Jumpa juara Bertahan
A
A
A
NEW YORK - Petenis unggulan pertama asal Serbia Novak Djokovic harus memeras keringat lebih banyak dalam usaha menembus babak semifinal Amerika Serikat (AS) Terbuka 2015. Djokovic dipaksa tampil dalam pertarungan empat set.
Di luar dugaan Djokovic kembali mendapat perlawanan sengit di AS Terbuka. Petenis asal Spanyol Feliciano Lopez membuat petenis nomor satu dunia itu sempat frustrasi. Sampai akhirnya laga harus berkesudahan dengan kedudukan 6-1, 3-6, 6-3, dan 7-6 di Stadion Arthur Ashe, New York, kemarin.
Djokovic mengawali pertandingan dengan bagus. Pada set pertama petenis asal Serbia itu langsung membuat dua breaksecara berurutan pada gamekedua dan keempat untuk memimpin 4-0. Setelah 25 menit, Djokovic merebut set ini. Tapi, Lopez tidak mau kalah memperlihatkan perlawanan lebih alot di set kedua.
Tidak ingin lawan terus berkembang, Djokovic merespons di awal set ketiga. Pada gamekedua, dia berhasil mematahkan servis Lopez untuk memimpin skor 2-0. Masih di set ke ketiga, tepatnya pada gamekesembilan, Djokovic pun akhirnya memastikan kemenangan di set ketiga. Begitu pula dengan jalannya set keempat yang berjalan alot.
Akhirnya pertandingan harus dilewati dengan memasuki tie-break setelah keduanya berimbang sampai kedudukan 6-6. Di sinilah kelihaian Djokovic teruji. Di saat tie-break,Djokovic meraih poin demi poin untuk mengakhiri set terakhir dengan kemenangan meyakinkan 7-2. “Dia (Lopez) salah satu pemain langka yang benar-benar memainkan serve danvolleysetelah servis pertama dan kedua. Dia juga punya servis yang sangat keras.
Itu beberapa keunggulan yang membuat persaingan kami berjalan cukup sengit,” ungkap Djokovic, seperti dilansir Reuters. Di babak semifinal, Djokovic akan berhadapan dengan unggulan kesembilan sekaligus juara bertahan Marin Cilic. Petenis peringkat 1 dunia ini diunggulkan karena memiliki rekor pertemuan yang bisa dibilang sangat bagus dari rivalnya itu. Djokovic sejauh ini memiliki rekor pertemuan yang luar biasa dari Cilic, yaitu rekor fantastis tidak pernah kalah di 13 pertemuan menghadapi lawannya tersebut.
“Dia (Cilic) sudah sangat lama tidak kalah di ajang ini. Setidaknya ada catatan dalam 12 pertandingan secara berturut-turut. Jadi, dengan perjalanan yang cukup bagus tersebut, saya yakin dia akan memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi untuk bisa memenangkan pertandingan nanti,” papar Djokovic. “Selebihnya saya sangat mengenal dirinya.
Saya sudah sering berhadapan dengan dirinya di berbagai event. Yang jelas, kami berteman baik antara satu dan lainnya. Tapi, saya memiliki target tersendiri dan tentu saja sangat berharap bisa menjalankan rencana dan target sendiri,” sambung petenis kelahiran Belgrade, Serbia, tersebut. Cilic melaju setelah mengalahkan Jo-Wilfried Tsonga 6-4, 6-4, 3-6, 6-7, 6-4. Meski tidak setenar Djokovic atau Serena, status Cilic sebagai juara bertahan AS Terbuka 2014 seharusnya mendapat perhatian tersendiri.
Apalagi, dia tengah berambisi menjadi yang pertama setelah Roger Federer yang bisa back to backgelar AS Terbuka. Dalam pertarungan lebih dari tiga jam dan berlangsung lima set, Cilic menyebut mental sebagai keberhasilannya melepaskan tekanan dari lawannya. “Ini soal mental,” katanya, dikutip ESPN.
“Meski saya kalah di set ketiga dan keempat, saya tidak panik dan mengubah gaya bermain. Atmosfer di sini memberikan sengatan,” tuturnya. Sebelumnya Cilic juga harus bertarung lebih dari empat jam untuk memastikan tiket ke perempat final. Melawan Mikhael Kukhuskin, petenis peringkat 9 dunia itu bertarung luar biasa untuk bisa memastikan kemenangan dengan skor 6-7, 7-6, 6-3, 6-7, 6-1. “Saya yakin bisa bermain bagus di turnamen ini.
