Kevin Schwantz Patahkan Teori Konspirasi Rossi
A
A
A
VALENCIA - Mantan juara dunia di kelas 500cc, Kevin Schwantz punya pendapat lain tentang dugaan konspirasi Jorge Lorenzo-Marc Marquez di tiga balapan terakhir MotoGP musim 2015. Schwantz menyebut Valentino Rossi keliru jika menganggap ada kecurangan di ujung musim.
Menurut Schwantz, kecurigaan Rossi pertama kali muncul di GP Australia 2015 ketika The Doctor gagal naik podium usai finis di posisi keempat. Namun, kecurigaan tersebut, kata Schwantz, adalah awal dari kekeliruan.
"Contohnya di Australia, ketika Rossi terpaut 11 detik di belakang Marquez yang memenangkan balapan. Oke selalu ada kemungkinan itu (konspirasi -red), tapi melihat Marquez super cepat di lap terakhir saya pikir kita harus akui bahwa Rossi salah perhitungan ban," kata Schwantz, dikutip AS, Jumat (13/11/2015).
"Rossi kemudian mengeluh di konfrensi pers di Malaysia, bagi saya itu akan menimbulkan masalah untuk dirinya sendiri. Mungkin Rossi melihat cara Marquez berbeda ketika bertarung dengan orang lain, tapi tidak ada alasan Rossi untuk mengeluh," lanjutnya.
Kendati begitu Schwantz melihat bahwa Rossi telah menunjukan mental juara dunia dengan merangkak dari posisi buncit ke posisi keempat di balapan pamungkas GP Valencia 2015. "Itu pekerjaan besar untuk mendapatkan tempat keempat. Tapi dari posisi buncit, Anda tidak bisa berharap pada balapan seperti itu," puji Schwantz. (Baca juga : Legenda Balap Nilai Rossi Gagal Total di Valencia)
Menurut Schwantz, kecurigaan Rossi pertama kali muncul di GP Australia 2015 ketika The Doctor gagal naik podium usai finis di posisi keempat. Namun, kecurigaan tersebut, kata Schwantz, adalah awal dari kekeliruan.
"Contohnya di Australia, ketika Rossi terpaut 11 detik di belakang Marquez yang memenangkan balapan. Oke selalu ada kemungkinan itu (konspirasi -red), tapi melihat Marquez super cepat di lap terakhir saya pikir kita harus akui bahwa Rossi salah perhitungan ban," kata Schwantz, dikutip AS, Jumat (13/11/2015).
"Rossi kemudian mengeluh di konfrensi pers di Malaysia, bagi saya itu akan menimbulkan masalah untuk dirinya sendiri. Mungkin Rossi melihat cara Marquez berbeda ketika bertarung dengan orang lain, tapi tidak ada alasan Rossi untuk mengeluh," lanjutnya.
Kendati begitu Schwantz melihat bahwa Rossi telah menunjukan mental juara dunia dengan merangkak dari posisi buncit ke posisi keempat di balapan pamungkas GP Valencia 2015. "Itu pekerjaan besar untuk mendapatkan tempat keempat. Tapi dari posisi buncit, Anda tidak bisa berharap pada balapan seperti itu," puji Schwantz. (Baca juga : Legenda Balap Nilai Rossi Gagal Total di Valencia)
(bbk)