Tergoda Rp2,5 M, Persiba Pilih Divisi Utama Versi Tim Transisi
A
A
A
BANTUL - Manajemen Persiba Bantul tergoda berkompetisi di Divisi Utama yang dioperatori Tim Transisi. Iming-iming bantuan investasi sebesar Rp2,5 miliar yang dijanjikan Tim Transisi menjadi daya tarik utama untuk memilih kompetisi tersebut dibandingkan dengan melirik Divisi Utama bentukan PSSI.
Manajer Persiba Bantul Endro Sulastomo menyebut, skuatnya tetap pada pendiriannya mendukung turnamen bentukan pemerintah seperti yang dilakukan saat memutuskan ikut turnamen Piala Kemerdekaan. "Kita dukung pemerintah. Kita ikut kompetisi yang digagas pemerintah," tegasnya.
Dengan bantuan investasi sebesar Rp2,5 miliar untuk modal pembentukan skuat, Endro menyebut pembentukan tim menjadi lebih muda untuk dilakukan. Modal bisa dimanfaatkan untuk membayangkan skuat yang akan dibentuk nantinya seperti apa. Termasuk agenda untuk mencari pemain-pemain yang diincar agar bisa menjadi pilar utama Laskar Sultan Agung Bantul.
Bantuan keuangan yang diterima juga dapat menjadi penopang untuk menjalankan tim selama perputaran kompetisi. "Kalau kurang, tentunya masih kurang. Tapi itu bisa ditutup dengan mencari sponsor pendukung,"tambah lelaki yang dikenal juga sebagai politikus di DPRD Kabupaten Bantul tersebut.
Disinggung mengenai pembinaan pemain bola muda Bantul, Endro menilai keberadaan bantuan modal tersebut cukup mendukung upaya tersebut. Pembinaan pemain muda ditegaskannya, tetap menjadi fokus utama dari pembentukan Persiba Bantul.
Sebelumnya, tim-tim yang mengikuti turnamen Piala Kemerdekaan mendapatkan tawaran dari Tim Transisi untuk menjadi kontestan Kompetisi Divisi Utama yang direncanakan bergulir November mendatang. Tawaran tersebut disampaikan saat digelarnya manajer meeting Piala Kemerdekaan Agustus lalu.
Manajer Persiba Bantul Endro Sulastomo menyebut, skuatnya tetap pada pendiriannya mendukung turnamen bentukan pemerintah seperti yang dilakukan saat memutuskan ikut turnamen Piala Kemerdekaan. "Kita dukung pemerintah. Kita ikut kompetisi yang digagas pemerintah," tegasnya.
Dengan bantuan investasi sebesar Rp2,5 miliar untuk modal pembentukan skuat, Endro menyebut pembentukan tim menjadi lebih muda untuk dilakukan. Modal bisa dimanfaatkan untuk membayangkan skuat yang akan dibentuk nantinya seperti apa. Termasuk agenda untuk mencari pemain-pemain yang diincar agar bisa menjadi pilar utama Laskar Sultan Agung Bantul.
Bantuan keuangan yang diterima juga dapat menjadi penopang untuk menjalankan tim selama perputaran kompetisi. "Kalau kurang, tentunya masih kurang. Tapi itu bisa ditutup dengan mencari sponsor pendukung,"tambah lelaki yang dikenal juga sebagai politikus di DPRD Kabupaten Bantul tersebut.
Disinggung mengenai pembinaan pemain bola muda Bantul, Endro menilai keberadaan bantuan modal tersebut cukup mendukung upaya tersebut. Pembinaan pemain muda ditegaskannya, tetap menjadi fokus utama dari pembentukan Persiba Bantul.
Sebelumnya, tim-tim yang mengikuti turnamen Piala Kemerdekaan mendapatkan tawaran dari Tim Transisi untuk menjadi kontestan Kompetisi Divisi Utama yang direncanakan bergulir November mendatang. Tawaran tersebut disampaikan saat digelarnya manajer meeting Piala Kemerdekaan Agustus lalu.
(aww)