Kebangkitan Moenchengladbach: Ini 5 Pemain yang Ditakuti Man City
A
A
A
MOENCHENGLADBACH - Manchester City coba mencuri tiga angka di laga kedua Grup D Liga Champions 2015/2016. Peluang terbuka saat dijamu Borussia Moenchengladbach di Borussia-Park, Rabu (30/9/2015) atau Kamis pukul 01.45 WIB. Namun, Man City harus waspada karena performa klub peringkat 3 Bundesliga musim lalu tengah bangkit.
Moenchengladbach memang masih tercecer di peringkat 14 klasemen Bundesliga 2015/2016. Hanya meraih enam poin hasil tujuh laga, atau dua kali menang dan lima kali kalah. Di awal musim, Die Fohlen terseok-seok dengan menelan lima kekalahan beruntun di Bundesliga, yang menyebabkan Pelatih Luicen Favre mundur dan digantikan Andre Schubert.
Namun, di tangan Schubert, Moenchengladbach memetik dua kemenangan beruntun di Bundesliga, menang 4-2 atas FC Augsburg, dan mempermalukan VfB Stuttgart 3-1, Sabtu (26/9/2015). Kebangkitan Moenchengladbach menjadi pekerjaan rumah Pelatih Man City Manuel Pellegrini.
Apalagi Moenchengladbach juga tengah mencari angka karena di laga pembuka Grup D, mereka ditekuk Sevilla 0-3, dan Man City juga menyerah 1-2 dari Juventus. Berikut lima pemain Moenchengladbach yang bisa merusak harapan Manuel Pellegrini meraup tiga poin di Borussia-Park.
1. Granit Xhaka
Pemain Swiss berusia 22 tahun, Granit Xhaka, merupakan sosok penting yang membawa Monchengladbach meraih tiket Liga Champions. Gelandang berpengaruh ini mengenakan ban kapten untuk dua pertandingan terakhir. Determinasi khas anak muda dan gaya bermainnya memungkinkan dia secara efektif mendikte permainan dari tengah lapangan. Dikontrak dari Basel pada 2012, dia diplot menggantikan Marco Reus. Awalnya, Xhaka kesulitan adaptasi di Jerman. Tapi, talentanya ditunjukkan dengan menjadi salah satu gelandang yang paling banyak mengumpan di Bundesliga, di belakang trio Bayern Muenchen Xabi Alonso, David Alaba, dan Jerome Boateng.
2. Thorgan Hazard
Adik dari Eden Hazard, Thorgan, dibeli permanen dari Chelsea oleh Monchengladbach pada Februari 2015 setelah tampil mengesankan pada paruh pertama musim. Thorgan akan membuktikan kapabilitasnya melawan tim wakil Liga Primer. Hadir dengan sepuluh assist dan lima gol dalam 38 penampilan, pemain asal Belgia itu merupakan spesialis set piece dan gemar membelah pertahanan dengan umpan dari lini tengah atau menyerang dari sayap.
3. Lars Stindl
Rekrutan anyar yang didatangkan dari dari Hannover 96 pada musim panas 2015. Lars Stindl yang menetap di baik dan mencetak gol keempatnya musim ini saat menang atas FC Augsburg, pekan lalu. Andal dan punya pengaruh di lini tengah. Bersama Xhaka, dia terus membuat lini tengah Monchengladbach berdetak. Musim lalu, bersama Hannover dia mencetak 11 gol dan empat assist, meskipun sempat menghilang pada sepertiga musim pertama akibat cedera ligamen lutut. Lima tahun di Hannover, Stindl mencetak lebih dari 150 penampilan dan menyandang kapten sebelum ke Monchengladbach.
4. Raffael Caetano de Araujo
Gelandang serang asal Brasil, Raffael, pindah ke Swiss dan bergabung dengan FC Zurich pada 2005, saat masih berusia 20 tahun. Bergabung dengan Moenchengladbach sejak 2013, setelah merumput di Hertha Berlin, Dynamo Kiev, dan Schalke 04. Dia menjadi sosok yang sulit dihalau bek lawan, dan menjadi pelayan bagi pemain depan. Pria berusia 30 tahun ini mencetak empat assist dalam dua pertandingan terakhir dan enam sejauh ini. Torehan golnya pun tidak buruk, satu gol tiap tiga laga sejak bergabung Monchengladbach.
5. Yann Sommer
Kiper Swiss ini bergabung tahun 2014 setelah Marc Ter Stegen hengkang ke Barcelona. Bersama FC Basel, dia meraih empat gelar Swiss Super League, namun yang terpenting adalah pengalaman Liga Champions dengan Basel, dan membuat debut Liga Champions tahun 2011. Dia juga dikenang atas perannya dalam membantu Basel melaju ke semifinal Liga Europa pada 2013, ketika mereka dikalahkan oleh sang juara saat itu, Chelsea. Sommer kerap bermain keluar dari sarangnya, dan tampil di Piala Dunia 2014.
