Manajemen Persepam Janjikan Bangun Skuat Terkuat
A
A
A
PAMEKASAN - Manajemen Persepam Madura Utama menepis anggapan tidak serius mempertahankan tim selepas kegagalan menembus partai final Piala Kemerdekaan 2015. Mereka menegaskan masa depan tim berjuluk Sape Ngamok tetap terjaga dan akan dipertahankan. Malah manajemen mengatakan akan semakin antusias membangun tim dengan kualitas lebih kompetitif di event-event selanjutnya.
"Sama sekali tak ada istilah patah semangat. Justru kami semakin berambisi membentuk tim lebih baik setelah hanya sampai di semifinal Piala Kemerdekaan. Manajemen dan pelatih akan terus memantau kemungkinan melakukan transfer pemain terbaik," tutur Manajer Persepam Said Abdullah.
Sejauh ini belum ada kepastian adanya turnamen resmi dalam waktu dekat. Hanya saja Persepam mendengar rencana adanya sebuah laga atau turnamen ekshibisi yang melibatkan tim semifinalis Piala Kemerdekaan dengan Piala Presiden yang kini masih bertanding.
Jika Piala Presiden rencananya berakhir pada pertengahan Oktober, mungkin hajatan itu baru digelar akhir Oktober atau awal November. "Saya sudah mendengar kabar adanya event itu. Tapi memang belum ada kepastian penyelenggaraannya," sebut Said.
Yang pasti, untuk event apa pun nantinya, Persepam akan berupaya menambah kekuatan dengan pemain-pemain terbaik. "Persepam sangat butuh tambahan pemain bagus. Dengan begitu ada persaingan di tim yang membuat pemain tertantang menunjukkan kemampuan terbaik," tandas dia.
Kekuatan tim loreng sejatinya sudah paling mentereng di antara kontestan Piala Kemerdekaan. Semua pemain yang bercokol di tim utama asuhan Jaya Hartono adalah pemain senior dan memiliki pengalaman di kompetisi level teratas alias Indonesia Super League (ISL).
Sebut saja Sirvi Arfani (eks Persita Tangerang), Qischil Gandrumminy (eks Arema dan Persik Kediri), Waluyo (eks Arema), Faris Aditama (eks Persik Kediri), Lucky Wahyu (eks Persebaya), FX Yanuar (eks Persela), Sandy Firmansyah (eks Persegres), serta pemain lama seperti Rossy Noprihanis dan Denny Rumba.
Namun komposisi tersebut masih dianggap pas-pasan karena di bangku cadangan levelnya jauh dari nama-nama itu. Sayangnya manajemen belum merinci pemain dengan posisi apa saja yang nantinya dibawa ke tanah Madura.
"Sama sekali tak ada istilah patah semangat. Justru kami semakin berambisi membentuk tim lebih baik setelah hanya sampai di semifinal Piala Kemerdekaan. Manajemen dan pelatih akan terus memantau kemungkinan melakukan transfer pemain terbaik," tutur Manajer Persepam Said Abdullah.
Sejauh ini belum ada kepastian adanya turnamen resmi dalam waktu dekat. Hanya saja Persepam mendengar rencana adanya sebuah laga atau turnamen ekshibisi yang melibatkan tim semifinalis Piala Kemerdekaan dengan Piala Presiden yang kini masih bertanding.
Jika Piala Presiden rencananya berakhir pada pertengahan Oktober, mungkin hajatan itu baru digelar akhir Oktober atau awal November. "Saya sudah mendengar kabar adanya event itu. Tapi memang belum ada kepastian penyelenggaraannya," sebut Said.
Yang pasti, untuk event apa pun nantinya, Persepam akan berupaya menambah kekuatan dengan pemain-pemain terbaik. "Persepam sangat butuh tambahan pemain bagus. Dengan begitu ada persaingan di tim yang membuat pemain tertantang menunjukkan kemampuan terbaik," tandas dia.
Kekuatan tim loreng sejatinya sudah paling mentereng di antara kontestan Piala Kemerdekaan. Semua pemain yang bercokol di tim utama asuhan Jaya Hartono adalah pemain senior dan memiliki pengalaman di kompetisi level teratas alias Indonesia Super League (ISL).
Sebut saja Sirvi Arfani (eks Persita Tangerang), Qischil Gandrumminy (eks Arema dan Persik Kediri), Waluyo (eks Arema), Faris Aditama (eks Persik Kediri), Lucky Wahyu (eks Persebaya), FX Yanuar (eks Persela), Sandy Firmansyah (eks Persegres), serta pemain lama seperti Rossy Noprihanis dan Denny Rumba.
Namun komposisi tersebut masih dianggap pas-pasan karena di bangku cadangan levelnya jauh dari nama-nama itu. Sayangnya manajemen belum merinci pemain dengan posisi apa saja yang nantinya dibawa ke tanah Madura.
(aww)