HOT NEWS: Platini Mundur dari Pencalonan Presiden FIFA
HOT NEWS: Platini Mundur dari Pencalonan Presiden FIFA
A
A
A
PARIS - Michel Platini mengonfirmasi bahwa ia telah menarik diri dari bursa pemilihan presiden baru FIFA. Hal ini dilakukan untuk membersihkan namanya atas tuduhan korupsi.
Platini diselidiki Jaksa Swiss dan Badan Penyelidikan Komite Etik FIFA atas kasus korupsi terkait 'upah' yang diberikan Sepp Blatter kepada Platini yang menjadi penasihat teknis, senilai 1,35 juta pounds (Rp28 miliar) pada tahun 2011. Penyelidikan itu menghasilkan keputusan keduanya melanggar etika organisasi, dan Komite Etik FIFA menjatuhkan sorsing 90 hari atau sekitar tiga bulan, pada Kamis, 8 Oktober 2015.
Upaya Blatter dan Platini mengajukan banding menemui jalan buntu, sebab Komite Banding FIFA menolaknya. "Keputusan yang diambil Komite Banding FIFA disampaikan kepada Mr Blatter dan Platini hari ini, 18 November 2015. Menurut pasal 67 Statuta FIFA, keputusan tersebut dapat diajukan banding ke Pengadilan Arbitrasi Olahraga (CAS)." (Baca juga: Banding Ditolak, Peluang Platini Jadi Presiden FIFA Kian Sulit)
Keputusan Komite Banding FIFA, tentu saja mempersempit harapan Platini untuk maju sebagai Presiden FIFA menggantikan Sepp Blatter pada pemilihan 26 Februari mendatang. Sebab, panitia pemilihan telah menegaskan tidak akan memproses pendaftaran Platini jika masih menjalani skorsing.
Problema itulah yang membuat Platini mengambil keputusan untuk mundur dari pencalonan Presiden FIFA. Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar di Prancis, dia berkata: "Saya telah memutuskan untuk tidak menempatkan nama saya dalam pencalonan presiden FIFA. Waktunya tidak baik bagi saya. Saya tidak memiliki sarana untuk melawan atas dasar persamaan dengan kandidat lainnya. Saya belum diberi kesempatan untuk bermain. Bye bye FIFA, bye bye presiden FIFA," ungkap Platini seperti dikutip ESPN, Jumat (8/1/2016).
Platini diselidiki Jaksa Swiss dan Badan Penyelidikan Komite Etik FIFA atas kasus korupsi terkait 'upah' yang diberikan Sepp Blatter kepada Platini yang menjadi penasihat teknis, senilai 1,35 juta pounds (Rp28 miliar) pada tahun 2011. Penyelidikan itu menghasilkan keputusan keduanya melanggar etika organisasi, dan Komite Etik FIFA menjatuhkan sorsing 90 hari atau sekitar tiga bulan, pada Kamis, 8 Oktober 2015.
Upaya Blatter dan Platini mengajukan banding menemui jalan buntu, sebab Komite Banding FIFA menolaknya. "Keputusan yang diambil Komite Banding FIFA disampaikan kepada Mr Blatter dan Platini hari ini, 18 November 2015. Menurut pasal 67 Statuta FIFA, keputusan tersebut dapat diajukan banding ke Pengadilan Arbitrasi Olahraga (CAS)." (Baca juga: Banding Ditolak, Peluang Platini Jadi Presiden FIFA Kian Sulit)
Keputusan Komite Banding FIFA, tentu saja mempersempit harapan Platini untuk maju sebagai Presiden FIFA menggantikan Sepp Blatter pada pemilihan 26 Februari mendatang. Sebab, panitia pemilihan telah menegaskan tidak akan memproses pendaftaran Platini jika masih menjalani skorsing.
Problema itulah yang membuat Platini mengambil keputusan untuk mundur dari pencalonan Presiden FIFA. Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar di Prancis, dia berkata: "Saya telah memutuskan untuk tidak menempatkan nama saya dalam pencalonan presiden FIFA. Waktunya tidak baik bagi saya. Saya tidak memiliki sarana untuk melawan atas dasar persamaan dengan kandidat lainnya. Saya belum diberi kesempatan untuk bermain. Bye bye FIFA, bye bye presiden FIFA," ungkap Platini seperti dikutip ESPN, Jumat (8/1/2016).
(bbk)
Explore More