Djanur Yakin Piala Presiden Milik Persib

Rabu, 14 Oktober 2015 - 10:59 WIB
Djanur Yakin Piala Presiden Milik Persib
Djanur Yakin Piala Presiden Milik Persib
A A A
BANDUNG - Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman atau Djanur menyadari desakan untuk membawa trofi juara turnamen Piala Presiden 2015 sangat besar. Dia pun akan berusaha semaksimal mungkin membawa tim besutannya meraih kemenangan atas Sriwijaya FC di laga final pada 18 Oktober mendatang.

Keinginan untuk menjadi juara sendiri sudah dirasakan Djanur. Jika berhasil menjadi yang terbaik maka Djanur menjadi satu-satunya pelatih yang bisa meraih empat trofi selama menukangi tim kesayangan masyarakat Jawa Barat tersebut.

Trofi Celebes Cup Championship II 2012, Indonesia Super League (ISL) 2014 dan Piala Walikota Padang 2015 sudah direngkuh pelatih asal Majalengka ini. Tentu Djanur memiliki hasrat untuk membawa trofi keempatnya di turnamen Piala Presiden 2015. Keinginan itu sebagai pengganti trofi yang gagal direbut saat tampil di Turnamen Inter Island Cup 2014.

Untuk itu, tidak ada kata lain selain membawa Persib juara. Hal itu juga sebagai pengobat kerinduan para suporter kesayangannya setelah kompetisi ISL 2015 batal digelar.

"Kita punya keyakinan untuk bisa membawa pulang trofi juara. Karena dilihat dari komposisi pemain kita tidak berubah, mental juara kita juga cukup bagus dan lawan bukan super hebat. Kalau kita sama-sama punya keyakinan, Insya Allah juara," ujar Djanur dalam Obrolan Teras Sindo yang berlangsung di halaman kantor KORAN SINDO Jabar, Jalan Natuna Nomor 8A, Kota Bandung.

Selain itu, kepercayaan diri Djanur pun semakin berlipat, setelah mendapatkan kabar jika laga final rencananya akan dihelat Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta. Selain Stadion yang representatif, rumput lapangan yang menunjang, jarak penonton ke lapangan cukup jauh, Djanur memiliki catatan yang cukup bagus bila bermain di stadion berkapasitas sekitar 88.000 ribu penonton tersebut.

Setidaknya, kenangan itu masih melekat dalam pikirannya, lantaran berhasil membawa Persib juara di kompetisi pertama tanah air yakni Liga Indonesia tepat pada musim 1995 silam, meski saat itu bertindak sebagai asisten Pelatih.

"Sebetulnya saat di opsikan bermain di GBK, buat kami dan pemain tidak masalah. Buat pemain sih nyaman-nyaman saja. Karena jujur, bila dibandingkan kota lain, GBK lebih baik," tuturnya.

Selama ini, Djanur mengaku sudah berupaya mengembalikan performa terbaik para pemainnya. Wajar saja, setelah PSSI memutuskan untuk tidak menggelar ISL 2015, tim secara tidak langsung dibubarkan. Imbasnya, para pemain termasuk jajaran pelatih diputus kontrak.

"Bukan hanya Persib, tapi semua tim memutuskan untuk memutus kontrak pemainnya. Jelas, saat adanya turnamen Piala Presiden, tidak gampang membangun kembali motivasi pemain. Tapi beruntung buat saya sebagai pelatih Persib. Karena Persib dibangun dengan kebersamaan yang luar biasa. Satu sama lain sangat kompak, termasuk tiga pemain asing kita," katanya.

Meski kekompakkan tetap terjaga, bukan berarti tidak ada evaluasi yang diberikan Djanur kepada pasukannya. Sebab di turnamen Piala Presiden 2015 ini, kebanyakan tim menggunakan jasa tim lain, seperti Pusamania Borneo FC (PBFC) bermaterikan sebagian pemain Persipura Jayapura. Artinya tidak mudah mengalahkan lawan-lawan yang menjadi peserta turnamen Piala Presiden 2015.

"Alhamdulillah dengan kesiapan minim d minggu lebih, kami bisa melewati fase cukup sempurna. Tiga laga kandang, kita ciptakan 10 gol dan clean sheet. Tapi di babak Delapan Besar dan semifinal, lawan semakin kuat. Tapi Alhamdulillah kita juga bisa melewati dan bisa masuk final. Itu juga berkat dukungan dari suporter dan seluruh lapisan masyarakat," ungkapnya.

Dengan demikian, Djanur berharap di laga final kontra Sriwijaya FC nanti gelar juara bisa didapatkan Persib. "Tentu kam akan bertanding semaksimal mungkin. Memenangkan pertandingan dan keluar sebagai juara. Selain berhasil didalam lapangan, kita juga ingin mendapatkan cerita bagus di luar lapangan. Bobotoh bisa kembali ke Bandung dalam keadaan selamat," harapnya.

‎Salah satu Komisaris PT Persib Bandung Bandung Bermartabat (PT PBB), Kuswara S Taryono pun menyambut baik keinginan Djanur. Justru pihaknya sangat berterima kasih kepada coach Djanur beserta jajaran pelatih, pemain hingga ofisial yang telah berjuang keras dalam mengarungi turnamen yang digagas Mahaka Sports and Entertainment tersebut. Apalagi skuad Djanur berhasil menerobos ke babak final.

"Tentu kami berharap para penggawa Persib bermain maksimal dengan harapan menjadi juara. Kita percaya betul kepada tim," ungkap Kuswara.

Namun pihaknya berharap terutama kepada Mahaka agar setelah turnamen Piala Presiden 2015 berakhir bisa kembali menggelar turnamen serupa agar persepakbolaan tanah air ini tidak mati suri. "Saya kira bukan hanya Persib saja, tapi kawan-kawan di klub juga berharap ada kompetisi atau pertandingan. Jangan sampai ada jeda. Kita bisa lihat buktinya, atmosfer penonton terutama saat lawan Borneo dan Mitra Kukar sangat luar biasa. Ini menandakan penonton haus akan hiburan," tuturnya.

"Selain itu saya melihat, bahwa adanya Piala Presiden, bukan hany menggeliatka kembali sepakbolanya, tapi sektor ekonominya juga berpengaruh. Jadi kami PT PBB, sambil menunggu kepastian kompetisi, kami mengusulkan adanya sambungan pertandingan. Supaya atmosfer industri semua lini sepakbola hidup kembali. Dari atas sampai bawah," sambungnya.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5625 seconds (0.1#10.140)