Legenda Balap Nilai Rossi Gagal Total di Valencia
A
A
A
SYDNEY - Gelar juara MotoGP 2015 lepas dari genggaman Valentino Rossi. Pembalap Movistar Yamaha itu harus puas menyandang status runner up karena kalah saing dengan rival sekaligus rekan satu timnya, Jorge Lorenzo.
Di akhir musim, Rossi mengumpulkan 325 poin. Nilainya berjarak lima angka dengan Lorenzo yang sukses merebut gelar juara tahun ini. Meski demikian, Rossi tetap dianggap pahlawan sebab kariernya dirusak dengan konspirasi antar pembalap Spanyol yakni Lorenzo, Marc Marquez dan Dani Pedrosa.
Fakta tersebut memang sangat disayangkan oleh banyak pihak. Namun Federasi Balap Motor Dunia (FIM) tidak melihat itu sebagai pelanggaran. Meski mencederai sportivitas, tuduhan Rossi tidak ditinjak lebih lanjut oleh FIM dan Dorna selaku operator MotoGP. (Baca juga: Rossi Curhat Persekongkolan, Dorna Malah Cuek)
Menanggapi hal tersebut, Kevin Schwantz menganggap Rossi tak bisa bersikap dewasa. Mantan pembalap yang pernah menjuarai persaingan di kelas 500cc pada 1993 itu menilai Rossi gagal total saat melakoni seri terakhir di Sirkuit Ricardo Tormo Valencia, 8 November 2015 lalu. (Baca juga: Lorenzo Ngaku Adanya Konspirasi)
"Dia (Rossi) sangat kesulitan di seri terakhir, bahkan jika dia tidak kena penalti dan harus memulai balapan dari posisi 12. Menurut saya dia tidak memiliki kecepatan yang cukup untuk menyaingi tiga pembalap teratas. Meski demikian, dia sudah berusaha dengan sebaik mungkin," ucapnya yang dikutip dari Motorsport.
"Vale telah melakukan pekerjaan besar agar finis di posisi keempat. Tapi dia tertinggal 11 detik lebih dari pembalap di tempat ketiga. Anda tak bisa berharap pada perlombaan yang berjalan seperti itu," pungkasnya.
Di akhir musim, Rossi mengumpulkan 325 poin. Nilainya berjarak lima angka dengan Lorenzo yang sukses merebut gelar juara tahun ini. Meski demikian, Rossi tetap dianggap pahlawan sebab kariernya dirusak dengan konspirasi antar pembalap Spanyol yakni Lorenzo, Marc Marquez dan Dani Pedrosa.
Fakta tersebut memang sangat disayangkan oleh banyak pihak. Namun Federasi Balap Motor Dunia (FIM) tidak melihat itu sebagai pelanggaran. Meski mencederai sportivitas, tuduhan Rossi tidak ditinjak lebih lanjut oleh FIM dan Dorna selaku operator MotoGP. (Baca juga: Rossi Curhat Persekongkolan, Dorna Malah Cuek)
Menanggapi hal tersebut, Kevin Schwantz menganggap Rossi tak bisa bersikap dewasa. Mantan pembalap yang pernah menjuarai persaingan di kelas 500cc pada 1993 itu menilai Rossi gagal total saat melakoni seri terakhir di Sirkuit Ricardo Tormo Valencia, 8 November 2015 lalu. (Baca juga: Lorenzo Ngaku Adanya Konspirasi)
"Dia (Rossi) sangat kesulitan di seri terakhir, bahkan jika dia tidak kena penalti dan harus memulai balapan dari posisi 12. Menurut saya dia tidak memiliki kecepatan yang cukup untuk menyaingi tiga pembalap teratas. Meski demikian, dia sudah berusaha dengan sebaik mungkin," ucapnya yang dikutip dari Motorsport.
"Vale telah melakukan pekerjaan besar agar finis di posisi keempat. Tapi dia tertinggal 11 detik lebih dari pembalap di tempat ketiga. Anda tak bisa berharap pada perlombaan yang berjalan seperti itu," pungkasnya.
(bep)