Perjuangan Sriwijaya FC Demi Kebanggaan Sumsel
Perjuangan Sriwijaya FC Demi Kebanggaan Sumsel
A
A
A
JAKARTA - Duel Sriwijaya FC (SFC) kontra Persib Bandung di final Piala Presiden 2015 menjadi harapan lahirnya kebanggaan baru warga Sumatera Selatan (Sumsel). Pelatih Kepala Sriwijaya FC (SFC) Benny "Bendol" Dollo optimistis Laskar Wong Kito bisa membawa pulang Piala Presiden ke Palembang.
"Saya optimistis kita bisa dapatkan trofi. Karena kunci keberhasilan itu, kami harus optimistis. Tetapi saya berharap doa restu dari seluruh suporter dan publik pencinta SFC di Sumsel,"kata Bendol.
Diakui Bendol, beragam taktik, strategi jitu sudah dipikirkan untuk menahan Persib Bandung agar tidak mencuri trofi tersebut. Persiapan sudah dilakukan Sriwijaya FC di dua tempat berbeda di Stadion Manahan, Solo, dan telah mencicipi rumput hijau venue laga final di SUGBK.
"Saya sudah siapkan taktik jitu untuk meladeni tim lawan. Kita mulai latihan di Solo dan sekarang juga tim telah berlatih di UGBK,"tuturnya.
Mantan pelatih Persija Jakarta ini, juga menjelaskan, cukup akrab dengan stadion nasional milik Indonesia itu. Selama menjadi pelatih Macan Kemayoran sebutan klub Persija Jakarta di tahun 2009–2010, Bendol secara tidak langsung mengamati struktur lapangan di UGBK.
"Saya juga tidak asing di sini. Pemain-pemain juga saya rasa sama perna berlaga di sini. Jadi bagi kami berlaga di UGBK sesuai dengan harapan, daripada bermain di lapangan lain. Walapun kami juga siap mau bertanding di mana pun,"pungkasnya.
Sementara itu dukungan besar tidak hanya didapatkan oleh masyarakat Sumsel saja. Para wali kota di Sumsel turut memberikan support moril maupun materiil agar trofi Piala Presiden tidak meleset lagi dapat berada di Palembang.
"Semua Wali Kota Sumsel, memberikan dukungan penuh kepada kami. Kita sangat bersyukur antusias semua lapisan masyarakat di Sumsel sangat tinggi. Mereka rindu sepakbola dan mereka ingin SFC menjadi juara Piala Presiden,"kata Direktur Pertandingan PT. Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Augie Bunyamin mengaku cukup terkejut adanya antusiasme tersebut.
"Saya optimistis kita bisa dapatkan trofi. Karena kunci keberhasilan itu, kami harus optimistis. Tetapi saya berharap doa restu dari seluruh suporter dan publik pencinta SFC di Sumsel,"kata Bendol.
Diakui Bendol, beragam taktik, strategi jitu sudah dipikirkan untuk menahan Persib Bandung agar tidak mencuri trofi tersebut. Persiapan sudah dilakukan Sriwijaya FC di dua tempat berbeda di Stadion Manahan, Solo, dan telah mencicipi rumput hijau venue laga final di SUGBK.
"Saya sudah siapkan taktik jitu untuk meladeni tim lawan. Kita mulai latihan di Solo dan sekarang juga tim telah berlatih di UGBK,"tuturnya.
Mantan pelatih Persija Jakarta ini, juga menjelaskan, cukup akrab dengan stadion nasional milik Indonesia itu. Selama menjadi pelatih Macan Kemayoran sebutan klub Persija Jakarta di tahun 2009–2010, Bendol secara tidak langsung mengamati struktur lapangan di UGBK.
"Saya juga tidak asing di sini. Pemain-pemain juga saya rasa sama perna berlaga di sini. Jadi bagi kami berlaga di UGBK sesuai dengan harapan, daripada bermain di lapangan lain. Walapun kami juga siap mau bertanding di mana pun,"pungkasnya.
Sementara itu dukungan besar tidak hanya didapatkan oleh masyarakat Sumsel saja. Para wali kota di Sumsel turut memberikan support moril maupun materiil agar trofi Piala Presiden tidak meleset lagi dapat berada di Palembang.
"Semua Wali Kota Sumsel, memberikan dukungan penuh kepada kami. Kita sangat bersyukur antusias semua lapisan masyarakat di Sumsel sangat tinggi. Mereka rindu sepakbola dan mereka ingin SFC menjadi juara Piala Presiden,"kata Direktur Pertandingan PT. Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Augie Bunyamin mengaku cukup terkejut adanya antusiasme tersebut.
(aww)
Explore More