Blatter Kena Sanksi, Presiden IOC Semprot FIFA
A
A
A
ZURICH - Kasus korupsi yang tengah melanda Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) membuat Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach angkat bicara. Bach menyemprot FIFA agar segera menyelesaikan persoalan memalukan tersebut.
Hingga kini, persoalan yang membelit FIFA telah melibatkan orang nomor satu di tubuh otoritas sepak bola dunia itu, Sepp Blatter dan Presiden UEFA Michel Platini. (Baca juga : Resmi, Presiden FIFA dan UEFA Diasingkan dari Dunia Sepak Bola)
"Cukup. Sudah cukup. Kami berharap mulai sekarang semua orang di FIFA tidak bisa pasif. Mereka harus bertindak cepat untuk kembali mendapatkan krebilitas, karena Anda tidak bisa selamanya memisahkan antara sepak bola dan FIFA," tegas Bach seperti dikutip Insidethegames, Jumat (9/10/2015).
Kasus yang mendera FIFA ini memang sangat menohok. Belum lagi Blatter meletakan jabatan yang rencananya akan dilakukan pada Desember mendatang, keterlibatannya dalam kasus suap mulai tercium.
"FIFA bukan hanya bertugas mencari presiden baru. Ini sekarang lebih dari sekadar mencari kandidat presiden. Ini juga masalah struktural dan tidak bisa diselesaikan dengan cara pemilihan presiden baru," sambung Bach.
Bach meminta dalam pencalonan nanti semuanya dilakukan dengan cara terbuka. Ada dua hal yang segera dilakukan yakni mempercepat dan memperdalam proses reformasi untuk memenuhi akuntabilitas, transparansi dan semua prinsip-prinsip tata pemerintah yang baik. Itu sejalan dengan agenda kami, Agenda Olimpiade 2020."
Hingga kini, persoalan yang membelit FIFA telah melibatkan orang nomor satu di tubuh otoritas sepak bola dunia itu, Sepp Blatter dan Presiden UEFA Michel Platini. (Baca juga : Resmi, Presiden FIFA dan UEFA Diasingkan dari Dunia Sepak Bola)
"Cukup. Sudah cukup. Kami berharap mulai sekarang semua orang di FIFA tidak bisa pasif. Mereka harus bertindak cepat untuk kembali mendapatkan krebilitas, karena Anda tidak bisa selamanya memisahkan antara sepak bola dan FIFA," tegas Bach seperti dikutip Insidethegames, Jumat (9/10/2015).
Kasus yang mendera FIFA ini memang sangat menohok. Belum lagi Blatter meletakan jabatan yang rencananya akan dilakukan pada Desember mendatang, keterlibatannya dalam kasus suap mulai tercium.
"FIFA bukan hanya bertugas mencari presiden baru. Ini sekarang lebih dari sekadar mencari kandidat presiden. Ini juga masalah struktural dan tidak bisa diselesaikan dengan cara pemilihan presiden baru," sambung Bach.
Bach meminta dalam pencalonan nanti semuanya dilakukan dengan cara terbuka. Ada dua hal yang segera dilakukan yakni mempercepat dan memperdalam proses reformasi untuk memenuhi akuntabilitas, transparansi dan semua prinsip-prinsip tata pemerintah yang baik. Itu sejalan dengan agenda kami, Agenda Olimpiade 2020."
(bbk)