Klub Menjerit Butuh Kompetisi Reguler Resmi!
A
A
A
SURABAYA - Empat klub semifinalis Piala Jenderal Sudirman berharap sudah tidak ada turnamen lagi. Yang dibutuhkan hanya satu: kompetisi resmi!.
Pelatih Pusamania Borneo FC, Kas Hartadi mengatakan turnamen seperti Jenderal Sudirman Cup maupun sebelumnya Piala Presiden tidak akan bisa meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia. "Bagaimanapun kita butuh kompetisi reguler yang resmi. Turnamen seperti ini hanya sementara,"ucapnya.
Meski berhasil membawa Pusamania Borneo FC melaju ke babak semifinal, Kas Hartadi mengakui jika masih banyak kekuarangan dalam timnya, terutama masalah fisik. "Kami masih menyesuaikan strategi dengan kondisi fisik pemain yang ada. Rata-rata pemain tidak merata kondisi fisiknya. Karena memang program fisik di turnamen dengan kompetisi reguler lain,''tandasnya.
Ditambahkan Kas Hartadi, turnamen hanya diperlukan ketika kompetisi reguler berhenti. "Kalau ada kompetisi resmi dengan jadwal jelas. Program latihan bisa tertata, turnamen seperti ini bagus untuk mengisi kevakuman. Tapi tatep harus ada kompetisi resmi,"harapnya.
Senada, Pelatih Semen Padang Nil Maizar mengaku sangat berharap kompetisi resmi segera hadir, meski timnya saat ini sedang konsentrasi menghadapi babak semifinal Turnamen Piala Jenderal Sudirman.
''Hati kecil saya masih berharap kompetisi bisa bergulir lagi, bukan turnamen. Namun, kapan impian ini bisa terealisasi, saya juga tak bisa memprediksi, karena para penguasa sepak bola Indonesia dan pemerintah belum juga bisa sejalan, ” keluhnya.
Apalagi, lanjut Nil, sudah ada tren pemain lokal maupun pemain asing mulai memilih bermain di Malaysia. "Ini tidak bagus. Karena kualitas kompetisi di Indonesia sebenarnya lebih bagus, kalau soal kuantitas bisa sama," ucapnya.
Pelatih Pusamania Borneo FC, Kas Hartadi mengatakan turnamen seperti Jenderal Sudirman Cup maupun sebelumnya Piala Presiden tidak akan bisa meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia. "Bagaimanapun kita butuh kompetisi reguler yang resmi. Turnamen seperti ini hanya sementara,"ucapnya.
Meski berhasil membawa Pusamania Borneo FC melaju ke babak semifinal, Kas Hartadi mengakui jika masih banyak kekuarangan dalam timnya, terutama masalah fisik. "Kami masih menyesuaikan strategi dengan kondisi fisik pemain yang ada. Rata-rata pemain tidak merata kondisi fisiknya. Karena memang program fisik di turnamen dengan kompetisi reguler lain,''tandasnya.
Ditambahkan Kas Hartadi, turnamen hanya diperlukan ketika kompetisi reguler berhenti. "Kalau ada kompetisi resmi dengan jadwal jelas. Program latihan bisa tertata, turnamen seperti ini bagus untuk mengisi kevakuman. Tapi tatep harus ada kompetisi resmi,"harapnya.
Senada, Pelatih Semen Padang Nil Maizar mengaku sangat berharap kompetisi resmi segera hadir, meski timnya saat ini sedang konsentrasi menghadapi babak semifinal Turnamen Piala Jenderal Sudirman.
''Hati kecil saya masih berharap kompetisi bisa bergulir lagi, bukan turnamen. Namun, kapan impian ini bisa terealisasi, saya juga tak bisa memprediksi, karena para penguasa sepak bola Indonesia dan pemerintah belum juga bisa sejalan, ” keluhnya.
Apalagi, lanjut Nil, sudah ada tren pemain lokal maupun pemain asing mulai memilih bermain di Malaysia. "Ini tidak bagus. Karena kualitas kompetisi di Indonesia sebenarnya lebih bagus, kalau soal kuantitas bisa sama," ucapnya.
(aww)