Jefri Kurniawan, Ganti Baju di Level Baru
A
A
A
GRESIK - Masih ingat Jefri Kurniawan? Ya, dia adalah pemain terbaik di Piala Kemerderkaan 2015 saat membela Persinga Ngawi. Namun, Jefri kali ini telah berganti baju dengan semangat baru. Ia akan menjadi penggawa baru Persegres Gresik United di pentas Piala Jenderal Sudirman (PJS).
Jefri akan bermain bersama klub barunya. Dan penampilan anyarnya bisa disaksikan saat Persegres berlaga di Grup A atau berlaga di Stadion Kanjuruhan, Malang, mulai 10 November mendatang.
Bagi pemain yang diorbitkan Persinga Ngawi ini, keterlibatan di PJS menjadi momentum istimewa. Dia akan menapaki level baru alias berlaga di jajaran klub-klub kasta teratas Indonesia. Jefri pun menyimpan impian bakal mendulang banyak pengalaman di ajang ini.
Baru menginjak usia 23 tahun, dia memang menghadapi ujian yang tidak ringan. Tahap pertama jelas bersaing dengan rekan sendiri di tim Persegres untuk mendapatkan tempat di tim utama. Tantangan kedua adalah menunjukkan performa impresifnya seperti saat memperkuat Persinga Ngawi.
"Saya yakin tantangannya akan lebih berat, karena saya berada di level yang berbeda dengan sebelumnya. Tapi justru ini membuat saya senang dan tertantang, karena bagaimana pun ada yang percaya dengan kemampuan saya," ungkap Jefri Kurniawan.
Pemain yang pernah berkarir di PPSM Magelang ini sebenarnya memiliki opsi untuk memperkuat beberapa klub ISL. Sejumlah klub sempat menawarinya bergabung, namun belakangan Persegres paling serius ingin menggunakan kemampuannya. Dia juga mendapat restu dari klub asalnya Persinga Ngawi.
Bersanding dengan pemain senior macam Bima Sakti, membuatnya ingin banyak menggali ilmu untuk mematangkan kemampuannya di lapangan. Dia merasa gembira bekerja sama dengan pesepak bola sukses seperti Bima Sakti, hingga pelatih Widodo C Putro yang juga gemilang semasa menjadi pemain.
"Saya masih perlu banyak belajar. Di sini saya harus menanggalkan gelar pemain terbaik Piala Kemerdekaan, karena banyak pemain yang lebih berpengalaman. Saya tidak boleh merasa sebagai pemain hebat dan akan memanfaatkan kesempatan ini untuk berkembang lagi," beber pemain yang bisa berfungsi di beberapa posisi.
Bakal menghadapi tim besar macam Arema Cronus dan Sriwijaya FC juga disebutnya memberikan pengalaman baru. Dia mengaku sangat beruntung tahun ini mendapat kesempatan bermain di turnamen dengan level berbeda, setelah sebelumnya sukses di level Divisi Utama melalui Piala Kemerdekaan.
Soal nanti dimainkak sebagai tim inti atau tidak, Jefri tidak begitu merisaukannya. Dia merasa untuk tahap persiapan menuju turnamen ini harus menunjukkan kemampuan terbaiknya terlebih dahulu, baru menyerahkan keputusan akhir kepada pelatih Widodo C Putro.
Jefri akan bermain bersama klub barunya. Dan penampilan anyarnya bisa disaksikan saat Persegres berlaga di Grup A atau berlaga di Stadion Kanjuruhan, Malang, mulai 10 November mendatang.
Bagi pemain yang diorbitkan Persinga Ngawi ini, keterlibatan di PJS menjadi momentum istimewa. Dia akan menapaki level baru alias berlaga di jajaran klub-klub kasta teratas Indonesia. Jefri pun menyimpan impian bakal mendulang banyak pengalaman di ajang ini.
Baru menginjak usia 23 tahun, dia memang menghadapi ujian yang tidak ringan. Tahap pertama jelas bersaing dengan rekan sendiri di tim Persegres untuk mendapatkan tempat di tim utama. Tantangan kedua adalah menunjukkan performa impresifnya seperti saat memperkuat Persinga Ngawi.
"Saya yakin tantangannya akan lebih berat, karena saya berada di level yang berbeda dengan sebelumnya. Tapi justru ini membuat saya senang dan tertantang, karena bagaimana pun ada yang percaya dengan kemampuan saya," ungkap Jefri Kurniawan.
Pemain yang pernah berkarir di PPSM Magelang ini sebenarnya memiliki opsi untuk memperkuat beberapa klub ISL. Sejumlah klub sempat menawarinya bergabung, namun belakangan Persegres paling serius ingin menggunakan kemampuannya. Dia juga mendapat restu dari klub asalnya Persinga Ngawi.
Bersanding dengan pemain senior macam Bima Sakti, membuatnya ingin banyak menggali ilmu untuk mematangkan kemampuannya di lapangan. Dia merasa gembira bekerja sama dengan pesepak bola sukses seperti Bima Sakti, hingga pelatih Widodo C Putro yang juga gemilang semasa menjadi pemain.
"Saya masih perlu banyak belajar. Di sini saya harus menanggalkan gelar pemain terbaik Piala Kemerdekaan, karena banyak pemain yang lebih berpengalaman. Saya tidak boleh merasa sebagai pemain hebat dan akan memanfaatkan kesempatan ini untuk berkembang lagi," beber pemain yang bisa berfungsi di beberapa posisi.
Bakal menghadapi tim besar macam Arema Cronus dan Sriwijaya FC juga disebutnya memberikan pengalaman baru. Dia mengaku sangat beruntung tahun ini mendapat kesempatan bermain di turnamen dengan level berbeda, setelah sebelumnya sukses di level Divisi Utama melalui Piala Kemerdekaan.
Soal nanti dimainkak sebagai tim inti atau tidak, Jefri tidak begitu merisaukannya. Dia merasa untuk tahap persiapan menuju turnamen ini harus menunjukkan kemampuan terbaiknya terlebih dahulu, baru menyerahkan keputusan akhir kepada pelatih Widodo C Putro.
(bbk)