Kejutan Bernama Persinga
A
A
A
NGAWI - Babak semifinal Piala Kemerdekaan 2015 bakal berisi tim-tim yang berpengalaman di level teratas sepak bola Indonesia. Semuanya? Tidak. Ada satu tim yang menjadi kejutan di fase ini, yakni Persinga Ngawi.
Dibandingkan semifinalis lainnya, Persiba Bantul, PSMS Medan, serta Persepam Madura Utama, tim berjuluk Laskar Alas Ketonggoitu paling miskin pengalaman di sepak bola profesional. Persinga baru berstatus profesional pada musik 2012/2013 saat promosi ke Divisi Utama. Persiapan Persinga juga tidak jorjoran jelang Piala Kemerdekaan dan cukup mengandalkan mayoritas skuad lama.
Tim binaan M Hasan itu pun terdampar di Grup C dan satu-satunya tim Jawa Timur yang tak terlempar ke Jawa Tengah. Saat bersanding dengan Persis Solo dan tim lainnya, Persinga juga tidak diperhitungkan sebagai kekuatan menakutkan. Nyatanya, mereka bisa lolos ke babak perempat final dengan mencatat rekor tak terkalahkan, imbang tiga kali dan menang dua kali.
Kejutan berlanjut di babak 8 besar setelah mampu menyingkirkan Cilegon United. Kendati bermain di kandang lawan, satu gol Persinga sudah cukup mengantarkan mereka ke babak semifinal. Apa resep kejutan Persinga? “Kami selalu menjadi underdogdan berusaha tidak merasakan tekanan saat bertanding. Sejak babak penyisihan sampai 8 besar, Persinga tidak pernah bermain di kandang.
Tapi, hal itu membuat tim ini tenang dan tidak ada beban,” ungkap Manajer Persinga Dwi Riyanto. Sama halnya ketika menghadapi Persiba Bantul di babak semifinal nanti, Persinga tetap tidak menganggap dirinya tim unggulan untuk mencapai partai puncak. Mereka menyadari secara pengalaman masih kalah dibandingkan tim semifinalis lainnya.
“Saya selalu percaya dengan kemampuan pemain dan mencoba memahami karakter mereka. Kami tidak punya pemain bintang sehingga yang diandalkan adalah kebersamaan. Tidak diunggulkan, tak masalah, yang terpenting bisa bermain sebaik mungkin,” ujar Pelatih Persinga Hasan. Akankah Persinga bakal kembali menghanyutkan dibabak semifinal? Masihperluditunggu kejutanselanjutnya.
Kukuh setyawan
Dibandingkan semifinalis lainnya, Persiba Bantul, PSMS Medan, serta Persepam Madura Utama, tim berjuluk Laskar Alas Ketonggoitu paling miskin pengalaman di sepak bola profesional. Persinga baru berstatus profesional pada musik 2012/2013 saat promosi ke Divisi Utama. Persiapan Persinga juga tidak jorjoran jelang Piala Kemerdekaan dan cukup mengandalkan mayoritas skuad lama.
Tim binaan M Hasan itu pun terdampar di Grup C dan satu-satunya tim Jawa Timur yang tak terlempar ke Jawa Tengah. Saat bersanding dengan Persis Solo dan tim lainnya, Persinga juga tidak diperhitungkan sebagai kekuatan menakutkan. Nyatanya, mereka bisa lolos ke babak perempat final dengan mencatat rekor tak terkalahkan, imbang tiga kali dan menang dua kali.
Kejutan berlanjut di babak 8 besar setelah mampu menyingkirkan Cilegon United. Kendati bermain di kandang lawan, satu gol Persinga sudah cukup mengantarkan mereka ke babak semifinal. Apa resep kejutan Persinga? “Kami selalu menjadi underdogdan berusaha tidak merasakan tekanan saat bertanding. Sejak babak penyisihan sampai 8 besar, Persinga tidak pernah bermain di kandang.
Tapi, hal itu membuat tim ini tenang dan tidak ada beban,” ungkap Manajer Persinga Dwi Riyanto. Sama halnya ketika menghadapi Persiba Bantul di babak semifinal nanti, Persinga tetap tidak menganggap dirinya tim unggulan untuk mencapai partai puncak. Mereka menyadari secara pengalaman masih kalah dibandingkan tim semifinalis lainnya.
“Saya selalu percaya dengan kemampuan pemain dan mencoba memahami karakter mereka. Kami tidak punya pemain bintang sehingga yang diandalkan adalah kebersamaan. Tidak diunggulkan, tak masalah, yang terpenting bisa bermain sebaik mungkin,” ujar Pelatih Persinga Hasan. Akankah Persinga bakal kembali menghanyutkan dibabak semifinal? Masihperluditunggu kejutanselanjutnya.
Kukuh setyawan
(bbg)