Ironis, Ditangani Pelatih Lokal, Madrid Jadi Klub Termiskin Pemain Lokal
A
A
A
MADRID - Real Madrid menorehkan sejarah anyar pada awal kompetisi 2015/2016. Klub berjuluk Los Blancos tersebut cuma diperkuat satu pemain berdarah Spanyol pada partai kontra Real Betis di Santiago Bernabeu dalam laga La Liga Spanyol, Minggu (30/8/2015).
Terlepas dari kemenangan impresif 5-0, dari sisi pengembangan pemain lokal Madrid justru tertinggal. Tercatat, hanya Sergio Ramos talenta lokal yang masuk dalam Starting XI Los Merengues melawan Betis. Secara historis, momen itu terjadi pertama kalinya dalam kurun waktu 50 tahun terakhir atau setelah melakoni 2.688 pertandingan.
Pelatih Real Madrid, Rafael Benitez bukan sosok yang cukup bersahabat bagi para pemain berkebangsaan Spanyol. Akibatnya, klub peraih La Decima Liga Champions itu menyandang status sebagai klub termiskin soal penggawa berpaspor negeri Matador musim ini.
Benitez menyingkirkan nama-nama semisal Isco Alarcon, Alvaro Arbeloa, Nacho Fernandez, Lucas Vasquez, Jese Rodriguez, serta Kiko Casilla dari daftar starter. Mantan juru taktik, Real Madrid Castilla tersebut lebih percaya pada kemampuan bintang-bintang asing guna mengisi Starting XI.
Keylor Navas, Danilo, Raphael Varane, Marcelo, Toni Kroos, Luca Modric, James Rodriguez, Gareth Bale, Cristiano Ronaldo, dan Karim Benzema menjadi sepuluh personel non-Spanyol yang merumput sejak menit awal laga kontra Betis. Tidak terdaftar nama pemain Spanyol kecuali Sergio Ramos, dan Isco. Khusus bagi Isco, dia mengawali pertandingan dari bangku cadangan, dan abru tampil di menit ke-53 menggantikan Benzema.
Sejatinya presiden Real Madrid, Florentino Perez menargetkan klub pimpinannya akan dihuni banyak bakat domestik. Tetapi, kenyataan yang terpampang, justru bertolak belakang dengan segala yang direncanakan.
Kondisi berubah jika David De Gea hijrah ke Santiago Barnebeu. Kehadiran penjaga gawang berusia 24 tahun itu di bawah mistar Los Blancos bakal meningkatkan kuota talenta asli Spanyol. Walau rumor transfer ini tak juga terealisasi.
Harapan memperoleh jam bermain yang mumpuni masih dimiliki Isco, dan Carvajal. Mengingat, kedua pemain itu sempat diplot sebagai tumpuan eks-arsitek Real Madrid musim lalu, Carlo Ancelotti. Kendati demikian, belum muncul tanda-tanda jika Benitez menaruh keyakinan besar pada kedua anak asuhnya itu. Namun, seluruh fans Real Madrid seolah tak bergeming menatap situasi ini.
Dibandingkan dengan Barcelona, fans mengkritik habis-habisan tim Katalan andai tidak mampu memompa potensi talenta-talenta lokal. Mereka tak segan mencerca, apabila jumlah legiun asing terlalu dominan di klub kesayangannya.
Dalam duel kandang melawan Malaga, Minggu (30/8/2015), Pelatih Barcelona Luis Enrique memasang taelnta Spanyol seperti Jordi Alba, Sergi Roberto, Sergio Busquets, dan Andres Iniesta sebagai starter. Sedangkan Sandro Ramirez dan Rafinha Alcantara diturunkan sebagai pemain pengganti.
Keputusan tersebut cukup meyakinkan bila klub ini masih familiar terhadap produk jebolan akademi sepak bolanya. Meski di sisi lain, tidak semua alumnus La Masia berkesempatan melanjutkan estafet kejayaan yang diwariskan Carles Puyol, serta Xavi Hernandez.