Saya hanya butuh beberapa pertandingan untuk kemudian bisa menemukan ritme dalam permainan dan ternyata kejadian. Saya sangat menikmati turnamen dan atmosfernya,” pungkasnya.
Decky Irawan Jasri
Di luar dugaan Djokovic kembali mendapat perlawanan sengit di AS Terbuka. Petenis asal Spanyol Feliciano Lopez membuat petenis nomor satu dunia itu sempat frustrasi. Sampai akhirnya laga harus berkesudahan dengan kedudukan 6-1, 3-6, 6-3, dan 7-6 di Stadion Arthur Ashe, New York, kemarin.
Djokovic mengawali pertandingan dengan bagus. Pada set pertama petenis asal Serbia itu langsung membuat dua breaksecara berurutan pada gamekedua dan keempat untuk memimpin 4-0. Setelah 25 menit, Djokovic merebut set ini. Tapi, Lopez tidak mau kalah memperlihatkan perlawanan lebih alot di set kedua.
Tidak ingin lawan terus berkembang, Djokovic merespons di awal set ketiga. Pada gamekedua, dia berhasil mematahkan servis Lopez untuk memimpin skor 2-0. Masih di set ke ketiga, tepatnya pada gamekesembilan, Djokovic pun akhirnya memastikan kemenangan di set ketiga. Begitu pula dengan jalannya set keempat yang berjalan alot.
Akhirnya pertandingan harus dilewati dengan memasuki tie-break setelah keduanya berimbang sampai kedudukan 6-6. Di sinilah kelihaian Djokovic teruji. Di saat tie-break,Djokovic meraih poin demi poin untuk mengakhiri set terakhir dengan kemenangan meyakinkan 7-2. “Dia (Lopez) salah satu pemain langka yang benar-benar memainkan serve danvolleysetelah servis pertama dan kedua. Dia juga punya servis yang sangat keras.
Itu beberapa keunggulan yang membuat persaingan kami berjalan cukup sengit,” ungkap Djokovic, seperti dilansir Reuters. Di babak semifinal, Djokovic akan berhadapan dengan unggulan kesembilan sekaligus juara bertahan Marin Cilic. Petenis peringkat 1 dunia ini diunggulkan karena memiliki rekor pertemuan yang bisa dibilang sangat bagus dari rivalnya itu. Djokovic sejauh ini memiliki rekor pertemuan yang luar biasa dari Cilic, yaitu rekor fantastis tidak pernah kalah di 13 pertemuan menghadapi lawannya tersebut.
“Dia (Cilic) sudah sangat lama tidak kalah di ajang ini. Setidaknya ada catatan dalam 12 pertandingan secara berturut-turut. Jadi, dengan perjalanan yang cukup bagus tersebut, saya yakin dia akan memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi untuk bisa memenangkan pertandingan nanti,” papar Djokovic. “Selebihnya saya sangat mengenal dirinya.
Saya sudah sering berhadapan dengan dirinya di berbagai event. Yang jelas, kami berteman baik antara satu dan lainnya. Tapi, saya memiliki target tersendiri dan tentu saja sangat berharap bisa menjalankan rencana dan target sendiri,” sambung petenis kelahiran Belgrade, Serbia, tersebut. Cilic melaju setelah mengalahkan Jo-Wilfried Tsonga 6-4, 6-4, 3-6, 6-7, 6-4. Meski tidak setenar Djokovic atau Serena, status Cilic sebagai juara bertahan AS Terbuka 2014 seharusnya mendapat perhatian tersendiri.
Apalagi, dia tengah berambisi menjadi yang pertama setelah Roger Federer yang bisa back to backgelar AS Terbuka. Dalam pertarungan lebih dari tiga jam dan berlangsung lima set, Cilic menyebut mental sebagai keberhasilannya melepaskan tekanan dari lawannya. “Ini soal mental,” katanya, dikutip ESPN.
“Meski saya kalah di set ketiga dan keempat, saya tidak panik dan mengubah gaya bermain. Atmosfer di sini memberikan sengatan,” tuturnya. Sebelumnya Cilic juga harus bertarung lebih dari empat jam untuk memastikan tiket ke perempat final. Melawan Mikhael Kukhuskin, petenis peringkat 9 dunia itu bertarung luar biasa untuk bisa memastikan kemenangan dengan skor 6-7, 7-6, 6-3, 6-7, 6-1. “Saya yakin bisa bermain bagus di turnamen ini.
Saya hanya butuh beberapa pertandingan untuk kemudian bisa menemukan ritme dalam permainan dan ternyata kejadian. Saya sangat menikmati turnamen dan atmosfernya,” pungkasnya.
Decky Irawan Jasri
(ftr)