Mampukah Guardiola Mengubah Sepak Bola Inggris?
A
A
A
JAKARTA - Pep Guardiola secara resmi mengumumkan bakal melatih tim Inggris musim depan. Manajer asal Spanyol merasa tertantang dengan kompetisi Liga Inggris yang dikenal punya gaya sepak bola sendiri.
Guardiola mengaku ingin mengarungi kerasnya persaingan di Inggris setelah sukses di Spanyol dan Jerman. Sebelumnya, eks pemain Barcelona bisa menaklukkan dua negara Eropa berkat taktik revolusionernya.
Di Barcelona, Guardiola yang ditunjuk menggantikan Frank Rijkaard pada musim 2009 membelalakkan mata dunia dengan permainan sepak bola cantik. Umpan pendek dari kaki ke kaki yang populer dikenal Tiki-Taka membuat Blaugrana jadi tim pertama yang mampu meraih enam gelar dalam semusim.
Selanjutnya di Muenchen ia menunjukkan gaya permainan yang beda. Masih mendewakan Tiki Taka, Guardiola mengombinasikannya dengan serangan balik menggunakan umpan-umpan panjang. Hasilnya, Philipp Lahm dkk mempertahankan status penguasa Bundesliga hingga sekarang.
Tak hanya itu, ia juga kerap membuat terobosan soal posisi pemain di lapangan. Manuel Neuer contohnya, ia menjadikan kiper Timnas Jerman itu jadi bek kelima timnya. Sweeper-keeper atau kiper yang kerap maju ke tengah untuk membantu pertahanan atau serangan tim bisa diperagakan dengan baik olehnya. Hal itu jelas tak lepas dari kejelian Guardiola melihat potensi pemain.
Kelebihan lain Guardiola adalah membuat pemain cepat beradaptasi dan berevolusi. Hal itu diungkapkan Douglas Costa yang mengaku senang dengan perubahan posisi barunya sesuai dengan arahan sang pelatih. Sekadar info, Costa beralih posisi menjadi sayap atau gelandang serang dari sebelumnya berperan sebagai striker di Shakhtar Donetsk.
"Dia jenius. Saya bisa belajar lebih banyak dari dia dalam satu jam ketimbang dari orang lain dalam setahun. Dia tidak hanya menaikkan level anda di lapangan, melainkan juga dalam pikiran anda," ungkap Costa dilansir ESPN.
"Dia memberikan pilihan yang benar-benar baru untuk saya. Saya tidak tahu bahwa itu bisa dilakukan ketika di Muenchen. Dia memberikan posisi baru saya di sana," jelasnya.
Bagaimana di Liga Inggris? Guardiola bisa disebut mendapatkan tantangan yang baru. Gaya sepak bola Kick and Rush Inggris adalah permainan sepak bola yang 'terburu-buru'. Tanpa mementingkan estetika, tujuan utamanya adalah mencetak gol secepat mungkin ketika memegang kendali permainan.
Taktik permainan Guardiola yang menggunakan umpan-umpan pendek jelas menemui rintangan tersendiri menghadapi kerasnya pressing ketat pemain lawan yang berambisi merebut bola dan langsung mengirim ke jantung pertahanannya.
Bisakah Guardiola menemukan celah permainan baru di Inggris? Jika melihat apa yang sudah dilakukannya di Barcelona dan Muenchen bukan tak mungkin baginya. (Baca Juga: Xavi: Mimpi Guardiola ke Inggris Terwujud dan Pasti Sukses)
Guardiola mengaku ingin mengarungi kerasnya persaingan di Inggris setelah sukses di Spanyol dan Jerman. Sebelumnya, eks pemain Barcelona bisa menaklukkan dua negara Eropa berkat taktik revolusionernya.
Di Barcelona, Guardiola yang ditunjuk menggantikan Frank Rijkaard pada musim 2009 membelalakkan mata dunia dengan permainan sepak bola cantik. Umpan pendek dari kaki ke kaki yang populer dikenal Tiki-Taka membuat Blaugrana jadi tim pertama yang mampu meraih enam gelar dalam semusim.
Selanjutnya di Muenchen ia menunjukkan gaya permainan yang beda. Masih mendewakan Tiki Taka, Guardiola mengombinasikannya dengan serangan balik menggunakan umpan-umpan panjang. Hasilnya, Philipp Lahm dkk mempertahankan status penguasa Bundesliga hingga sekarang.
Tak hanya itu, ia juga kerap membuat terobosan soal posisi pemain di lapangan. Manuel Neuer contohnya, ia menjadikan kiper Timnas Jerman itu jadi bek kelima timnya. Sweeper-keeper atau kiper yang kerap maju ke tengah untuk membantu pertahanan atau serangan tim bisa diperagakan dengan baik olehnya. Hal itu jelas tak lepas dari kejelian Guardiola melihat potensi pemain.
Kelebihan lain Guardiola adalah membuat pemain cepat beradaptasi dan berevolusi. Hal itu diungkapkan Douglas Costa yang mengaku senang dengan perubahan posisi barunya sesuai dengan arahan sang pelatih. Sekadar info, Costa beralih posisi menjadi sayap atau gelandang serang dari sebelumnya berperan sebagai striker di Shakhtar Donetsk.
"Dia jenius. Saya bisa belajar lebih banyak dari dia dalam satu jam ketimbang dari orang lain dalam setahun. Dia tidak hanya menaikkan level anda di lapangan, melainkan juga dalam pikiran anda," ungkap Costa dilansir ESPN.
"Dia memberikan pilihan yang benar-benar baru untuk saya. Saya tidak tahu bahwa itu bisa dilakukan ketika di Muenchen. Dia memberikan posisi baru saya di sana," jelasnya.
Bagaimana di Liga Inggris? Guardiola bisa disebut mendapatkan tantangan yang baru. Gaya sepak bola Kick and Rush Inggris adalah permainan sepak bola yang 'terburu-buru'. Tanpa mementingkan estetika, tujuan utamanya adalah mencetak gol secepat mungkin ketika memegang kendali permainan.
Taktik permainan Guardiola yang menggunakan umpan-umpan pendek jelas menemui rintangan tersendiri menghadapi kerasnya pressing ketat pemain lawan yang berambisi merebut bola dan langsung mengirim ke jantung pertahanannya.
Bisakah Guardiola menemukan celah permainan baru di Inggris? Jika melihat apa yang sudah dilakukannya di Barcelona dan Muenchen bukan tak mungkin baginya. (Baca Juga: Xavi: Mimpi Guardiola ke Inggris Terwujud dan Pasti Sukses)
(bbk)