PSS Sleman Bubarkan Skuat Piala Kemerdekaan
A
A
A
MADIUN - Manajemen PSS Sleman langsung membubarkan tim yang saat ini dimainkan untuk Turnamen Piala Kemerdekaan. Kegagalan masuk babak delapan besar, menjadikan kontrak antara manajemen dengan pemain sudah langsung selesai.
General Manager PSS Sleman Soekoco mengatakan, kontrak yang diberlakukan dengan pemain dan pelatih menekankan klausul utama kerja sama dilakukan hanya untuk Piala Kemerdekaan. "Setelah selesai Piala Kemerdekaan, ya berarti kontrak habis," tandasnya.
Dengan kondisi tersebut, pemain dan ofisial tim masih berada di Madiun hingga Kamis (27/8). Mengenai teknis kepulangan Soekoco mengaku belum membicarakan langsung dengan seluruh elemen tim yang sudah berada di Madiun sejak 14 Agustus lalu.
"Rencana besok kita akan bicarakan lagi mengenai teknis kepulangan tim apakah mau ke Sleman dulu atau langsung bubar di Madiun," tambahnya.
Mengenai kewajiban kepada pemain, Soekoco mengklaim pihaknya sudah langsung menyelesaikan kewajiban. Meski transferan match fee dari Tim Transisi baru akan diselesaikan pada Rabu (26/8), pemain sudah langsung dibayar hingga pertandingan keempat. Sementara untuk pertandingan kelima yang berlangsung Rabu (26/8) malam, administrasi fee baru akan dibayarkan setelah pertandingan selesai.
Dengan kondisi tersebut Soekoco menyebutkan, pihaknya tidak mengalami kendala berarti untuk pembiayaan tim selama menjalani babak penyisihan Grup D Piala kemerdekaan. Dari pembiayaan yang dikeluarkan, nombok terjadi hanya karena pengunduran jadwal pertandingan yang terjadi beberapa kali.
Sementara itu dari empat laga yang sudah dilakoni PSS Sleman saat ini berada di ranking keempat dengan 4 poin. Di ranking pertama bercokol Persepam Madura Utama yang menang empat kali dari empat laga sehingga meraih poin 12. Di tempat kedua Persekap Pasuruan dengan poin tujuh dari dua kali menang, satu kali imbang dan satu kali kalah.
Di tempat ketiga bercokol Persatu Tuban dengan nilai enam dengan dua kali menang dan dua kali kalah dari empat laga babak penyisihan. PSS Sleman masih memiliki kesempatan satu kali laga yakni melawan Persebo Bondowoso pada Rabu (26/8) di Stadion Wilis Madiun.
General Manager PSS Sleman Soekoco mengatakan, kontrak yang diberlakukan dengan pemain dan pelatih menekankan klausul utama kerja sama dilakukan hanya untuk Piala Kemerdekaan. "Setelah selesai Piala Kemerdekaan, ya berarti kontrak habis," tandasnya.
Dengan kondisi tersebut, pemain dan ofisial tim masih berada di Madiun hingga Kamis (27/8). Mengenai teknis kepulangan Soekoco mengaku belum membicarakan langsung dengan seluruh elemen tim yang sudah berada di Madiun sejak 14 Agustus lalu.
"Rencana besok kita akan bicarakan lagi mengenai teknis kepulangan tim apakah mau ke Sleman dulu atau langsung bubar di Madiun," tambahnya.
Mengenai kewajiban kepada pemain, Soekoco mengklaim pihaknya sudah langsung menyelesaikan kewajiban. Meski transferan match fee dari Tim Transisi baru akan diselesaikan pada Rabu (26/8), pemain sudah langsung dibayar hingga pertandingan keempat. Sementara untuk pertandingan kelima yang berlangsung Rabu (26/8) malam, administrasi fee baru akan dibayarkan setelah pertandingan selesai.
Dengan kondisi tersebut Soekoco menyebutkan, pihaknya tidak mengalami kendala berarti untuk pembiayaan tim selama menjalani babak penyisihan Grup D Piala kemerdekaan. Dari pembiayaan yang dikeluarkan, nombok terjadi hanya karena pengunduran jadwal pertandingan yang terjadi beberapa kali.
Sementara itu dari empat laga yang sudah dilakoni PSS Sleman saat ini berada di ranking keempat dengan 4 poin. Di ranking pertama bercokol Persepam Madura Utama yang menang empat kali dari empat laga sehingga meraih poin 12. Di tempat kedua Persekap Pasuruan dengan poin tujuh dari dua kali menang, satu kali imbang dan satu kali kalah.
Di tempat ketiga bercokol Persatu Tuban dengan nilai enam dengan dua kali menang dan dua kali kalah dari empat laga babak penyisihan. PSS Sleman masih memiliki kesempatan satu kali laga yakni melawan Persebo Bondowoso pada Rabu (26/8) di Stadion Wilis Madiun.
(aww)