Pedro, Solusi Jose Mourinho?
A
A
A
LONDON - Chelsea hanya meraih poin satu dan mencetak dua gol dari dua laga awal mereka di Liga Inggris 2015/16. Alhasil, mereka pun terdampar di peringkat 16 klasemen sementara.
Tak ayal, keadaan ini membuat penampilan juara Liga Inggris musim lalu itu menjadi sorotan. Pelatih Chelsea, Jose Mourinho pun kembali turun untuk mencari pemain baru di bursa transfer demi menaikan performa timnya.
(Baca Juga: Mourinho The Only One yang Menjilat Ludah Sendiri)
Untuk menambal lini belakang, Mourinho memboyong Baba Rahman dari Augsburg. Sementara, untuk menambah efektivitas di lini depan, Mou membajak gelandang Barcelona, Pedro Rodriguez dari buruan Manchester United.
(Baca Juga:
Nama yang terakhir disebut dianggap bisa jadi solusi terhadap masih tumpulnya lini serang Chelsea di dua laga awal. Pasalnya, Diego Costa sebagai penyerang utama belum menemukan sentuhan terbaiknya. Sementara, Radamel Falcao juga masih belum dapat diandalkan untuk melapis Costa.
Pedro memang terpinggirkan dari skuat Barcelona di musim lalu, namun itu bukan berarti penyerang 28 tahun tersebut dapat dianggap sebagai bomber kelas dua. Sebaliknya, Pedro juga punya keunggulan tersendiri.
Pedro adalah pemain dengan kemampuan bermain di berbagai posisi. Setidaknya, pemain yang mengawali karir di klub San Isdiro ini dapat bermain di tiga posisi: sayap kanan, kiri, dan penyerang tengah.
Ini membuat Mourinho punya pilihan lebih banyak di lini serang. Pelatih asal Portugal itu bisa menurunkan Pedro baik sebagai pemain sayap kiri, kanan ataupun penyerang tengah.
Versatilitas itu pun ditunjang dengan kemampuan penyelesaian akhir yang baik. Situs resmi UEFA bahkan menyebut salah satu keunggulan Pedro adalah dia seorang penyelesai akhir yang hebat.
"Kecepatan berpikir Pedro membuatnya menjadi seorang predator ganas, dibuktikan dengan 58 gol di Liga Spanyol dari 136 kali tampil sebagai pemain utama," tulis UEFA.
Di luar sisi teknis satu hal yang dipikirkan Mourinho ketika merekrut Pedro mungkin adalah koneksi Spanyol. Sebelum Pedro bergabung, sudah ada Cesar Azpilicueta, Diego Costa, dan Cesc Fabregas yang merupakan pemain asal Spanyol di skuat The Blues.
Pedro sendiri mengakui, selain Mourinho, keberadaan kolega asal Spanyol terutama Fabregas, mantan rekannya di Barcelona, menjadi faktor utama dia lebih memilih Chelsea ketimbang Manchester United.
"Dia (Fabregas) pemain yang bagus, punya visi bermain yang brilian dan bisa membangun serangan dengan baik. Kami sudah bekerja sama dengan baik di lapangan dan saya tak sabar bisa memulainya lagi," ucapnya.
Kini, tinggal menantikan Pedro memulai debutnya sebagai pemain Chelsea. Ya, laga debut akan jadi momentum Pedro untuk membuktikan diri sebagai solusi dari masalah yang sedang dihadapi Chelsea dan Mourinho.
Tak ayal, keadaan ini membuat penampilan juara Liga Inggris musim lalu itu menjadi sorotan. Pelatih Chelsea, Jose Mourinho pun kembali turun untuk mencari pemain baru di bursa transfer demi menaikan performa timnya.
(Baca Juga: Mourinho The Only One yang Menjilat Ludah Sendiri)
Untuk menambal lini belakang, Mourinho memboyong Baba Rahman dari Augsburg. Sementara, untuk menambah efektivitas di lini depan, Mou membajak gelandang Barcelona, Pedro Rodriguez dari buruan Manchester United.
(Baca Juga:
Nama yang terakhir disebut dianggap bisa jadi solusi terhadap masih tumpulnya lini serang Chelsea di dua laga awal. Pasalnya, Diego Costa sebagai penyerang utama belum menemukan sentuhan terbaiknya. Sementara, Radamel Falcao juga masih belum dapat diandalkan untuk melapis Costa.
Pedro memang terpinggirkan dari skuat Barcelona di musim lalu, namun itu bukan berarti penyerang 28 tahun tersebut dapat dianggap sebagai bomber kelas dua. Sebaliknya, Pedro juga punya keunggulan tersendiri.
Pedro adalah pemain dengan kemampuan bermain di berbagai posisi. Setidaknya, pemain yang mengawali karir di klub San Isdiro ini dapat bermain di tiga posisi: sayap kanan, kiri, dan penyerang tengah.
Ini membuat Mourinho punya pilihan lebih banyak di lini serang. Pelatih asal Portugal itu bisa menurunkan Pedro baik sebagai pemain sayap kiri, kanan ataupun penyerang tengah.
Versatilitas itu pun ditunjang dengan kemampuan penyelesaian akhir yang baik. Situs resmi UEFA bahkan menyebut salah satu keunggulan Pedro adalah dia seorang penyelesai akhir yang hebat.
"Kecepatan berpikir Pedro membuatnya menjadi seorang predator ganas, dibuktikan dengan 58 gol di Liga Spanyol dari 136 kali tampil sebagai pemain utama," tulis UEFA.
Di luar sisi teknis satu hal yang dipikirkan Mourinho ketika merekrut Pedro mungkin adalah koneksi Spanyol. Sebelum Pedro bergabung, sudah ada Cesar Azpilicueta, Diego Costa, dan Cesc Fabregas yang merupakan pemain asal Spanyol di skuat The Blues.
Pedro sendiri mengakui, selain Mourinho, keberadaan kolega asal Spanyol terutama Fabregas, mantan rekannya di Barcelona, menjadi faktor utama dia lebih memilih Chelsea ketimbang Manchester United.
"Dia (Fabregas) pemain yang bagus, punya visi bermain yang brilian dan bisa membangun serangan dengan baik. Kami sudah bekerja sama dengan baik di lapangan dan saya tak sabar bisa memulainya lagi," ucapnya.
Kini, tinggal menantikan Pedro memulai debutnya sebagai pemain Chelsea. Ya, laga debut akan jadi momentum Pedro untuk membuktikan diri sebagai solusi dari masalah yang sedang dihadapi Chelsea dan Mourinho.
(bbk)