Yogyakarta Host Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Junior 2017
A
A
A
YOGYAKARTA - Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) menunjuk Yogyakarta sebagai host (tuan rumah) Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Junior 2017. Penunjukan Yogyakarta sebagai tuan rumah dengan mempertimbangkan ketersediaan sarana pendukung berkelas internasional.
Salah satu sarana paling mendukung adalah keberadaan Gedung Olahraga (GOR) Amongrogo yang disebut-sebut salah satu terbaik di Indonesia. GOR Amongrogo memiliki delapan court atau lapangan pertandingan sekaligus. Ketentuan tersebut memenuhi kebutuhan minimal untuk menggelar pertandingan berskala internasional.
"Kami cari GOR yang bisa memuat delapan court sekaligus dan GOR Amongraga termasuk yang memenuhi kualifikasi tersebut," tandas Pengurus PBSI Bambang Rudianto disela-sela perbincangan persiapan turnamen Jaya Raya Junior Internasional Challenge 2015 di Yogyakarta.
Kejuaraan junior internasional menurut agenda yang dicatat PBSI untuk 2015 akan digelar di Peru. Sementara tahun 2016 akan digelar di Spanyol. Nah, pada 2017 Indonesia sebagai tuan rumah telah menunjuk Yogyakarta menjadi venue penyelenggaraan kejuaraan bulu tangkis junior internasional tersebut.
Turnamen Jaya Raya Junior Internasional Challenge menurut Bambang menjadi ajang pemanasan pengurus PBSI untuk menjadi penyelenggara yang baik kejuaraan berlevel internasional.
"Dalam rangka persiapan, dalam kesempatan menggelar Jaya Raya Indonesia Junior International Challenge tahun ini sekalian kami gelar di Jogja sebagai ajang pemanasan bagi panitia pelaksana dari PP PBSI maupun Pengurus Daerah PBSI Yogyakarta sebagai tuan rumah," tambah Bambang.
Ketua Harian Persatuan Bulu Tangkis Jaya Raya Imelda Kurniawan menyebutkan, turnamen level junior yang digelar di Yogyakarta menjadi bagian dari pembinaan atlet-atlet dan talenta bulu tangkis muda.
"Pembinaan terutama untuk atlet yang di daerah menjadi penting untuk memotivasi mereka agar bisa bersaing lagi dengan merasakan atmosfer turnamen berkelas internasional," tandasnya.
Pembinaan atlet muda menurut Imelda saat ini sangat dibutuhkan untuk bulu tangkis di Indonesia, Hal tersebut dengan menurunnya prestasi bulu tangkis Indonesia di Internasional. Dengan turnamen yang digelar, diharapkan atlet muda akan terdorong untuk meningkatkan kemampuan bertadingnya.
Salah satu sarana paling mendukung adalah keberadaan Gedung Olahraga (GOR) Amongrogo yang disebut-sebut salah satu terbaik di Indonesia. GOR Amongrogo memiliki delapan court atau lapangan pertandingan sekaligus. Ketentuan tersebut memenuhi kebutuhan minimal untuk menggelar pertandingan berskala internasional.
"Kami cari GOR yang bisa memuat delapan court sekaligus dan GOR Amongraga termasuk yang memenuhi kualifikasi tersebut," tandas Pengurus PBSI Bambang Rudianto disela-sela perbincangan persiapan turnamen Jaya Raya Junior Internasional Challenge 2015 di Yogyakarta.
Kejuaraan junior internasional menurut agenda yang dicatat PBSI untuk 2015 akan digelar di Peru. Sementara tahun 2016 akan digelar di Spanyol. Nah, pada 2017 Indonesia sebagai tuan rumah telah menunjuk Yogyakarta menjadi venue penyelenggaraan kejuaraan bulu tangkis junior internasional tersebut.
Turnamen Jaya Raya Junior Internasional Challenge menurut Bambang menjadi ajang pemanasan pengurus PBSI untuk menjadi penyelenggara yang baik kejuaraan berlevel internasional.
"Dalam rangka persiapan, dalam kesempatan menggelar Jaya Raya Indonesia Junior International Challenge tahun ini sekalian kami gelar di Jogja sebagai ajang pemanasan bagi panitia pelaksana dari PP PBSI maupun Pengurus Daerah PBSI Yogyakarta sebagai tuan rumah," tambah Bambang.
Ketua Harian Persatuan Bulu Tangkis Jaya Raya Imelda Kurniawan menyebutkan, turnamen level junior yang digelar di Yogyakarta menjadi bagian dari pembinaan atlet-atlet dan talenta bulu tangkis muda.
"Pembinaan terutama untuk atlet yang di daerah menjadi penting untuk memotivasi mereka agar bisa bersaing lagi dengan merasakan atmosfer turnamen berkelas internasional," tandasnya.
Pembinaan atlet muda menurut Imelda saat ini sangat dibutuhkan untuk bulu tangkis di Indonesia, Hal tersebut dengan menurunnya prestasi bulu tangkis Indonesia di Internasional. Dengan turnamen yang digelar, diharapkan atlet muda akan terdorong untuk meningkatkan kemampuan bertadingnya.
(aww)