Kejutan Persekap Dampingi Persepam Ke 8 Besar
A
A
A
MADIUN - Persekap Pasuruan mendampingi Persepam Madura Utama ke babak delapan besar Piala Kemerdekaan 2015. Kendati di laga terakhir gagal Persekap ditahan Persatu Tuban 0-0 di Stadion Wilis, Madiun, Rabu (26/8) malam.
Hasil kacamata itu tak selaras dengan tekad kedua tim yang ingin mengakhiri fase grup dengan kemenangan. Dengan hasil itu, Persekap menempati runner-up Grup D dengan 8 poin, sedangkan Persatu satu setrip di bawahnya dengan 7 angka.
Munculnya Persekap sebagai wakil ke delapan besar bersama Persepam Madura Utama menjadi kejutan tersendiri di grup ini. Sebelumnya publik lebih memandang Persatu Tuban sebagai favorit karena persiapan yang lumayan matang.
Namun nyatanya Persekap lebih stabil dan keberhasilan itu ditentukan dua laga awal lawan Madiun Putra FC dan Persebo Bondowoso. Sebenarnya tim asuhan Assyari Cahyani sempat merosot ketika dikalahkan Persepam 2-1 di laga ketiga.
Setelah kekalahan itu Persekap tak pernah menang lagi karena tertahan PSS Sleman dan Persatu Tuban. Tapi catatan mereka sedikit lebih bagus dibanding Persatu Tuban yang juga kurang maksimal di akhir fase grup.
"Kami bersyukur akhirnya lolos ke babak delapan besar walaupun gagal memetik kemenangan. Sebenarnya kami punya banyak kesempatan untuk menambah tiga poin, tapi hasil ini sudah kami syukuri karena yang terpenting lolos," ujar Assyari Cahyani.
Pada laga kontra Persatu, sebenarnya Persekap di atas angin karena lawan sempat bermain dengan 10 pemain. Pada menit 57', pemain Persatu Anang Hafidzul dikartu merah. Sayang, keunggulan pemain tak memberikan banyak keuntungan untuk Persekap.
Berbagai upaya dilakukan Persekap untuk mencetak gol karena menyadari kondisi sangat riskan jika sampai kecolongan. Demikian juga dengan Laskar Ronggolawe, julukan Persatu, yang ngotot mengejar kemenangan yang menjadi satu-satunya syarat lolos.
Namun tekanan harus menang menjadikan Persatu tidak leluasa dan terlihat serba salah di lapangan. Persepam yang sebenarnya memegang kendali permainan juga buntu dan laga ini menjadi satu-satunya kegagalan mencetak gol dalam lima laga.
"Secara keseluruhan saya belum puas dengan permainan selama menjalani fase grup. Targetnya jelas mengevaluasi semuanya agar bisa lebih bersaing di babak delapan besar nanti. Saya akan persiapkan sebaik mungkin," tukas Assyari.
Hasil kacamata itu tak selaras dengan tekad kedua tim yang ingin mengakhiri fase grup dengan kemenangan. Dengan hasil itu, Persekap menempati runner-up Grup D dengan 8 poin, sedangkan Persatu satu setrip di bawahnya dengan 7 angka.
Munculnya Persekap sebagai wakil ke delapan besar bersama Persepam Madura Utama menjadi kejutan tersendiri di grup ini. Sebelumnya publik lebih memandang Persatu Tuban sebagai favorit karena persiapan yang lumayan matang.
Namun nyatanya Persekap lebih stabil dan keberhasilan itu ditentukan dua laga awal lawan Madiun Putra FC dan Persebo Bondowoso. Sebenarnya tim asuhan Assyari Cahyani sempat merosot ketika dikalahkan Persepam 2-1 di laga ketiga.
Setelah kekalahan itu Persekap tak pernah menang lagi karena tertahan PSS Sleman dan Persatu Tuban. Tapi catatan mereka sedikit lebih bagus dibanding Persatu Tuban yang juga kurang maksimal di akhir fase grup.
"Kami bersyukur akhirnya lolos ke babak delapan besar walaupun gagal memetik kemenangan. Sebenarnya kami punya banyak kesempatan untuk menambah tiga poin, tapi hasil ini sudah kami syukuri karena yang terpenting lolos," ujar Assyari Cahyani.
Pada laga kontra Persatu, sebenarnya Persekap di atas angin karena lawan sempat bermain dengan 10 pemain. Pada menit 57', pemain Persatu Anang Hafidzul dikartu merah. Sayang, keunggulan pemain tak memberikan banyak keuntungan untuk Persekap.
Berbagai upaya dilakukan Persekap untuk mencetak gol karena menyadari kondisi sangat riskan jika sampai kecolongan. Demikian juga dengan Laskar Ronggolawe, julukan Persatu, yang ngotot mengejar kemenangan yang menjadi satu-satunya syarat lolos.
Namun tekanan harus menang menjadikan Persatu tidak leluasa dan terlihat serba salah di lapangan. Persepam yang sebenarnya memegang kendali permainan juga buntu dan laga ini menjadi satu-satunya kegagalan mencetak gol dalam lima laga.
"Secara keseluruhan saya belum puas dengan permainan selama menjalani fase grup. Targetnya jelas mengevaluasi semuanya agar bisa lebih bersaing di babak delapan besar nanti. Saya akan persiapkan sebaik mungkin," tukas Assyari.
(aww)