Van Gaal: Liga Primer Rusak Klub Inggris di Eropa
A
A
A
MANCHESTER - Pelatih Manchester United (MU) Louis van Gaal mengungkapkan penyebab kegagalan klub Inggris di laga pembuka Liga Champions 2015/2016. Menurut pelatih asal Belanda itu, persaingan Liga Primer yang sangat ketat dengan mengandalkan fisik dan menguras tenaga, merusak penampilan klub Inggris di Eropa.
Dari empat wakil Liga Primer, hanya Chelsea yang berhasil menang di laga pembuka. Chelsea unggul atas Maccabi Tel Aviv 4-0 . Sementara Arsenal ditekuk Dinamo Zagreb 1-2, Manchester City dikalahkan Juventus 1-2, dan Manchester United menyerah 1-2 dari PSV Eindhoven.
"Liga Primer adalah liga yang sangat sulit. Untuk mengalahkan lawan Anda tiap pekan tidak mudah, itu selalu menjadi perjuangan dan pertempuran," kata Van Gaal dalam laman resmi klub (www.manutd.com). "Setelah itu, Anda harus bermain di tengah pekan, di ajang Liga Champions dan itu berbeda antara semua klub di Eropa."
"Tidak dapat diprediksi bahwa empat tim wakil Liga Premier akan selalu mengatasi babak grup, tidak, tidak seperti itu," imbuhnya. "Tapi saya harus mengatakan bahwa kami memiliki tim yang bisa melakukan itu dan kami memiliki kualitas untuk mencapainya."
Rotasi skuat, tambah Van Gaal, akan menjadi kunci keberhasilan di Eropa. Tapi, itu juga tidak menjamin bahwa tim Inggris akan lebih segar dibanding lawan mereka di Eropa. MU yang bertengger di peringkat 3 klasemen, akan menghadapi wakil Bundesliga Wolfsburg pada matchday 2 Grup B di Old Trafford, Rabu (30/9/2015) atau Kamis dini hari WIB.
"Kesulitannya adalah bahwa semua pemain klub (Liga Primer) terjebak dalam perjuangan yang sangat kompetitif dan jadwal padat yang kerap membuat banyak pemain cedera, sehingga memaksa pelatih untuk merotasi. Itu yang saya lakukan sekarang karena saya harus melindungi pemain saya," ungkap pelatih kelahiran Amsterdam, 8 Agustus 1951, itu.
"Kami harus bermain Minggu-Selasa atau Minggu-Rabu, sehingga antara pertandingan tersebut, kami tidak selalu dapat memulihkan pemain dari kelelahan. Lalu, kami harus bermain melawan skuat Eropa yang tampil mempertaruhkan segalanya saat melawan kami. Sementara mereka tidak memiliki kompetisi yang kompetitif di liga mereka. Itulah perbedaannya," pungkas Van Gaal.
Dari empat wakil Liga Primer, hanya Chelsea yang berhasil menang di laga pembuka. Chelsea unggul atas Maccabi Tel Aviv 4-0 . Sementara Arsenal ditekuk Dinamo Zagreb 1-2, Manchester City dikalahkan Juventus 1-2, dan Manchester United menyerah 1-2 dari PSV Eindhoven.
"Liga Primer adalah liga yang sangat sulit. Untuk mengalahkan lawan Anda tiap pekan tidak mudah, itu selalu menjadi perjuangan dan pertempuran," kata Van Gaal dalam laman resmi klub (www.manutd.com). "Setelah itu, Anda harus bermain di tengah pekan, di ajang Liga Champions dan itu berbeda antara semua klub di Eropa."
"Tidak dapat diprediksi bahwa empat tim wakil Liga Premier akan selalu mengatasi babak grup, tidak, tidak seperti itu," imbuhnya. "Tapi saya harus mengatakan bahwa kami memiliki tim yang bisa melakukan itu dan kami memiliki kualitas untuk mencapainya."
Rotasi skuat, tambah Van Gaal, akan menjadi kunci keberhasilan di Eropa. Tapi, itu juga tidak menjamin bahwa tim Inggris akan lebih segar dibanding lawan mereka di Eropa. MU yang bertengger di peringkat 3 klasemen, akan menghadapi wakil Bundesliga Wolfsburg pada matchday 2 Grup B di Old Trafford, Rabu (30/9/2015) atau Kamis dini hari WIB.
"Kesulitannya adalah bahwa semua pemain klub (Liga Primer) terjebak dalam perjuangan yang sangat kompetitif dan jadwal padat yang kerap membuat banyak pemain cedera, sehingga memaksa pelatih untuk merotasi. Itu yang saya lakukan sekarang karena saya harus melindungi pemain saya," ungkap pelatih kelahiran Amsterdam, 8 Agustus 1951, itu.
"Kami harus bermain Minggu-Selasa atau Minggu-Rabu, sehingga antara pertandingan tersebut, kami tidak selalu dapat memulihkan pemain dari kelelahan. Lalu, kami harus bermain melawan skuat Eropa yang tampil mempertaruhkan segalanya saat melawan kami. Sementara mereka tidak memiliki kompetisi yang kompetitif di liga mereka. Itulah perbedaannya," pungkas Van Gaal.
(sha)