Andalkan Pesawat Tua, Jabar Ingin 3 Emas di Terbang Layang

Minggu, 06 Desember 2015 - 18:41 WIB
Andalkan Pesawat Tua,...
Andalkan Pesawat Tua, Jabar Ingin 3 Emas di Terbang Layang
A A A
BANDUNG - Tim terbang layang Jawa Barat (Jabar) optimistis meraih prestasi maksimal pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016. MEski mengandalkan pesawat tua buatan 1960-an, Jabar yakin bisa mendulang dua atau tiga medali emas di ajang bergengsi tersebut.

Instruktur sekaligus atlet terbang layang Jabar, Andri Yana menegaskan meskipun fasilitas yang akan digunakan sudah tua, namun spirit para atlet cukup tinggi. Sebagai tuan rumah, lanjut Andri, diharapkan penguasaan medan bisa lebih baik dibanding atlet daerah lain.

"Tim terbang layang menargetkan dua hingga tiga keping medali emas di PON yang akan digelar di Lanud Kalijati, Subang," tegasnya.

Pesawat terbang layang baik jenis Single Seater maupun Dual Seater menjadi fasilitas pertandingan berusia paling tua yang akan digunakan oleh atlet Jabar pada PON XIX/2016 di Jawa Barat.

Karena keterbatasan anggaran untuk pengadaan pesawat baru, perbaikan pesawat menjadi pilihan yang harus dipilih untuk bisa tetap tampil. Pesawat yang diproduksi tahun 1960-an tersebut sudah membutuhkan peremajaan badan ataupun kainnya.

Menurut Andiri, untuk meningkakan performa tim Terbang Layang Jawa Barat, pihaknya akan mengupas seluruh badan pesawat jenis Dual Seater supaya bisa bersaing dengan pesawat dari provinsi lain yang usianya lebih muda. Sedangkan untuk pesawat single sheeter, Andri menilai kondisinya masih layak untuk digunakan.

"Kondisinya masih layak digunakan tapi harus diperbaiki. Rencananya seluruh kain di badan pesawat Dual Seat itu akan dikupas kemudian diganti dengan kain yang baru. Pesawat ini pernah dipakai namun pada kualifikasi PON XIX/2016, akhir Oktober 2015 lalu, dan hasilnya masih bisa bersaing dengan daerah lain,"ujarnya.

Perbaikan diharapkan bisa direalisasikan pada awal tahun 2016 mendatang. Perbaikan tersebut dilakukan oleh teknisi di hanggar Kalijati Subang yang memakan watu selama dua bulan pengerjaan.

"Untuk memperbaikinya kita akan mengajukan kepada KONI Jabar, karena untuk badan pesawat akan dibeli dari Singapura. Kami meksipun bukan fasilitas baru, tapi bisa meningkatkan performance dan bersaing dengan atlet daerah lain yang menggunakan pesawat-pesawat baru," katanya.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0920 seconds (0.1#10.140)