Tantangan Djokovic di AS Terbuka

Minggu, 30 Agustus 2015 - 09:18 WIB
Tantangan Djokovic di AS Terbuka
Tantangan Djokovic di AS Terbuka
A A A
NEWYORK - Amerika Serikat (AS) Terbuka selalu melahirkan drama besar dibandingkan ajang grand slam lain.

Dalam tujuh tahun terakhir, ada enam juara berbeda. Kejutan ini menjadikan AS terbuka menjadi satu ajang olahraga paling ditunggu. Pada edisi kal iiniN ovak Djokovic memang menjadi kandidat terkuat merebut gelarjuara. Sebagai petenis nomor satu dunia, posisi Djokovic menjadi buruan rivalnya untuk dikalahkan. Apalagi, penampilannya selama tiga ajang mayor tahun ini terbilang sangat konsisten.

Setidaknya dia selalu menembus final, termasuk dua gelard iAustralia Terbuka dan Wimbledon. ”Saya memenangkanbanyak pertandingan tahun ini. Tapi, saya tidak mungkin bisa menang sepanjang waktu,” kataDjokovic, dilansir ESPN. ”Saya sekarang harus memfokuskan diri di AS Terbuka dan membuat lembaran baru. Mudah-mudahan saya bisa melakukannya dengan baik di sana,” ujarnya.

Rival yang bisa menjadi ganjalan serius Djokovic, tentu saja Roger Federer. Meski belum pernah lagi memenangi AS Terbuka sejak 2008, petenis asal Swiss tersebut punya modal penting kembali merasakan podium tertinggi di USTA Billie Jean King National TennisCenter. Modal pengoleksi 17 titel grand slam itu adalah juara Turnamen Cincinnati Terbuka akhir pekan lalu.

Dia menjadi pemenang dengan mengalahkan Djokovic dua set langsung.”Sekarang lebih percaya diri. Saya merasa masih sangat fresh,bahkan setelah(bertanding di Cincinnati) pekan lalu karena pertandingan yang aku lalui relatif cepat,” ujarFederer. Pemegang unggulan kedua tersebut merasa peringkat tidak terlalu penting. ”Nomor dua atau tiga tidakt erlalu penting. Saya tidak berpikir sejauh itu karena saya belum mencapai final sejak 2009. Jadi, saya punya pekerjaan berat disini,” ujarnya.

Nama lain yang bisa menjadi batu sandungan adalah Andy Murray. Petenis Inggris itu juga dalam performa mengesankan. Sepanjang 2015 dia mencatatkan rekor 56-9 dan merebut empat titelj uara, termasuk menjuarai Piala Rogers dengan mengalahkan Djokovic pada final. Kuda hitam? Tidak ada salahnya menyebut Rafael Nadal. Tahun ini mungkinmenjadi musim terburuknya sejak 2005. Peringkatnya terus anjlok. Padahal, dia selalu masuk grup elite the fantastic four bersama Djokovic, Federer, dan Murray.

Kiniposisinya terdampar diurutan 8 ATP. Jejak cedera pergelangantangan dan juga operasi usus musim lalu belum juga mengembalikan performanya seperti beberapa tahun belakangan. Tak pernah lolos dari babak perempat final grand slam musim ini, ditambah kekalahannya di Rolland Garros, sebagai lapangan favoritnya. Namun, siapa tahu ada kejutan dari Nadal

Raikhulamar
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6022 seconds (0.1#10.140)
pixels