Spirit Persebaya United

Sabtu, 22 Agustus 2015 - 10:45 WIB
Spirit Persebaya United
Spirit Persebaya United
A A A
SURABAYA - Jalan berliku harus dilalui Persebaya agar bisa tampil di Piala Presiden, 30 Agustus mendatang. Bukan hanya sibuk membangun kekuatan, tim berjuluk Bledug Ijoitu harus rela menambahkan nama menjadi Persebaya United.

Hal ini dilakukan manajemen agar tetap bisa ikut turnamen itu sesuai arahan PT Mahaka Sport selaku operator. Pasalnya, PT Mahaka Sport kesulitan mendapatkan rekomendasi dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) karena status dua tim, yakni Arema Cronus dan Persebaya yang dianggap masih terjadi dualisme.

CEO Persebaya Gede Widade mengatakan tidak ada perubahan terkait nama Persebaya dalam Piala Presiden, tapi hanya penambahan kata. “Ini hanya untuk membedakan dengan pihak lain yang masih mempersoalkan status Persebaya. Kami tidak pernah mengganggu mereka, jadi jangan ganggu kami lagi,” ujarnya. Gede mengatakan, PT Mitra Muda Inti Berlian (MMIB) sebagai pengelola tetap diakui oleh operator maupun BOPI.

“PT kami juga mereka akui. Itu menunjukkan bahwa kami dengan mereka (Persebaya 1927) memang beda,” tandasnya. Sebelumnya, Persebaya dan Arema sempat terancam tidak bisa mengikuti Piala Presiden lantaran BOPI enggan mengeluarkan rekomendasi sebagai salah satu syarat pihak keamanan mengizinkan pertandingan.

Selain itu, kelompok yang menamakan diri Bonek 27 juga mengancam lewat surat yang dikirim ke BOPI maupun Presiden Joko Widodo bahwa mereka akan menggelar aksi demo jika ada nama Persebaya dalam Turnamen Piala Presiden. Alasannya, Persebaya yang asli berada di bawah bendera PT Persebaya Indonesia yang dipegang Saleh Ismail Mukadar.

Rachmad Tomy
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0922 seconds (0.1#10.140)