Tur ke Jakarta, Bobotoh Bakal Dikawal Khusus

Rabu, 14 Oktober 2015 - 20:45 WIB
Tur ke Jakarta, Bobotoh Bakal Dikawal Khusus
Tur ke Jakarta, Bobotoh Bakal Dikawal Khusus
A A A
BANDUNG - Keberangkatan pendukung Persib Bandung, bobotoh ke Jakarta akan mendapatkan pengawalan khusus. Kepastian itu diperoleh setelah manajemen Persib, Wali Kota Bandung dan perwakilan bobotoh di Graha Persib, Bandung.

Rencananya keberangkatan bobotoh ke Ibu Kota akan dikawal secara khusus oleh masing-masing Polres setiap wilayahnya sehingga diharapkan keamanan pun lebih terjaga. "Persib memang luar biasa, Presiden, Polda Jabar, Polda Metro Jaya, Kapolri, TNI semua turun tangan. Tidak ada yang seperti ini. Persib yang paling heboh. Makannya saya berharap bobotoh mendukung Persib dengan hati yang tulus. Tidak arogan, jangan bawa senjata tajam, batu, karena kita kesana (Jakarta) bukan untuk perang," ungkap Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar, Rabu (14/10/2015).

Soal keamanan, Umuh ogah main-main. Umuh enggan kejadian di masa lalu kembali terulang, seperti pelemparan ke dalam bus maupun beberapa bobotoh yang meninggal dunia saat menyaksikan laga Persib di SUGBK. "Saya tidak akan berhenti untuk bertanya bagaimana pengamanannya. Karena ini menyangkut nyawa manusia. Pernah kejadian yang mati sudah berapa orang. Tapi sampai sekarang tidak ada yang mau bertanggung jawab. Mudah-mudahan nanti, kejadian yang tidak mengenakan tidak lagi terjadi. Ini harus dijaga ketat," harapnya.

Ada beberapa trik agar hal-hal yang tidak diinginkan saat rombongan bobotoh melakukan perjalanan ke Jakarta. Namun Umuh enggan membeberkannya agar keamanan bobotoh tetap terjaga.

"Yang menjadi permasalahannya, banyak pemilik bus yang masih ragu. Dia meminta jaminan 100 persen kalau ada kerusakan. Saya tandatangan saja langsung, karena saya percaya tidak akan terjadi kerusakan," tegasnya.

Di sisi lain, Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil berharap agar perjalanan bobotoh ke Jakarta tidak menemui hambatan. ‎"Besok kita rapat dengan Kapolda dan seluruh Kapolres se-Jawa Barat. Kita menginginkan ada pengamanan dari masing-masing Kota kalau memungkinkan satu bus ada satu polisi lebih untuk memudahkan koordinasi kalau ada apa-apa," kata Emil-sapaan akrabnya.

Berkaca pada pengalaman saat final Indonesia Super League (ISL) 2014 lalu, di SUGBK ini segala titik yang mengancam perjalanan bobotoh akan diantisipasi sedemikian rupa. "Modus-modusnya sudah disampaikan titik yang biasa dijadikan simpul seperti jembatan, area kosong di jalan tol juga akan dikoordinasikan. Nanti malam juga kita akan koordinasi dengan Dirut Jasa Marga agar pengamanan jangan hanya mengandalkan dari aparat khususnya yang rawan itu bukan saat bertanding tapi saat perjalanan pulang dan pergi," terangnya.

Oleh karena itu, kata Emil perlu pengamanan berlapis dan setidaknya penyediaan kendaraan militer yang memang biasa dipergunakan. "Kita buktikan bahwa sepakbola di Indonesia itu perayaan pesta rakyat, merayakan sportivitas bukan ketegangan bukan ketakutan tapi merayakan kompetisi, yang menang dihormati yang kalah tidak harus gimana-gimana. Jangan sampai anak cucu kita belajar sepakbola di kita selalu menegangkan, selalu takut ada yang mati," tuturnya.

"Saya kira harus dirubah di jaman ini sehingga tadi sudah saya imbau sama pak haji Umuh dan bobotoh dimulai dari niat dulu tidak boleh ada niat sedikitpun untuk macam-macam, provokasi sehingga dari bobotoh akan terjaga," harapnya.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9103 seconds (0.1#10.140)