Jelang Piala Eropa, Isu Keamanan Disorot Pemerintah Prancis

PARIS - Selain memperhatikan infrastruktur dan fasilitas penunjang gelaran Piala Eropa 2016, Badan Sepak Bola Eropa (UEFA) dan Pemerintah Prancis selaku tuan rumah, juga fokus pada isu keamanan. Pasalnya, belum lama ini terjadi aksi teror di Paris yang menewaskan ratusan orang.

Jelang gelaran Piala Eropa 2016, isu keamanan menjadi perhatian yang tak lepas dari persiapan pesta sepak bola terbesar di Benua Biru. Media-media setempat melaporkan, 10 kota di Paris, yang akan menjadi tuan rumah laga, sudah disisir petugas keamanan swasta dan polisi sejak jauh-jauh hari.

"Sejak 13 November kami telah mengadakan sejumlah pertemuan teknis untuk mempelajari semua hal tentang apa yang terjadi di Stade de France dan sekitarnya. Kami juga telah melakukan kontak dengan pejabat di Kementerian Dalam Negeri, Kepolisian Paris, jasa Keamanan (swasta) dan intelijen," kata Presiden Piala Eropa 2016, Jacques Lambert dikutip The Telegraph, Sabtu (12/12/2015).

Lambert mengatakan bahwa kerjasama pihaknya bersama UEFA dan Pemerintah Prancis akan sangat penting untuk memastikan koordinasi antara keamanan swasta yang mengelilingi stadion dan polisi. Dia juga mengatakan bahwa setelah pertemuan pada tanggal 24 November 2015 telah ada komitmen yang jelas untuk mengantisipasi masalah keamanan.

"Prioritas pemerintah Perancis adalah melakukan koordinasi dengan layanan negara tetangga yang akan intensif selama beberapa hari dan minggu. Kami memiliki waktu untuk mengambil pendekatan metodis," lanjutnya.

Selain di stadion dan tempat menginap pemain, lokasi yang dianggap rawan adalah titik kumpul suporter yang tidak kebagian tiket. Menurut Lambert, pihaknya telah menyediakan 10 lokasi untuk menampung fans dalam jumlah ribuan untuk bisa menyaksikan pertandingan dalam layar besar. (Baca juga : Fakta Menarik Seputar Piala Eropa)