Sriwijaya FC Jadi Ujian Sebenarnya Arema
A
A
A
MALANG - Selama ini Arema Cronus dikenal sangat superior di berbagai turnamen karena 2015 saja sudah ada lima trofi yang dikoleksi tim berjuluk Singo Edan. Tapi perjalanan ke final Piala Presiden 2015 cukup rumit bagi Arema Cronus dan Sriwijaya FC menjadi ujian sebenarnya yang tak pernah dialami sebelumnya.
Arema dipaksa bermain imbang 1-1 kala menjamu Sriwijaya FC di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (3/10/2015). Itu membuat Cristian Gonzales dkk harus menang di leg kedua, atau imbang tapi dengan lebih dari satu gol. Situasi ini menjari fenomena baru bagi Arema di turnamen.
Sepanjang 2015, Arema tidak pernah menjalani tekanan seperti ini karena sebelumnya tak ada format home-away. Di SCM Cup, Final Inter Island Cup 2014, Sunrise of Java Cup hingga Bali Island Cup, semua laga fase knock out dilakoni dengan single game di tempat netral.
Arema pernah mempecundangi Sriwijaya FC di kandangnya Stadion Jakabaring pada final SCM Cup. Tapi laga itu bukan berformat home dan away. Jadi bisa dibilang kali ini Arema menghadapi beban yang benar-benar baru selama keikutsertaan di turnamen tahun ini.
Pelatih Arema Cronus mengakui timnya membutuhkan fokus yang istimewa menghadapi leg kedua. Dia meminta semuanya tak jemawa dengan fakta bahwa Singo Edan pernah mengalahkan Laskar Wong Kito di kandangnya pada turnamen sebelumnya.
"Ini situasi yang baru karena sebelumnya turnamen jarang yang memakai sistem home-away dan sekarang Arema dalam tuntutan harus menang atau imbang dengan banyak gol. Ini jelas berbeda dengan saat lawan Bali United, saat itu kami dalam posisi unggul (leg pertama)," tutur Joko Susilo.
Joko sendiri menyimpan optimisme timnya memiliki ketebalan mental yang memadai dan bisa memberikan hasil terbaik untuk lolos ke partai final. "Saya lihat tim tak menghadapi tekanan berlebihan. Justru situasi ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami," tambah Joko.
Untungnya, menghadapi beban seperti itu, Singo Edan sudah bisa bermain full team di leg kedua nanti. Samsul Arif, Ferry Aman Saragih, serta Juan Revi berstatus 'available' setelah istirahat di leg pertama karena akumulasi kartu kuning.
Centre back Fabiano Beltrame yakin timnya bakal mendapatkan hasil yang dibutuhkan pada leg kedua nanti. "Kami akan bermain mati-matian untuk bisa ke final. Arema selalu bisa menghadapi tekanan dan saya yakin juga begitu di leg kedua nanti. Semua harus siap," tegasnya.
Arema dipaksa bermain imbang 1-1 kala menjamu Sriwijaya FC di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (3/10/2015). Itu membuat Cristian Gonzales dkk harus menang di leg kedua, atau imbang tapi dengan lebih dari satu gol. Situasi ini menjari fenomena baru bagi Arema di turnamen.
Sepanjang 2015, Arema tidak pernah menjalani tekanan seperti ini karena sebelumnya tak ada format home-away. Di SCM Cup, Final Inter Island Cup 2014, Sunrise of Java Cup hingga Bali Island Cup, semua laga fase knock out dilakoni dengan single game di tempat netral.
Arema pernah mempecundangi Sriwijaya FC di kandangnya Stadion Jakabaring pada final SCM Cup. Tapi laga itu bukan berformat home dan away. Jadi bisa dibilang kali ini Arema menghadapi beban yang benar-benar baru selama keikutsertaan di turnamen tahun ini.
Pelatih Arema Cronus mengakui timnya membutuhkan fokus yang istimewa menghadapi leg kedua. Dia meminta semuanya tak jemawa dengan fakta bahwa Singo Edan pernah mengalahkan Laskar Wong Kito di kandangnya pada turnamen sebelumnya.
"Ini situasi yang baru karena sebelumnya turnamen jarang yang memakai sistem home-away dan sekarang Arema dalam tuntutan harus menang atau imbang dengan banyak gol. Ini jelas berbeda dengan saat lawan Bali United, saat itu kami dalam posisi unggul (leg pertama)," tutur Joko Susilo.
Joko sendiri menyimpan optimisme timnya memiliki ketebalan mental yang memadai dan bisa memberikan hasil terbaik untuk lolos ke partai final. "Saya lihat tim tak menghadapi tekanan berlebihan. Justru situasi ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami," tambah Joko.
Untungnya, menghadapi beban seperti itu, Singo Edan sudah bisa bermain full team di leg kedua nanti. Samsul Arif, Ferry Aman Saragih, serta Juan Revi berstatus 'available' setelah istirahat di leg pertama karena akumulasi kartu kuning.
Centre back Fabiano Beltrame yakin timnya bakal mendapatkan hasil yang dibutuhkan pada leg kedua nanti. "Kami akan bermain mati-matian untuk bisa ke final. Arema selalu bisa menghadapi tekanan dan saya yakin juga begitu di leg kedua nanti. Semua harus siap," tegasnya.
(bbk)