Arema Yakin akan Tiba Masa El Loco Akhiri Puasa Gol
A
A
A
MALANG - Suporter Arema Cronus, Aremania, tak sabar menunggu striker Cristian Gonzales mengakhiri puasa gol. Ya, penyerang utama Arema ini menjadi perbincangan karena sudah lama puasa mencetak gol. Bahkan terlalu lama untuk striker sekaliber El Loco.
Kali terakhir El Loco mencetak gol di event resmi atau di luar uji coba adalah di Sunrise of Java Cup (SoJC) 2015. Saat itu, penyerang veteran ini menceploskan dua gol ke jala Garuda Selection pada laga perdana turnamen dan mengantarkan timnya menang 3-1.
Selepas laga itu, El Loco tidak lagi sanggup menciptakan gol yang berarti puasa dalam enam laga resmi yakni dua di SoJC 2015 lawan Bali United dan Persewangi Selection, serta empat pertandingan Piala Presiden. Ini hal yang janggal bagi striker predator yang biasanya selalu menemukan cara mencetak gol.
El Loco sudah tumpul? Pertanyaan yang terlalu sederhana dan masih dini untuk membuat kesimpulan. Yang jelas dia masih menjadi pilihan utama Pelatih Arema Joko Susilo kendati kesulitan menemukan ketajamannya. Bahkan El Loco selalu bermain penuh di empat laga Piala Presiden.
Joko Susilo pun masih memandang El Loco sebagai kekuatan utama, terlepas dari minimnya produktivitas. Alasannya, peran dia sebagai striker utama punya cakupan luas dan tak sekadar mencetak gol. "Peran dia juga untuk mengacau fokus lawan," tukas Joko.
"Lawan tentunya akan memberikan pengawalan ekstra karena Cristian striker berbahaya. Ini bisa memecah konsentrasi lawan dan memberi ruang untuk pemain lainnya. Juga gerakan tanpa bola. Urusan mencetak gol, akan tiba waktunya dia menciptakan gol," urai Joko Susilo.
Joko yang dulunya juga striker, mengatakan wajar ada periode sulit mencetak gol yang dialami seorang penyerang. Satu hal yang perlu dilakukan pemain adalah tetap percaya diri dan fokus. Serta tidak sampai terganggu dengan menurunnya produktivitas dan tetap bekerja sebagai elemen tim.
Walau belum mencetak gol hingga laga keempat Piala Presiden, pemain kelahiran Montevideo, Uruguay, masih akan menjadi andalan di leg kedua kontra Bali United. Alasan lain tetap dipakainya El Loco adalah karena dia masih pilihan terbaik untuk centre forward.
Arema tak memiliki pemain lain yang atributnya seperti Cristian Gonzales. Striker macam Samsul Arif, Dendi Santoso, Sunarto, lebih cocok diposisikan sebagai winger. Justru Lancine Kone yang sebenarnya punya atribut sebagai striker tengah karena memiliki power dan naluri, walau selama ini diposisikan sebagai gelandang.
Kali terakhir El Loco mencetak gol di event resmi atau di luar uji coba adalah di Sunrise of Java Cup (SoJC) 2015. Saat itu, penyerang veteran ini menceploskan dua gol ke jala Garuda Selection pada laga perdana turnamen dan mengantarkan timnya menang 3-1.
Selepas laga itu, El Loco tidak lagi sanggup menciptakan gol yang berarti puasa dalam enam laga resmi yakni dua di SoJC 2015 lawan Bali United dan Persewangi Selection, serta empat pertandingan Piala Presiden. Ini hal yang janggal bagi striker predator yang biasanya selalu menemukan cara mencetak gol.
El Loco sudah tumpul? Pertanyaan yang terlalu sederhana dan masih dini untuk membuat kesimpulan. Yang jelas dia masih menjadi pilihan utama Pelatih Arema Joko Susilo kendati kesulitan menemukan ketajamannya. Bahkan El Loco selalu bermain penuh di empat laga Piala Presiden.
Joko Susilo pun masih memandang El Loco sebagai kekuatan utama, terlepas dari minimnya produktivitas. Alasannya, peran dia sebagai striker utama punya cakupan luas dan tak sekadar mencetak gol. "Peran dia juga untuk mengacau fokus lawan," tukas Joko.
"Lawan tentunya akan memberikan pengawalan ekstra karena Cristian striker berbahaya. Ini bisa memecah konsentrasi lawan dan memberi ruang untuk pemain lainnya. Juga gerakan tanpa bola. Urusan mencetak gol, akan tiba waktunya dia menciptakan gol," urai Joko Susilo.
Joko yang dulunya juga striker, mengatakan wajar ada periode sulit mencetak gol yang dialami seorang penyerang. Satu hal yang perlu dilakukan pemain adalah tetap percaya diri dan fokus. Serta tidak sampai terganggu dengan menurunnya produktivitas dan tetap bekerja sebagai elemen tim.
Walau belum mencetak gol hingga laga keempat Piala Presiden, pemain kelahiran Montevideo, Uruguay, masih akan menjadi andalan di leg kedua kontra Bali United. Alasan lain tetap dipakainya El Loco adalah karena dia masih pilihan terbaik untuk centre forward.
Arema tak memiliki pemain lain yang atributnya seperti Cristian Gonzales. Striker macam Samsul Arif, Dendi Santoso, Sunarto, lebih cocok diposisikan sebagai winger. Justru Lancine Kone yang sebenarnya punya atribut sebagai striker tengah karena memiliki power dan naluri, walau selama ini diposisikan sebagai gelandang.
(aww)