Seruan Reformasi Sepak Bola Malaysia

Sabtu, 05 September 2015 - 09:39 WIB
Seruan Reformasi Sepak Bola Malaysia
Seruan Reformasi Sepak Bola Malaysia
A A A
ABU DHABI - Kekalahan 0-10 dari Uni Emirat Arab (UEA) di Stadion Mohammed Bin Zayed pada kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Asia membuat tim nasional Malaysia panen kecaman dari publik sendiri.

Inilah kekalahan terbesar Malaysia sepanjang mereka berpartisipasi di pentas internasional. Rekor kekalahan terburuk terjadi saat dipermalukan Selandia Baru 2-8 pada pertandingan persahabatan era 1967. Dua pemain UEA Ahmed Khalil dan Ali Ahmed Mabkhout menjadi bintang setelah menciptakan quattrick dan hattrick . Sementara tiga gol lainnya masing-masing dihasilkan Mohamed Salem, Habib Adualla, dan Mohamed Ahmad.

Usaha Pelatih Malaysia Dollah Saleh mengganti penjaga gawang utamanya, Khairul Bin Che Mat, pada menit ke-25 setelah pasukannya kebobolan empat gol, tak membuahkan hasil. UEA justru menambah enam gol lagi. Kekalahan ini membuat beberapa petinggi klub penting berang. Salah satunya pemimpin Johor putra mahkota Tunku Ismail Idris.

“Johor FA akan memberikan kontribusi anggaran untuk menyewa pelatih asing yang lebih memenuhi syarat memimpin tim nasional kami. Sudah cukup, kami tidak bisa terus mengabaikan masalah yang kami hadapi,” katanya, dalam posting jejaring sosial milik Johor Darul Takzim. “Pecat Dollah Salleh segera mungkin untuk meningkatkan dan menyelamatkan martabat sebelum sepak bola kita terus memburuk.”

Selain itu, kekalahan ini dikabarkannya ada tuntutan dari para pendukung timnas Malaysia agar negaranya juga dibekukan FIFA, seperti apa yang dialami Indonesia sekarang. Mereka sudah jengkel dengan kinerja FAM dan ingin negara melakukan intervensi.

Raikhul amar
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1108 seconds (0.1#10.140)