Final Piala Presiden di Jakarta, Ini Tuntutan Viking

Rabu, 14 Oktober 2015 - 11:13 WIB
Final Piala Presiden...
Final Piala Presiden di Jakarta, Ini Tuntutan Viking
A A A
BANDUNG - Salah satu pentolan Viking Persib Club (VPC), Yana Umar mempertanyakan keamanan yang akan dilakukan pihak kepolisian dalam menjaga rombongan bobotoh saat menyaksikan laga final turnamen Piala Presiden 2015 yang mempertemukan Persib Bandung melawan Sriwijaya FC yang akan digelar 18 Oktober mendatang. Pasalnya laga tersebut rencananya akan dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.

Bagaimana tidak, selama ini bobotoh kerap bersinggungan dengan pendukung Persija Jakarta, The Jakmania. Kekhawatiran akan munculnya gesekan kembali akan pecah mengingat persoalan masa lalu kedua pendukung tersebut.

Untuk itu, Yana meminta jaminan baik dari Polda Jabar, Polda Metro Jaya hingga Kapolri agar bobotoh bisa mendapatkan pengamanan yang khusus dari mulai perjalanan ke Jakarta, di Stadion sampai pulang kembali ke Kota Bandung.

"Misalkan kalau kita ada 100 bus, sepanjang perjalanan polisi mau tidak ngikutin rombongan kita dari mulai pergi sampai pulang. Ada kawalan khusus gak?," tanya Yana dalam Obrolan Teras Sindo yang berlangsung di halaman kantor KORAN SINDO Jabar.

Selain keamanan perjalanan, Yana juga mempertanyakan apakah pihak Mahaka Sports and Entertainment dan kepolisian mau bertanggung jawab terkait jika adanya korban saat bobotoh menyambagi Ibu Kota. "Amit-amit kalau ada yang meninggal. Mau bertanggung jawab atau tidak," tanyanya kembali.

Dengan demikian, Yana meminta agar pihak penyelenggara dan kepolisian segera melakukan sikap agar para bobotoh pun dapat tenang memberikan support kepada tim kesayangannya.

"Kita juga sudah koordinasi dengan semua distrik. Kita akan buka atribut saat ke Jakarta. Kita juga sudah sepakat akan berangkat bareng-bareng jangan sampai terpisah. Dan sebisa mungkin pakai mobil atau bus. Nah tanda kutipnya, kalau ada apa-apa, mau gak mahaka dan kepolisian bertanggung jawab? Jangan sampai bobotoh disalahkan," tegasnya.

Wajar saja, hal itu dilontarkan Yana sebab ingatan akan kejadian pada musim 2014 lalu masih membekas. Dimana rombongan bobotoh yang tengah melakukan perjalanan ke Palembang begitupun sebaliknya, dilempari oknum yang disinyalir pendukung Persija Jakarta, The Jakmania saat tiba di Jakarta.

"Waktu pulang di Palembang kan kita juga yang disalahkan katanya kita mengganggu masyarakat di situ (Jakarta). Padahal sejak jaman 90-an, bobotoh tidak pernah memancing keributan. Tidak akan ada asap kalau tidak ada api," pungkasnya.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5347 seconds (0.1#10.140)