Lawan Arema, Indra Sjafri Rahasiakan Strategi
A
A
A
JAKARTA - Pelatih Bali United Indra Sjafri merahasiakan strategi apa yang akan diterapkan ketika mereka berhadapan dengan Arema Cronus di Malang pada pertemuan pertama babak 8 Besar Piala Presiden 2015. Pasalnya kedua klub sudah tiga kali berhadapan dan masing-masing sudah tentu mengetahui kelemahan dan kelebihannya.
"Kami sudah tiga kali berhadapan dan tentu Arema sudah tahu tentang permainan kami," terang Indra ketika ditemui usai penentuan drawing babak 8 besar di Piala Presiden, Jumat (11/9/2015).
Ketika ditanya apakah Indra sudah mengetahui kekuatan Arema, dia mengaku tidak ingin terlalu jauh menanggapi hal itu. "Saya tidak mau mengomentari tentang kemampuan lawan. Begitu pun dengan Arema. Jadi saya tidak mau banyak berkomentar tentang hal itu. Yang jelas, yang saya takuti hanya satu yaitu ketika Tuhan marah," tambahnya.
Sementara ketika disinggung mengenai pemain Arema yang patut diwaspadai, pria berkumis ini menambahkan tidak ada. "Kalau sepak bola kan permainan tim. Jadi pelatih tidak bisa fokus hanya pada satu individu. Bagaimana menyerang maupun bertahan kan gak bisa ditafsir. Tapi Arema memang mempunyai pemain yang patut diwaspadai. Jadi kami tidak ingin memperlakukan pemain Arema secara khusus. Saya juga tidak ingin menyebutkan kelemahan kami nanti Arema gr lagi sama kita."
Sekadar informasi, produktivitas gol Arema yang rendah selama fase grup Piala Presiden 2015 menjadi pekerjaan rumah pelatih Joko Susilo. Fakta di lapangan, Arema tidak pernah menang dan hanya mencetak satu gol selama 90 menit ketika menghadapi lawan yang super defensif.
Joko Susilo, Pelatih Arema Cronus, berharap timnya tak menemui kebuntuan lagi di delapan besar nanti. Diakuinya tim seperti menemui kesulitan dengan level lebih besar saat lawan menumpuk pemainnya di depan pertahanan sendiri.
"Saya berharap ada pertarungan yang sebenarnya di delapan besar. Artinya lawan tak sekadar menumpuk pemain, sehingga ada lebih banyak ruang bagi pemain untuk melakukan akselerasi. Jujur saja ada kesulitan tersendiri saat menghadapi tim yang bertahan total," cetus Joko.
"Kami sudah tiga kali berhadapan dan tentu Arema sudah tahu tentang permainan kami," terang Indra ketika ditemui usai penentuan drawing babak 8 besar di Piala Presiden, Jumat (11/9/2015).
Ketika ditanya apakah Indra sudah mengetahui kekuatan Arema, dia mengaku tidak ingin terlalu jauh menanggapi hal itu. "Saya tidak mau mengomentari tentang kemampuan lawan. Begitu pun dengan Arema. Jadi saya tidak mau banyak berkomentar tentang hal itu. Yang jelas, yang saya takuti hanya satu yaitu ketika Tuhan marah," tambahnya.
Sementara ketika disinggung mengenai pemain Arema yang patut diwaspadai, pria berkumis ini menambahkan tidak ada. "Kalau sepak bola kan permainan tim. Jadi pelatih tidak bisa fokus hanya pada satu individu. Bagaimana menyerang maupun bertahan kan gak bisa ditafsir. Tapi Arema memang mempunyai pemain yang patut diwaspadai. Jadi kami tidak ingin memperlakukan pemain Arema secara khusus. Saya juga tidak ingin menyebutkan kelemahan kami nanti Arema gr lagi sama kita."
Sekadar informasi, produktivitas gol Arema yang rendah selama fase grup Piala Presiden 2015 menjadi pekerjaan rumah pelatih Joko Susilo. Fakta di lapangan, Arema tidak pernah menang dan hanya mencetak satu gol selama 90 menit ketika menghadapi lawan yang super defensif.
Joko Susilo, Pelatih Arema Cronus, berharap timnya tak menemui kebuntuan lagi di delapan besar nanti. Diakuinya tim seperti menemui kesulitan dengan level lebih besar saat lawan menumpuk pemainnya di depan pertahanan sendiri.
"Saya berharap ada pertarungan yang sebenarnya di delapan besar. Artinya lawan tak sekadar menumpuk pemain, sehingga ada lebih banyak ruang bagi pemain untuk melakukan akselerasi. Jujur saja ada kesulitan tersendiri saat menghadapi tim yang bertahan total," cetus Joko.
(bbk)