Secara Matematis, Marquez Butuh Keajaiban
A
A
A
BARCELONA - Juara bertahan, Marc Marquez, masih berpeluang mencetak gelar juara dunia di kelas MotoGP untuk ketiga kalinya secara beruntun. Secara matematis, Marquez bisa saja melakukannya.
Saat ini Marquez berada di posisi ketiga klasemen MotoGP dengan selisih 63 poin di belakang Valentino Rossi yang tengah memuncaki klasemen. Dengan lima seri tersisa musim ini, Marquez disebut masih berpeluang memenangkan gelar juara dunia.
Autosport melaporkan, sepanjang sejarah grand prix digelar, belum ada satu pun pembalap yang berhasil mengejar defisit poin sebesar itu walau dengan lima seri balap tersisa. Satu-satunya pembalap yang berhasil melakukannya adalah Wayne Rainey di tahun 1992.
Pembalap Marlboro Roberts Yamaha itu berhasil mengejar defisit 53 poin dari Mick Doohan (Honda) yang tengah memimpin klasemen. Sementara balapan musim itu hanya tinggal menyisakan tiga seri.
Doohan yang disebut-sebut akan mempertahankan gelar juara dunianya, ternyata terjatuh sehingga terpaksa menjalani tiga seri tersisa dalam keadaan cedera. Wayne Rainey mengambil kesempatan tersebut dan menyapu sisa balpan sebelum akhirnya berhasil memenangkan gelar juara dunia pada 1992 dengan selisih hanya empat poin dari Doohan.
"Ini terlalu jauh, 63 poin adalah jarak yang sangat besar untuk lima balapan tersisa," kata Marquez, dikutip Autosport, Kamis (17/9/2015). (Baca juga : Marquez Sudah Lupakan Musim Ini)
Saat ini Marquez berada di posisi ketiga klasemen MotoGP dengan selisih 63 poin di belakang Valentino Rossi yang tengah memuncaki klasemen. Dengan lima seri tersisa musim ini, Marquez disebut masih berpeluang memenangkan gelar juara dunia.
Autosport melaporkan, sepanjang sejarah grand prix digelar, belum ada satu pun pembalap yang berhasil mengejar defisit poin sebesar itu walau dengan lima seri balap tersisa. Satu-satunya pembalap yang berhasil melakukannya adalah Wayne Rainey di tahun 1992.
Pembalap Marlboro Roberts Yamaha itu berhasil mengejar defisit 53 poin dari Mick Doohan (Honda) yang tengah memimpin klasemen. Sementara balapan musim itu hanya tinggal menyisakan tiga seri.
Doohan yang disebut-sebut akan mempertahankan gelar juara dunianya, ternyata terjatuh sehingga terpaksa menjalani tiga seri tersisa dalam keadaan cedera. Wayne Rainey mengambil kesempatan tersebut dan menyapu sisa balpan sebelum akhirnya berhasil memenangkan gelar juara dunia pada 1992 dengan selisih hanya empat poin dari Doohan.
"Ini terlalu jauh, 63 poin adalah jarak yang sangat besar untuk lima balapan tersisa," kata Marquez, dikutip Autosport, Kamis (17/9/2015). (Baca juga : Marquez Sudah Lupakan Musim Ini)
(bbk)