Lawan SFC, Ibarat Laga Final Persela
A
A
A
MALANG - Persela Lamongan hanya memiliki satu pilihan di pertandingan terakhir fase grup versus Sriwijaya FC (SFC), besok. Persela harus menang jika masih memiliki ambisi lolos ke babak selanjutnya.
Hanya tiga poin yang bisa meloloskan Persela. Berada di peringkat 3 klasemen sementara Grup B dengan dua poin, Laskar Joko Tingkirbutuh poin absolut untuk menggenggam tiket ke 8 besar. Jika mampu menambah tiga angka, laga lain tidak akan memengaruhi langkah Persela. Keinginan memperoleh kemenangan tak semudah bayangan.
SFC yang sementara berstatus runner-updengan tiga poin, juga ngototmencari kemenangan walau hasil imbang sudah cukup untuk meloloskan mereka. Kubu Persela menyadari pertarungan dengan Sriwijaya FC sangat istimewa karena diharuskan meraup poin penuh. Sementara dari sisi teknis, tim asal Kota Soto sejatinya masih belum mapan dan sulit mendapat kemenangan.
“Melawan Sriwijaya FC ibarat pertandingan final. Kami tak memiliki pilihan kecuali menang agar lolos ke babak berikutnya. Jujur saja ini pertandingan yang berat dan kami harus bermain jauh lebih bagus dibandingkan sebelumnya,” kata Didik Ludiyanto, pelatih Persela. Mengingat hanya memiliki satu pilihan, Laskar Joko Tingkirdalam posisi yang agak rumit.
Mereka tidak cukup bermain negatif yang akan mengurangi potensi mencetak gol sebagai syarat awal dalam mengejar kemenangan. Di sisi lain, bermain terbuka juga sangat riskan karena Sriwijaya FC memiliki penyerang-penyerang berbahaya macam Titus Bonay, Patrich Wanggai, TA Musafri, hingga Yohanis Nabar. Inilah yang masih terus dipikirkan staf pelatih Persela.
“Yang pasti, kami bermain sesuai kebutuhan dan situasi di lapangan. Saya rasa Persela bisa bermain bertahan atau menyerang sehingga sangat fleksibel. Tinggal bagaimana nanti penerapannya di lapangan,” tutur Didik. Hingga jelang laga ketiga, tim kesayangan LA Maniamasih belum mencapai potensi terbaik.
Dua perekrutan asing, Jules Basile dan Tassio Bako tak memberikan perubahan signifikan kepada tim. Basile bermain mengecewakan kala ditahan PSGC Ciamis, Tassio Bako bahkan belum dimainkan sama sekali. Selain itu ada pemain lokal yang kesulitan menunjukkan performa terbaik, salah satunya Bijahil Chalwa.
Kukuh setyawan
Hanya tiga poin yang bisa meloloskan Persela. Berada di peringkat 3 klasemen sementara Grup B dengan dua poin, Laskar Joko Tingkirbutuh poin absolut untuk menggenggam tiket ke 8 besar. Jika mampu menambah tiga angka, laga lain tidak akan memengaruhi langkah Persela. Keinginan memperoleh kemenangan tak semudah bayangan.
SFC yang sementara berstatus runner-updengan tiga poin, juga ngototmencari kemenangan walau hasil imbang sudah cukup untuk meloloskan mereka. Kubu Persela menyadari pertarungan dengan Sriwijaya FC sangat istimewa karena diharuskan meraup poin penuh. Sementara dari sisi teknis, tim asal Kota Soto sejatinya masih belum mapan dan sulit mendapat kemenangan.
“Melawan Sriwijaya FC ibarat pertandingan final. Kami tak memiliki pilihan kecuali menang agar lolos ke babak berikutnya. Jujur saja ini pertandingan yang berat dan kami harus bermain jauh lebih bagus dibandingkan sebelumnya,” kata Didik Ludiyanto, pelatih Persela. Mengingat hanya memiliki satu pilihan, Laskar Joko Tingkirdalam posisi yang agak rumit.
Mereka tidak cukup bermain negatif yang akan mengurangi potensi mencetak gol sebagai syarat awal dalam mengejar kemenangan. Di sisi lain, bermain terbuka juga sangat riskan karena Sriwijaya FC memiliki penyerang-penyerang berbahaya macam Titus Bonay, Patrich Wanggai, TA Musafri, hingga Yohanis Nabar. Inilah yang masih terus dipikirkan staf pelatih Persela.
“Yang pasti, kami bermain sesuai kebutuhan dan situasi di lapangan. Saya rasa Persela bisa bermain bertahan atau menyerang sehingga sangat fleksibel. Tinggal bagaimana nanti penerapannya di lapangan,” tutur Didik. Hingga jelang laga ketiga, tim kesayangan LA Maniamasih belum mencapai potensi terbaik.
Dua perekrutan asing, Jules Basile dan Tassio Bako tak memberikan perubahan signifikan kepada tim. Basile bermain mengecewakan kala ditahan PSGC Ciamis, Tassio Bako bahkan belum dimainkan sama sekali. Selain itu ada pemain lokal yang kesulitan menunjukkan performa terbaik, salah satunya Bijahil Chalwa.
Kukuh setyawan
(bbg)