Peluang Besar Federer
Peluang Besar Federer
A
A
A
NEW YORK - Novak Djokovic menganggap Roger Federer belum habis untuk bersaing di Amerika Serikat (AS) Terbuka sejak 2008. Setelah empat kali meraih gelar juara AS Terbuka mulai 2004 sampai 2008, maestro asal Swiss itu memang tak pernah lagi merasakan kemenangan di USTA Billie Jean King National Tennis Center, New York.
Performa Federer dalam beberapa tahun dianggap sudah mulai menurun sepanjang 2015, terutama di ajang grand slam. Dalam tiga grand slam sebelumnya, petenis berusia 34 tahun itu belum mendapatkan gelar juara. Di Australia Terbuka, langkahnya terhenti di babak ketiga. Sementara pada Prancis Terbuka, dia dihentikan Stan Wawrinka di perempat final.
Harapan sempat muncul saat dia melaju ke final Wimbledon. Tapi, lagi-lagi langkahnya terhenti. Giliran petenis nomor satu dunia Djokovic yang menghentikan mimpi besarnya. Tapi, di Cincinnati Masters 2015, Federer seperti menepis keraguan tersebut. Di turnamen tersebut dia tampil memikat, agresif, dan membuat lawan tak berkutik. Andy Murray dibungkam di semifinal dan Djokovic dipaksa menyerah pada partai final.
“Banyak orang berbicara tentang kariernya akan berakhir karena dalam beberapa musim penampilannya di bawah standar. Tapi, dia kembali kuat dan bisa bermain bahkan mungkin tenis terbaik yang pernah dia mainkan. Dia fit, agresif. Dia suka bermain dengan tempo yang sangat cepat dan sering bermain net,” papar Djokovic. Federer mengaku berlatih keras untuk bermain dengan energi dan strategi baru.
“Saya merasa punya peluang bagus,’’ kata Federer, yang memenangkan lima tahun berturutturut AS Terbuka dari tahun 2004 sampai 2008. Sementara Murray merasa berada dalam kondisi sangat bagus di AS Terbuka. Melawan petenis muda asal Australia Nick Kyrgios, dia tetap melihat peluang untuk melenggang.
“Saya sangat yakin bisa memenangkan pertandingan. Saya bermain bagus tahun ini dan memiliki peluang untuk meraih gelar,” katanya, dikutip BBC. “Sekarang, saya merasa fisik dalam kondisi bagus. Saya memenangkan banyak pertandingan tahun ini dan sekarang merasa jauh lebih baik,” tandasnya.
Maruf
Performa Federer dalam beberapa tahun dianggap sudah mulai menurun sepanjang 2015, terutama di ajang grand slam. Dalam tiga grand slam sebelumnya, petenis berusia 34 tahun itu belum mendapatkan gelar juara. Di Australia Terbuka, langkahnya terhenti di babak ketiga. Sementara pada Prancis Terbuka, dia dihentikan Stan Wawrinka di perempat final.
Harapan sempat muncul saat dia melaju ke final Wimbledon. Tapi, lagi-lagi langkahnya terhenti. Giliran petenis nomor satu dunia Djokovic yang menghentikan mimpi besarnya. Tapi, di Cincinnati Masters 2015, Federer seperti menepis keraguan tersebut. Di turnamen tersebut dia tampil memikat, agresif, dan membuat lawan tak berkutik. Andy Murray dibungkam di semifinal dan Djokovic dipaksa menyerah pada partai final.
“Banyak orang berbicara tentang kariernya akan berakhir karena dalam beberapa musim penampilannya di bawah standar. Tapi, dia kembali kuat dan bisa bermain bahkan mungkin tenis terbaik yang pernah dia mainkan. Dia fit, agresif. Dia suka bermain dengan tempo yang sangat cepat dan sering bermain net,” papar Djokovic. Federer mengaku berlatih keras untuk bermain dengan energi dan strategi baru.
“Saya merasa punya peluang bagus,’’ kata Federer, yang memenangkan lima tahun berturutturut AS Terbuka dari tahun 2004 sampai 2008. Sementara Murray merasa berada dalam kondisi sangat bagus di AS Terbuka. Melawan petenis muda asal Australia Nick Kyrgios, dia tetap melihat peluang untuk melenggang.
“Saya sangat yakin bisa memenangkan pertandingan. Saya bermain bagus tahun ini dan memiliki peluang untuk meraih gelar,” katanya, dikutip BBC. “Sekarang, saya merasa fisik dalam kondisi bagus. Saya memenangkan banyak pertandingan tahun ini dan sekarang merasa jauh lebih baik,” tandasnya.
Maruf
(bbg)
Explore More