Terkait Kartu Merah, Djanur Tunggu Nasib Hariono
A
A
A
BANDUNG - Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman masih menunggu nasib Hariono yang terkena kartu merah setelah mendapatkan dua kali kartu kuning. Sampai saat ini Mahaka Sports and Entertainment belum memberikan kepastian soal boleh tidaknya Hariono bisa tampil di final Piala Presiden 2015.
Sebelumnya CEO Mahaka, Hasani Abdulgani menyatakan jika dua kartu kuning yang berujung kartu merah yang diterima Hariono pada saat menghadapi Mitra Kukar di pertemuan kedua babak Semifinal, Sabtu (10/10) lalu dianggapnya bukan masalah. "Hariono masih bisa (main di final), karena Hariono tidak terima langsung kartu merah," ujar Hasani saat ditemui seusai pertandingan Persib kontra Mitra Kukar di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang Kabupaten Bandung.
Namun pada hari berikutnya, Hasani tiba-tiba mengeluarkan statemen 'baru' jika pemilik nomor punggung 24 itu tidak bisa membela Persib di laga final yang rencananya akan dihelat 18 Oktober mendatang. Alasannya, pemutihan kartu yang dilakukan hanya diperuntukkan bagi pemain yang mendapatkan kartu kuning saja.
"Kalau Hariono kan kartu merah di semifinal. Itu tidak bisa main lagi. Pemutihan hanya untuk pemain yang dapat kartu kuning. Semua itu ada di peraturan Piala Presiden. Jadi memang sudah ada aturan pemutihan hanya kartu kuning saja," sebutnya.
Tentu saja, pernyataan yang dilontarkan Hasani menimbulkan tanda tanya. Djanur pun akan lebih dulu menunggu kepastiannya. "Sampai saat ini kita masih tunggu bagaimana nasib Hariono nanti (di final). Apakah bisa main atau tidak. Karena sampai saat ini saya belum mendapatkan keterangannya secara resmi," tegas Djanur.
Meski pada akhirnya Hariono tidak bisa membela Persib, Djanur mengaku tidak mempermasalahkannya. Sebab dirinya masih memiliki banyak stok pemain yang bisa menggantikan posisi yang ditinggalkan Hariono.
"Tapi sejauh ini kita persiapkan dulu (Hariono). Tadi (kemarin) juga kita ikutkan Hariono untuk latihan. Kalau memang tidak bisa main, ya berarti kita siapkan pemain lainnya," jelasnya.
Sebelumnya CEO Mahaka, Hasani Abdulgani menyatakan jika dua kartu kuning yang berujung kartu merah yang diterima Hariono pada saat menghadapi Mitra Kukar di pertemuan kedua babak Semifinal, Sabtu (10/10) lalu dianggapnya bukan masalah. "Hariono masih bisa (main di final), karena Hariono tidak terima langsung kartu merah," ujar Hasani saat ditemui seusai pertandingan Persib kontra Mitra Kukar di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang Kabupaten Bandung.
Namun pada hari berikutnya, Hasani tiba-tiba mengeluarkan statemen 'baru' jika pemilik nomor punggung 24 itu tidak bisa membela Persib di laga final yang rencananya akan dihelat 18 Oktober mendatang. Alasannya, pemutihan kartu yang dilakukan hanya diperuntukkan bagi pemain yang mendapatkan kartu kuning saja.
"Kalau Hariono kan kartu merah di semifinal. Itu tidak bisa main lagi. Pemutihan hanya untuk pemain yang dapat kartu kuning. Semua itu ada di peraturan Piala Presiden. Jadi memang sudah ada aturan pemutihan hanya kartu kuning saja," sebutnya.
Tentu saja, pernyataan yang dilontarkan Hasani menimbulkan tanda tanya. Djanur pun akan lebih dulu menunggu kepastiannya. "Sampai saat ini kita masih tunggu bagaimana nasib Hariono nanti (di final). Apakah bisa main atau tidak. Karena sampai saat ini saya belum mendapatkan keterangannya secara resmi," tegas Djanur.
Meski pada akhirnya Hariono tidak bisa membela Persib, Djanur mengaku tidak mempermasalahkannya. Sebab dirinya masih memiliki banyak stok pemain yang bisa menggantikan posisi yang ditinggalkan Hariono.
"Tapi sejauh ini kita persiapkan dulu (Hariono). Tadi (kemarin) juga kita ikutkan Hariono untuk latihan. Kalau memang tidak bisa main, ya berarti kita siapkan pemain lainnya," jelasnya.
(bbk)