. Dia menargetkan misi itu paling lambat terpenuhi saat Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang.

Harapan itu diungkapkan Marciano saat membuka Diklat Wasit Nasional Kyorugi XIII dan Penyegaran Wasit Nasional Kyorugi XXV PBTI 2015 kemarin. Pada acara yang berlangsung di Pusdiklat Grahan Insani, Kelapa Dua, itu dia mengaku ingin melihat anak asuhnya bersaing memperebutkan medali di Olimpiade. Keinginan itu muncul karena atlet taekwondo Indonesia belum pernah hadir di Olimpiade.

Karena itu, Marciano beserta seluruh pengurus PBTI akan berusaha meloloskan wakil-wakil Merah Putih ke Olimpiade 2016 di Brasil. Namun, jika gagal terlaksana, Marciano optimistis target itu bakal terealisasi pada 2020. Keyakinan Marciano dilandasi peningkatan prestasi atlet-atlet taekwondo belakangan ini. Salah satunya di Korea Selatan.

Akhir Juli lalu Indonesia yang berada dalam naungan Universal Taekwondo Indonesia (UTI) Pro berjaya di ajang Chuncheon Korea Open International Taekwondo Championship. Pada kejuaraan yang dimeriahkan 802 peserta dari 72 negara itu, Indonesia yang diwakili 3 atlet putri dan 3 taekwondo putra sukses menyabet 2 medali emas, 2 perak, dan 2 perunggu.

Setelah itu atlet taekwondo Indonesia menggondol 3 emas, 4 perak, dan 5 perunggu di ajang World Taekwondo Hanmadang di Pyongtaek Korsela yang berakhir awal Agustus kemarin. ”Paling lambat, kalau kami tidak masuk Olimpiade 2016, kami harus lolos Olimpiade 2020,” ungkap Marciano.

M mirza