Preview Arema Cronus vs SFC; Antisipasi Kendornya Daya Gedor
Jum'at, 02 Oktober 2015 - 15:27 WIB

Preview Arema Cronus vs SFC; Antisipasi Kendornya Daya Gedor
A
A
A
MALANG - Arema Cronus pantas mengantisipasi kemungkinan kendornya daya gedor saat menjamu Siwijaya FC di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (3/10/2015). Apalagi kalau bukan faktornya absennya Samsul Arif, salah satu motor utama serangan Arema di semifinak leg pertama Piala Presiden 2015.
Arema harus memilh sosok yang tepat untuk menggantikan pemain asal Bojonegoro yang terkena akumulasi kartu kuning tersebut. Tidak mudah memang, karena mobilitas, power, akselerasi, serta stamina Samsul belum ada yang menandingi di timnya.
Pilihan paling bijak mungkin menempatkan Lancine Kone di posisi yang ditinggalkan Samsul. Kone memiliki atribut yang hampir mendekati Samsul Arif walau belakangan lebih sering dimainkan di belakang striker dalam format 4-2-3-1. Arema sebenarnya memiliki stok lain.
Masih ada Dendi Santoso, Arif Suyono, serta Sunarto yang bisa dioperasikan sebagai striker-winger. Persoalan stok lokal tersebut belum benar-benar konsisten sepanjang turnamen. Arif Suyono dan Dendi Santoso beberapa kali terlihat saling bergantian di posisi sama.
"Ya, saya harus jeli membuat keputusan dalam menempatkan posisi pemain karena ada yang absen. Dalam latihan persiapan memang tidak ada persoalan, tapi semuanya tetap saya pantau hingga jelang pertandingan. Salah satu yang penting adalah mencari pengganti Samsul Arif," jelas Joko Susilo, Pelatih Arema.
Memilih pemeran pengganti ini jelas sangat krusial mengingat Singo Edan dituntut mencetak banyak gol mumpung bermain di rumah sendiri. Joko tidak ingin intensitas serangan serta efisiensi pemanfaatan peluang turun karena absennya Samsul Arif.
Diakui dia, peran eks pemain Persela itu sangat dominan dan tidak mudah mencari pengganti sepadan. "Saya berharap siapa pun yang menjadi penggantinya bisa bermain optimal dan melaksanakan tugasnya dengan baik," kata Joko yang belum menyebut siapa pemain yang menempati posisi Samsul.
Dengan tetap mengandalkan 4-2-3-1, posisi di lapangan tengah tak kalah krusial. Jika Kone diplot sebagai pengganti Samsul Arif, maka di tengah hanya tersedia Hendro Siwanto, Gede Sukadana dan Morimakan Koita. Patut ditunggu bagaimana kinerja mereka menghadapi Asri Akbar dkk.
Joko Susilo yakin Sriwijaya FC akan mengubah model permainan dan tak akan sama dengan pertemuan sebelumnya. "Saya memprediksi Sriwijaya akan tampil dengan gaya berbeda. Mereka juga akan berupaya keras mencuri gol tandang," tandas pelatih berjuluk Gethuk.
Sementara, Laskar Wong Kito menggelorakan tekad untuk belajar banyak dari kekalahan di fase grup lalu. Walau pernah ditelan 3-1 di turnamen yang sama, tim kebanggaan Sumatera Selatan yakin bisa mendapatkan hasil lebih baik, asalkan bermain dengan disiplin tinggi.
"Kami sudah mempelajari apa saja kesalahan yang dilakukan pada pertemuan sebelumnya. Tidak ada kata lain, Sriwijaya FC harus bisa lebih baik lagi. Kami bisa mencetak gol di Kanjuruhan, punya banyak peluang. Itu coba lebih dimaksimalkan," cetus Benny Dolo, Pelatih Sriwijaya FC.
Benny Dolo terus memberikan wejangan untuk memantik motivasi timnya, terutama terkait fakta bahwa Kanjuruhan masih bisa ditembus walau sempat kalah 3-1. Sriwijaya FC adalah tim yang bisa mencatat peluang terbanyak saat bermain di Malang pada Piala Presiden 2015.
Laskar Wong Kito tetap akan mengandalkan kecepatan melalui Titus Bonay, Patrich Wanggai, TA Musafri, maupun Syakir Sulaiman. Benny Dolo menyatakan timnya dalam kondisi bagus kendati beberapa pemain sempat terkena gangguan kebugaran karena kabut asap di Palembang.
Prakiraan pemain:
Arema Cronus (4-2-3-1)
Kadek Wardana (gk), Hasim Kipuw, Fabiano Beltrame, Purwaka Yudhi, Johan Alfarizie; Gede Sukadana, Hendro Siswanto, Morimakan Koita; Lancine Kone, Cristian Gonzalez, Arif Suyono.
