Akhir Manis Pembunuh Raksasa
Selasa, 18 Agustus 2015 - 09:24 WIB
Akhir Manis Pembunuh Raksasa
A
A
A
TORONTO - Petenis muda asal Swiss Belinda Bencic membuat kejutan pada Turnamen Piala Rogers 2015. Gadis berusia 18 tahun itu sukses menjadi juara setelah lawannya dari Rumania Simona Halep mundur karena cedera pada partai final di Rexall Centre, Toronto, dini hari kemarin.
Pada pertandingan itu, Bencic mengaku senang dengan keberhasilannya mengalahkan Halep 7-6, 6-7, 3-0 selama 2,5 jam. Apalagi, ini debutnya di ajang tersebut. Hasilnya pun sangat mengesankan karena mampu merebut gelar yang pertama di ajang Masters. “Saya berterima kasih kepada semua orang yang telah membantu saya bisa tampil baik di setiap pertandingan pekan ini. Ajang ini menjadi turnamen spesial bagi saya.
Karena ini menjadi gelar terbesar dalam karier saya. Saya pun tidak akan pernah melupakan. Jadi, saya tidak sabar untuk kembali tahun depan,” ungkapnya. Bencic yang tidak diunggulkan di ajang ini memang menunjukkan penampilan menakjubkan. Sebelum melangkah ke final, penerus Martina Hingis itu sukses mengalahkan petenis nomor satu WTA Serena Williams dengan skor 6-3, 5-7, 6-4.
Bahkan, Bencic digadang-gadang akan menjadi salah satu petenis muda berbakat untuk generasi ke depan. Sepanjang tahun ini, dia pernah mengalahkan Halep, Ana Ivanovic, dan Maria Sharapova. Dia pun sempat dianggap sebagai pembunuh raksasa. Di bagian putra, Andy Murray tampil luar biasa saat merebut gelar juara Piala Rogers 2015.
Keberhasilan itu didapat setelah mengalahkan unggulan pertama asal Serbia Novak Djokovic 6-4, 4-6, 6-3. Ini kemenangan kesembilan sepanjang 28 pertemuan dengan lawannya tersebut. Kesuksesannya ini sekaligus merupakan kemenangan yang ke-11 secara beruntun di ATP World Tour Masters 1000. Hasil ini membuatnya menambah koleksi trofi Masters menjadi 11 gelar, termasuk dua gelar di Piala Rogers pada 2009 dan 2010.
Raikhul amar
Pada pertandingan itu, Bencic mengaku senang dengan keberhasilannya mengalahkan Halep 7-6, 6-7, 3-0 selama 2,5 jam. Apalagi, ini debutnya di ajang tersebut. Hasilnya pun sangat mengesankan karena mampu merebut gelar yang pertama di ajang Masters. “Saya berterima kasih kepada semua orang yang telah membantu saya bisa tampil baik di setiap pertandingan pekan ini. Ajang ini menjadi turnamen spesial bagi saya.
Karena ini menjadi gelar terbesar dalam karier saya. Saya pun tidak akan pernah melupakan. Jadi, saya tidak sabar untuk kembali tahun depan,” ungkapnya. Bencic yang tidak diunggulkan di ajang ini memang menunjukkan penampilan menakjubkan. Sebelum melangkah ke final, penerus Martina Hingis itu sukses mengalahkan petenis nomor satu WTA Serena Williams dengan skor 6-3, 5-7, 6-4.
Bahkan, Bencic digadang-gadang akan menjadi salah satu petenis muda berbakat untuk generasi ke depan. Sepanjang tahun ini, dia pernah mengalahkan Halep, Ana Ivanovic, dan Maria Sharapova. Dia pun sempat dianggap sebagai pembunuh raksasa. Di bagian putra, Andy Murray tampil luar biasa saat merebut gelar juara Piala Rogers 2015.
Keberhasilan itu didapat setelah mengalahkan unggulan pertama asal Serbia Novak Djokovic 6-4, 4-6, 6-3. Ini kemenangan kesembilan sepanjang 28 pertemuan dengan lawannya tersebut. Kesuksesannya ini sekaligus merupakan kemenangan yang ke-11 secara beruntun di ATP World Tour Masters 1000. Hasil ini membuatnya menambah koleksi trofi Masters menjadi 11 gelar, termasuk dua gelar di Piala Rogers pada 2009 dan 2010.
Raikhul amar
(ftr)
