Di Ambang Pemecatan, Ini Pembelaan Pelatih Milan

MILAN - Emanuele Giaccherini menambah nestapa AC Milan. Gelandang Bologna pinjaman dari Sunderland itu membuat malu I Rossoneri di depan publik sendiri setelah membawa timnya menang 1-0 dalam lanjutan Serie A di San Siro, Milan, Rabu (6/1/2016). Giaccherini mencetak gol menit ke-81, memaksimalkan umpan Anthony Mounier.

Kekalahan memaksa Milan tertahan di peringkat 7 klasemen Serie A dengan 28 poin. Itu merupakan kekalahan keenam Milan musim ini. Dari 18 laga, I Rossoneri hanya memetik delapan kemenangan. Sementara bagi Bologna, tiga angka membuat mereka menjauhi zona degradasi atau ke peringkat 15 dengan 22 poin.

Hasil itu membuat Pelatih Milan Sinisa Mihajlovic menghadapi tekanan berat di Milan. Mantan pelatih Sampdoria itu dikabarkan akan segera dipecat. Namun, Mihajlovic menegaskan dirinya tak akan menyerah dan tetap melanjutkan pekerjaannnya.

"Kami harus terus bekerja dan mencoba memperbaiki segala hal dengan tenang," kata Mihajlovic dilansir football-italia. "Hari ini kami membuat terlalu banyak kesalahan dan pada akhirnya menelan risiko kekalahan, seperti yang kami lakukan. Ini kekalahan yang menyakitkan karena kami menciptakan begitu banyak peluang tapi tidak mencetak gol. Para pemain selalu berusaha untuk menang."

Kekalahan Milan membuat fans mencemooh penampilan Carlos Bacca dkk. Mihajlovic mengaku mengerti tuntutan Milanisti, namun dia meminta fans untuk melihat bagaimana cara Milan bermain.

"Para fans mencemooh kami dan saya mengerti mereka punya hak untuk mengejek. Saya tidak akan menyerah. Kami kalah, tapi kami bermain dengan cara kami. Memiliki lima peluang yang nyaris berbuah gol. Saat Anda tidak bisa mengambil peluang tersebut, risiko harus Anda bayar."

"Kita tidak boleh lupa bahwa dalam empat atau lima bulan, kami hanya punya dua striker yang siap diturunkan. Ketika semua pemain dalam kondisi fit, nilai skuat ini akan lebih besar," imbuh Mihajlovic.

Laga berikutnya Milan akan menghadapi AS Roma di Stadio Olimpico, Sabtu (9/1/2016). "Kami gagal selama 70 menit, kemudian keinginan kami untuk menang membuat pemain depan maju terlalu banyak dan menjadi tidak seimbang. Itu menyakitkan, tapi kami harus fokus pada pertandingan berikutnya melawan Roma."