Prancis Lebih Khawatir Teror Bersenjata Ketimbang Hooligan
A
A
A
PARIS - Prancis yang akan menjadi tuan rumah Piala Eropa 2016 mengakhu lebih khawatir aksi teror bersenjata ketimbang bentrok suporter. Sampai-sampai, penjagaan perbatasan negara tersebut ditingkatkan jelang drawing Putaran Final di Paris.
Presiden Piala Eropa 2016, Jacques Lambert mengatakan, pihaknya akan fokus mengamankan titik kumpul suporter yang tersebar di 10 lokasi selama gelaran Piala Eropa 2016. Saat ditanya tentang potensi bentrok antar suporter, Lambert mengesampingkan hal itu.
"Jujur, saat ini risiko dari hooliganisme sangat menjadi sekunder sejak aksi terorisme. Kami tidak mengabaikan hal itu tetapi itu bukan ketakutan terbesar kami," katanya, dikutip The Telegraph, Sabtu (12/12/2015).
"Langkah-langkah yang tidak sama akan kami ambil dari pertandingan ke pertandingan lain," lanjutnya.
Hooliganisme meletup ketika Prancis menjadi tuan rumah Piala Dunia 1998. Saat itu bentrok antar fans meletus sebelum Inggris bertanding melawan Tunisia di Marseille.
Adapun isu keamanan juga melanda gelaran Piala Eropa 2016 menyusul ketegangan diplomatik yang menyandera Turki dan Rusia. UEFA akan menunggu hasil drawing untuk mengambil keputusan yang tepat terkait dua negara tersebut. (Baca juga : Turki Tembak Jatuh Jet Su-24 Rusia Bisa Picu Perang Nuklir)
Presiden Piala Eropa 2016, Jacques Lambert mengatakan, pihaknya akan fokus mengamankan titik kumpul suporter yang tersebar di 10 lokasi selama gelaran Piala Eropa 2016. Saat ditanya tentang potensi bentrok antar suporter, Lambert mengesampingkan hal itu.
"Jujur, saat ini risiko dari hooliganisme sangat menjadi sekunder sejak aksi terorisme. Kami tidak mengabaikan hal itu tetapi itu bukan ketakutan terbesar kami," katanya, dikutip The Telegraph, Sabtu (12/12/2015).
"Langkah-langkah yang tidak sama akan kami ambil dari pertandingan ke pertandingan lain," lanjutnya.
Hooliganisme meletup ketika Prancis menjadi tuan rumah Piala Dunia 1998. Saat itu bentrok antar fans meletus sebelum Inggris bertanding melawan Tunisia di Marseille.
Adapun isu keamanan juga melanda gelaran Piala Eropa 2016 menyusul ketegangan diplomatik yang menyandera Turki dan Rusia. UEFA akan menunggu hasil drawing untuk mengambil keputusan yang tepat terkait dua negara tersebut. (Baca juga : Turki Tembak Jatuh Jet Su-24 Rusia Bisa Picu Perang Nuklir)
(bbk)