Tunggal Putra-Putri Indonesia Keok di Babak Pertama
Tunggal Putra-Putri Indonesia Keok di Babak Pertama
A
A
A
FUZHOU - Hasil buruk kembali diraih tunggal putra Indonesia. Tommy Sugiarto yang merupakan satu-satunya wakil Indonesia langsung kalah pada babak pertama kejuaraan bulu tangkis China Open Super Series Premier 2015.
Menghadapi Wong Wing Ki Vincent asal Hong Kong, Rabu (11/11/2015) Tommy kalah dalam waktu 57 menit. Sempat menang 21-18 pada game pertama, Tommy justru menyerah 13-21 dan 12-21 pada dua game berikutnya.
"Di game pertama saya sudah enak mainnya. Tapi di game kedua, lawan merubah permainan dan saya tidak siap mengantisipasinya," sesal Tommy.
Kekalahan juga diterima Maria Febe Kusumastuti yang turun di nomor tunggal putri. Menghadapi Carolina Marin asal Spanyol, Maria keok 10-21 dan 10-21.
"Sebenarnya kalau main ketemu Marin itu yang penting percaya dirinya dulu. Tadi sebenarnya kalau mau ajak lari-larian di lapangan, saya tidak masalah. Tapi dia banyak menekan duluan, pukulan dan powernya dia juga besar. Jadi serangannya dia itu tidak bisa lewat," jelas Febe pada situs PBSI.
"Kemarin di Paris saya kakinya sakit, jadi banyak main nothing to lose, tapi di sini saya sebenarnya ingin berusaha biar ada perubahan. Tapi dia memang lebih banyak mengantisipasi pukulan saya," tambahnya.
Dengan begini Indonesia tidak punya wakil di nomor tunggal. Tim Merah Putih tinggal berharap pada tiga sektor yakni ganda putra, ganda putri dan ganda campuran.
Menghadapi Wong Wing Ki Vincent asal Hong Kong, Rabu (11/11/2015) Tommy kalah dalam waktu 57 menit. Sempat menang 21-18 pada game pertama, Tommy justru menyerah 13-21 dan 12-21 pada dua game berikutnya.
"Di game pertama saya sudah enak mainnya. Tapi di game kedua, lawan merubah permainan dan saya tidak siap mengantisipasinya," sesal Tommy.
Kekalahan juga diterima Maria Febe Kusumastuti yang turun di nomor tunggal putri. Menghadapi Carolina Marin asal Spanyol, Maria keok 10-21 dan 10-21.
"Sebenarnya kalau main ketemu Marin itu yang penting percaya dirinya dulu. Tadi sebenarnya kalau mau ajak lari-larian di lapangan, saya tidak masalah. Tapi dia banyak menekan duluan, pukulan dan powernya dia juga besar. Jadi serangannya dia itu tidak bisa lewat," jelas Febe pada situs PBSI.
"Kemarin di Paris saya kakinya sakit, jadi banyak main nothing to lose, tapi di sini saya sebenarnya ingin berusaha biar ada perubahan. Tapi dia memang lebih banyak mengantisipasi pukulan saya," tambahnya.
Dengan begini Indonesia tidak punya wakil di nomor tunggal. Tim Merah Putih tinggal berharap pada tiga sektor yakni ganda putra, ganda putri dan ganda campuran.
(bep)
Explore More