Pelukan Akhiri Pertarungan Dua Bersaudara
A
A
A
NEW YORK - Pelukan Serena Williams kepada Venus setelah pertarungan perempat final Amerika Serikat (AS) Terbuka 2015 cukup memberi gambaran bagaimana hubungan keduanya. Disaksikan 23.771 penonton, termasuk pengusaha Donald Trump, bintang talkshow Oprah Winfrey dan artis Kim Kardashian keduanya menunjukkan bagaimana profesionalitas itu ditempatkan.
”Ini merupakan sebuah momen yang benar-benar bagus. Dia (Venus) merupakan petenis tertangguh yang pernah saya hadapi dalam hidupku. Dia merupakan orang terbaik yang saya ketahui,” kata Serena, dilansir BBC. Petenis putri nomor satu dunia itu mengatakan, pertemuannya dengan Venus sebagai the greatest story in tennis.
Predikat yang tak berlebihan karena keduanya sama-sama pernah meraih posisi sebagai petenis terbaik di dunia dan sudah merasakan gelar grand slam. Karena itu, Serena menyebut, pertemuan dengan Venus tetaplah istimewa. Sebagai adik, petenis berusia 33 tahun itu menganggap kakaknya merupakan orang terbaik yang pernah dikenal.
”Saya sendiri menilai jika tadi saya harus menghadapi teman baik sendiri dan dalam benak saya juga sebagai pesaing paling tangguh di tenis putri. Jadi, ini adalah sebuah hari yang berat,” tutur Serena. Namun, saat berhadapan Serena tidak menganggap Venus sebagai saudaranya. ”Anda tidak memikirkan hal semacam itu ketika sedang menjalani sebuah pertandingan yang dituntut sikap profesional.
Kami sudah berlatih seumur hidup untuk momen-momen seperti itu dan merupakan sebuah kehormatan besar tampil di hadapan semua penonton di sini,” tutur petenis kelahiran Saginaw, Michigan, AS, tersebut. Venus menambahkan, siapa pun yang meraih kemenangan dari pertemuan keduanya, tidak akan menjadi masalah besar.
Termasuk kekalahan Venus 2-6, 6-1, dan 3-6 di Arthur Ashe, New York, kemarin pagi, dalam pertarungan dengan durasi waktu 2 jam kurang tidak akan membuat hubungan keduanya renggang. ”Ini bukan hanya untuk saya, tapi untuk keluarga saya, hanya untuk memperlihatkan seberapa keras kami telah bekerja dan di mana kami berasal sehingga akan menjadi momen bagi keluarga kami,” tutur Venus yang 15 bulan lebih tua.
Pada pertarungan selanjutnya Serena akan ditantang petenis berkebangsaan Italia berusia 32 tahun Roberta Vinci. Bagi Vinci, yang merupakan petenis nonunggulan dan terpaut usia setahun lebih muda dari Serena, kesuksesan melaju ke babak semifinal AS Terbuka merupakan prestasi perdana yang dirinya ukir sepanjang 16 tahun. Sejauh ini Vinci prestasinya lebih berkilap ketika tampil di nomor ganda dengan menyabet lima titel grand slam.
Decky Irawan Jasri
”Ini merupakan sebuah momen yang benar-benar bagus. Dia (Venus) merupakan petenis tertangguh yang pernah saya hadapi dalam hidupku. Dia merupakan orang terbaik yang saya ketahui,” kata Serena, dilansir BBC. Petenis putri nomor satu dunia itu mengatakan, pertemuannya dengan Venus sebagai the greatest story in tennis.
Predikat yang tak berlebihan karena keduanya sama-sama pernah meraih posisi sebagai petenis terbaik di dunia dan sudah merasakan gelar grand slam. Karena itu, Serena menyebut, pertemuan dengan Venus tetaplah istimewa. Sebagai adik, petenis berusia 33 tahun itu menganggap kakaknya merupakan orang terbaik yang pernah dikenal.
”Saya sendiri menilai jika tadi saya harus menghadapi teman baik sendiri dan dalam benak saya juga sebagai pesaing paling tangguh di tenis putri. Jadi, ini adalah sebuah hari yang berat,” tutur Serena. Namun, saat berhadapan Serena tidak menganggap Venus sebagai saudaranya. ”Anda tidak memikirkan hal semacam itu ketika sedang menjalani sebuah pertandingan yang dituntut sikap profesional.
Kami sudah berlatih seumur hidup untuk momen-momen seperti itu dan merupakan sebuah kehormatan besar tampil di hadapan semua penonton di sini,” tutur petenis kelahiran Saginaw, Michigan, AS, tersebut. Venus menambahkan, siapa pun yang meraih kemenangan dari pertemuan keduanya, tidak akan menjadi masalah besar.
Termasuk kekalahan Venus 2-6, 6-1, dan 3-6 di Arthur Ashe, New York, kemarin pagi, dalam pertarungan dengan durasi waktu 2 jam kurang tidak akan membuat hubungan keduanya renggang. ”Ini bukan hanya untuk saya, tapi untuk keluarga saya, hanya untuk memperlihatkan seberapa keras kami telah bekerja dan di mana kami berasal sehingga akan menjadi momen bagi keluarga kami,” tutur Venus yang 15 bulan lebih tua.
Pada pertarungan selanjutnya Serena akan ditantang petenis berkebangsaan Italia berusia 32 tahun Roberta Vinci. Bagi Vinci, yang merupakan petenis nonunggulan dan terpaut usia setahun lebih muda dari Serena, kesuksesan melaju ke babak semifinal AS Terbuka merupakan prestasi perdana yang dirinya ukir sepanjang 16 tahun. Sejauh ini Vinci prestasinya lebih berkilap ketika tampil di nomor ganda dengan menyabet lima titel grand slam.
Decky Irawan Jasri
(ftr)