Moenchengladbach memang masih tercecer di peringkat 14 klasemen Bundesliga 2015/2016. Hanya meraih enam poin hasil tujuh laga, atau dua kali menang dan lima kali kalah. Di awal musim, Die Fohlen terseok-seok dengan menelan lima kekalahan beruntun di Bundesliga, yang menyebabkan Pelatih Luicen Favre mundur dan digantikan Andre Schubert.
Namun, di tangan Schubert, Moenchengladbach memetik dua kemenangan beruntun di Bundesliga, menang 4-2 atas FC Augsburg, dan mempermalukan VfB Stuttgart 3-1, Sabtu (26/9/2015). Kebangkitan Moenchengladbach menjadi pekerjaan rumah Pelatih Man City Manuel Pellegrini.
Apalagi Moenchengladbach juga tengah mencari angka karena di laga pembuka Grup D, mereka ditekuk Sevilla 0-3, dan Man City juga menyerah 1-2 dari Juventus. Berikut lima pemain Moenchengladbach yang bisa merusak harapan Manuel Pellegrini meraup tiga poin di Borussia-Park.
1. Granit Xhaka
Pemain Swiss berusia 22 tahun, Granit Xhaka, merupakan sosok penting yang membawa Monchengladbach meraih tiket Liga Champions. Gelandang berpengaruh ini mengenakan ban kapten untuk dua pertandingan terakhir. Determinasi khas anak muda dan gaya bermainnya memungkinkan dia secara efektif mendikte permainan dari tengah lapangan. Dikontrak dari Basel pada 2012, dia diplot menggantikan Marco Reus. Awalnya, Xhaka kesulitan adaptasi di Jerman. Tapi, talentanya ditunjukkan dengan menjadi salah satu gelandang yang paling banyak mengumpan di Bundesliga, di belakang trio Bayern Muenchen Xabi Alonso, David Alaba, dan Jerome Boateng.
2. Thorgan Hazard
Adik dari Eden Hazard, Thorgan, dibeli permanen dari Chelsea oleh Monchengladbach pada Februari 2015 setelah tampil mengesankan pada paruh pertama musim. Thorgan akan membuktikan kapabilitasnya melawan tim wakil Liga Primer. Hadir dengan sepuluh assist dan lima gol dalam 38 penampilan, pemain asal Belgia itu merupakan spesialis set piece dan gemar membelah pertahanan dengan umpan dari lini tengah atau menyerang dari sayap.
3. Lars Stindl
Rekrutan anyar yang didatangkan dari dari Hannover 96 pada musim panas 2015. Lars Stindl yang menetap di baik dan mencetak gol keempatnya musim ini saat menang atas FC Augsburg, pekan lalu. Andal dan punya pengaruh di lini tengah. Bersama Xhaka, dia terus membuat lini tengah Monchengladbach berdetak. Musim lalu, bersama Hannover dia mencetak 11 gol dan empat assist, meskipun sempat menghilang pada sepertiga musim pertama akibat cedera ligamen lutut. Lima tahun di Hannover, Stindl mencetak lebih dari 150 penampilan dan menyandang kapten sebelum ke Monchengladbach.
4. Raffael Caetano de Araujo
Gelandang serang asal Brasil, Raffael, pindah ke Swiss dan bergabung dengan FC Zurich pada 2005, saat masih berusia 20 tahun. Bergabung dengan Moenchengladbach sejak 2013, setelah merumput di Hertha Berlin, Dynamo Kiev, dan Schalke 04. Dia menjadi sosok yang sulit dihalau bek lawan, dan menjadi pelayan bagi pemain depan. Pria berusia 30 tahun ini mencetak empat assist dalam dua pertandingan terakhir dan enam sejauh ini. Torehan golnya pun tidak buruk, satu gol tiap tiga laga sejak bergabung Monchengladbach.
5. Yann Sommer
Kiper Swiss ini bergabung tahun 2014 setelah Marc Ter Stegen hengkang ke Barcelona. Bersama FC Basel, dia meraih empat gelar Swiss Super League, namun yang terpenting adalah pengalaman Liga Champions dengan Basel, dan membuat debut Liga Champions tahun 2011. Dia juga dikenang atas perannya dalam membantu Basel melaju ke semifinal Liga Europa pada 2013, ketika mereka dikalahkan oleh sang juara saat itu, Chelsea. Sommer kerap bermain keluar dari sarangnya, dan tampil di Piala Dunia 2014.
(sha)