Tokoh Tinju Nasional Meninggal Dunia
A
A
A
JAKARTA - Kabar duka menyelimuti dunia olahraga tinju Indonesia. Mantan petinju dan pelatih nasional di era 70 dan 80-an, Mukhlis Sutan Rambing meninggal dunia diusia 66 tahun akibat menderita penyakit komplikasi.
Menurut Muhar Rambing yang diketahui adik kandung dari Sutan mengatakan bahwa kakak kandungnya meninggal dunia pada pukul 03.30 WIB. Lebih lanjut, ia berkata bahwa sebelum meninggal dunia, almarhum sempat dirawat di salah satu rumah sakit di Semarang akibat menderita stroke.
"Setelah dua bulan dirawat, Sutan diperbolehkan kembali ke rumah. Ketika kondisinya mulai normal, beliau terkena penyakit ginjal dan liver," ujar Muhar, ketika dihubungi SINDOnews, Jumat (27/11/2015),
Sekadar informasi, Sutan merupakan mantan petinju nasional Indonesia, baik amatir maupun profesional pada 1970-an. Setelah pensiun dari dunia tinju, beliau beralih profesi menjadi pelatih tinju. Namanya makin melambung setelah mendirikan Sasana Orang Tua di Semarang pada 1980.
Berkat tangan dinginnya, sasana tinju amatir itu berkembang menjadi salah satu yang disegani di Indonesia. Karena banyak melahirkan petinju nasional yang berprestasi baik di tanah air maupun internasional.
Beberapa petinju yang dilahirkan yakni Sonny Rambing, Ricky Manufoe, dan Roy Muklis. Sutan makin santer diberitakan oleh media kala menangani Chris John dan ia berhasil mengantarkan petinju Banjarnegara tersebut menjadi putera Indonesia kedua sepanjang sejarah yang berhasil menjadi juara tinju di badan tinju dunia bergengsi. Dengan mengalahkan Oscar Leon (juara sabuk kelas bulu versi WBA) dan Juan Manuel Marquez Mendez.
Kini Sutan telah tiada. Saat ini jenazah pelatih yang pandai dalam menemukan bakat petinju di Indonesia itu tengah disemayamkan dikediamannya di Semarang. Dan, akan dikuburkan pada pukul 13.00 WIB atau selepas sholat Jumat.
"Janazah Sutan akan dikebumikan pada pukul 13.00," tutup Muhar.
Menurut Muhar Rambing yang diketahui adik kandung dari Sutan mengatakan bahwa kakak kandungnya meninggal dunia pada pukul 03.30 WIB. Lebih lanjut, ia berkata bahwa sebelum meninggal dunia, almarhum sempat dirawat di salah satu rumah sakit di Semarang akibat menderita stroke.
"Setelah dua bulan dirawat, Sutan diperbolehkan kembali ke rumah. Ketika kondisinya mulai normal, beliau terkena penyakit ginjal dan liver," ujar Muhar, ketika dihubungi SINDOnews, Jumat (27/11/2015),
Sekadar informasi, Sutan merupakan mantan petinju nasional Indonesia, baik amatir maupun profesional pada 1970-an. Setelah pensiun dari dunia tinju, beliau beralih profesi menjadi pelatih tinju. Namanya makin melambung setelah mendirikan Sasana Orang Tua di Semarang pada 1980.
Berkat tangan dinginnya, sasana tinju amatir itu berkembang menjadi salah satu yang disegani di Indonesia. Karena banyak melahirkan petinju nasional yang berprestasi baik di tanah air maupun internasional.
Beberapa petinju yang dilahirkan yakni Sonny Rambing, Ricky Manufoe, dan Roy Muklis. Sutan makin santer diberitakan oleh media kala menangani Chris John dan ia berhasil mengantarkan petinju Banjarnegara tersebut menjadi putera Indonesia kedua sepanjang sejarah yang berhasil menjadi juara tinju di badan tinju dunia bergengsi. Dengan mengalahkan Oscar Leon (juara sabuk kelas bulu versi WBA) dan Juan Manuel Marquez Mendez.
Kini Sutan telah tiada. Saat ini jenazah pelatih yang pandai dalam menemukan bakat petinju di Indonesia itu tengah disemayamkan dikediamannya di Semarang. Dan, akan dikuburkan pada pukul 13.00 WIB atau selepas sholat Jumat.
"Janazah Sutan akan dikebumikan pada pukul 13.00," tutup Muhar.
(bep)