Sejumlah lulusan pabrik sepak bola, La Masia, baik yang berkebangsaan Spanyol, ataupun non-Spanyol seperti Agostinho Ca, Diawandou Diagne, Allen Halilovic, Lucas Gafarot, Martin Montoya, Joel Huertas, Denis Suarez, serta Christian Tello harus menelan pil pahit menghabiskan musim 2015/2016 di luar Camp Nou.
Terlepas dari kemenangan impresif 5-0, dari sisi pengembangan pemain lokal Madrid justru tertinggal. Tercatat, hanya Sergio Ramos talenta lokal yang masuk dalam Starting XI Los Merengues melawan Betis. Secara historis, momen itu terjadi pertama kalinya dalam kurun waktu 50 tahun terakhir atau setelah melakoni 2.688 pertandingan.
Pelatih Real Madrid, Rafael Benitez bukan sosok yang cukup bersahabat bagi para pemain berkebangsaan Spanyol. Akibatnya, klub peraih La Decima Liga Champions itu menyandang status sebagai klub termiskin soal penggawa berpaspor negeri Matador musim ini.
Benitez menyingkirkan nama-nama semisal Isco Alarcon, Alvaro Arbeloa, Nacho Fernandez, Lucas Vasquez, Jese Rodriguez, serta Kiko Casilla dari daftar starter. Mantan juru taktik, Real Madrid Castilla tersebut lebih percaya pada kemampuan bintang-bintang asing guna mengisi Starting XI.
Keylor Navas, Danilo, Raphael Varane, Marcelo, Toni Kroos, Luca Modric, James Rodriguez, Gareth Bale, Cristiano Ronaldo, dan Karim Benzema menjadi sepuluh personel non-Spanyol yang merumput sejak menit awal laga kontra Betis. Tidak terdaftar nama pemain Spanyol kecuali Sergio Ramos, dan Isco. Khusus bagi Isco, dia mengawali pertandingan dari bangku cadangan, dan abru tampil di menit ke-53 menggantikan Benzema.
Sejatinya presiden Real Madrid, Florentino Perez menargetkan klub pimpinannya akan dihuni banyak bakat domestik. Tetapi, kenyataan yang terpampang, justru bertolak belakang dengan segala yang direncanakan.
Kondisi berubah jika David De Gea hijrah ke Santiago Barnebeu. Kehadiran penjaga gawang berusia 24 tahun itu di bawah mistar Los Blancos bakal meningkatkan kuota talenta asli Spanyol. Walau rumor transfer ini tak juga terealisasi.
Harapan memperoleh jam bermain yang mumpuni masih dimiliki Isco, dan Carvajal. Mengingat, kedua pemain itu sempat diplot sebagai tumpuan eks-arsitek Real Madrid musim lalu, Carlo Ancelotti. Kendati demikian, belum muncul tanda-tanda jika Benitez menaruh keyakinan besar pada kedua anak asuhnya itu. Namun, seluruh fans Real Madrid seolah tak bergeming menatap situasi ini.
Dibandingkan dengan Barcelona, fans mengkritik habis-habisan tim Katalan andai tidak mampu memompa potensi talenta-talenta lokal. Mereka tak segan mencerca, apabila jumlah legiun asing terlalu dominan di klub kesayangannya.
Dalam duel kandang melawan Malaga, Minggu (30/8/2015), Pelatih Barcelona Luis Enrique memasang taelnta Spanyol seperti Jordi Alba, Sergi Roberto, Sergio Busquets, dan Andres Iniesta sebagai starter. Sedangkan Sandro Ramirez dan Rafinha Alcantara diturunkan sebagai pemain pengganti.
Keputusan tersebut cukup meyakinkan bila klub ini masih familiar terhadap produk jebolan akademi sepak bolanya. Meski di sisi lain, tidak semua alumnus La Masia berkesempatan melanjutkan estafet kejayaan yang diwariskan Carles Puyol, serta Xavi Hernandez.
Sejumlah lulusan pabrik sepak bola, La Masia, baik yang berkebangsaan Spanyol, ataupun non-Spanyol seperti Agostinho Ca, Diawandou Diagne, Allen Halilovic, Lucas Gafarot, Martin Montoya, Joel Huertas, Denis Suarez, serta Christian Tello harus menelan pil pahit menghabiskan musim 2015/2016 di luar Camp Nou.
(sha)