Sriwijaya FC (4-4-1-1)
Dian Agus (gk), Syaiful Indra, Fachrudin W, Abdoulaye Maiga, Wildansyah; Hyu Yun Koo, Asri Akbar, Titus Bonay, TA Musafri; Syakir Sulaiman; Patrich Wanggai.
Arema harus memilh sosok yang tepat untuk menggantikan pemain asal Bojonegoro yang terkena akumulasi kartu kuning tersebut. Tidak mudah memang, karena mobilitas, power, akselerasi, serta stamina Samsul belum ada yang menandingi di timnya.
Pilihan paling bijak mungkin menempatkan Lancine Kone di posisi yang ditinggalkan Samsul. Kone memiliki atribut yang hampir mendekati Samsul Arif walau belakangan lebih sering dimainkan di belakang striker dalam format 4-2-3-1. Arema sebenarnya memiliki stok lain.
Masih ada Dendi Santoso, Arif Suyono, serta Sunarto yang bisa dioperasikan sebagai striker-winger. Persoalan stok lokal tersebut belum benar-benar konsisten sepanjang turnamen. Arif Suyono dan Dendi Santoso beberapa kali terlihat saling bergantian di posisi sama.
"Ya, saya harus jeli membuat keputusan dalam menempatkan posisi pemain karena ada yang absen. Dalam latihan persiapan memang tidak ada persoalan, tapi semuanya tetap saya pantau hingga jelang pertandingan. Salah satu yang penting adalah mencari pengganti Samsul Arif," jelas Joko Susilo, Pelatih Arema.
Memilih pemeran pengganti ini jelas sangat krusial mengingat Singo Edan dituntut mencetak banyak gol mumpung bermain di rumah sendiri. Joko tidak ingin intensitas serangan serta efisiensi pemanfaatan peluang turun karena absennya Samsul Arif.
Diakui dia, peran eks pemain Persela itu sangat dominan dan tidak mudah mencari pengganti sepadan. "Saya berharap siapa pun yang menjadi penggantinya bisa bermain optimal dan melaksanakan tugasnya dengan baik," kata Joko yang belum menyebut siapa pemain yang menempati posisi Samsul.
Dengan tetap mengandalkan 4-2-3-1, posisi di lapangan tengah tak kalah krusial. Jika Kone diplot sebagai pengganti Samsul Arif, maka di tengah hanya tersedia Hendro Siwanto, Gede Sukadana dan Morimakan Koita. Patut ditunggu bagaimana kinerja mereka menghadapi Asri Akbar dkk.
Joko Susilo yakin Sriwijaya FC akan mengubah model permainan dan tak akan sama dengan pertemuan sebelumnya. "Saya memprediksi Sriwijaya akan tampil dengan gaya berbeda. Mereka juga akan berupaya keras mencuri gol tandang," tandas pelatih berjuluk Gethuk.
Sementara, Laskar Wong Kito menggelorakan tekad untuk belajar banyak dari kekalahan di fase grup lalu. Walau pernah ditelan 3-1 di turnamen yang sama, tim kebanggaan Sumatera Selatan yakin bisa mendapatkan hasil lebih baik, asalkan bermain dengan disiplin tinggi.
"Kami sudah mempelajari apa saja kesalahan yang dilakukan pada pertemuan sebelumnya. Tidak ada kata lain, Sriwijaya FC harus bisa lebih baik lagi. Kami bisa mencetak gol di Kanjuruhan, punya banyak peluang. Itu coba lebih dimaksimalkan," cetus Benny Dolo, Pelatih Sriwijaya FC.
Benny Dolo terus memberikan wejangan untuk memantik motivasi timnya, terutama terkait fakta bahwa Kanjuruhan masih bisa ditembus walau sempat kalah 3-1. Sriwijaya FC adalah tim yang bisa mencatat peluang terbanyak saat bermain di Malang pada Piala Presiden 2015.
Laskar Wong Kito tetap akan mengandalkan kecepatan melalui Titus Bonay, Patrich Wanggai, TA Musafri, maupun Syakir Sulaiman. Benny Dolo menyatakan timnya dalam kondisi bagus kendati beberapa pemain sempat terkena gangguan kebugaran karena kabut asap di Palembang.
Prakiraan pemain:
Arema Cronus (4-2-3-1)
Kadek Wardana (gk), Hasim Kipuw, Fabiano Beltrame, Purwaka Yudhi, Johan Alfarizie; Gede Sukadana, Hendro Siswanto, Morimakan Koita; Lancine Kone, Cristian Gonzalez, Arif Suyono.
Sriwijaya FC (4-4-1-1)
Dian Agus (gk), Syaiful Indra, Fachrudin W, Abdoulaye Maiga, Wildansyah; Hyu Yun Koo, Asri Akbar, Titus Bonay, TA Musafri; Syakir Sulaiman; Patrich Wanggai.
(bbk)