Kalah Menyakitkan, Mancini Hibur Diri
A
A
A
MILAN - Pelatih Inter Milan Roberto Mancini mencoba menerima kekelahan timnya dari Sassuolo kendati menyakitkan. Menurut mantan pelatih Manchester City itu, I Nerazzurri mendominasi permainan, namun dihukum oleh tendangan penalti di ujung laga yang menyebabkan Inter menyerah 0-1.
Penyerang Sassuolo Domenico Berardi menjadi mimpi buruk Inter lewat gol penalti pada menit ke-90+5. Menurut catatan BBC, Inter menguasai permainan hingga 59% berbanding 41%. Namun, sebanyak 21 tembakan yang diarahkan ke gawang Sassuolo, hanya enam yang menemui sasaran. Menurut Mancini, kiper lawan tapil brilian sehingga Inter mengalami kebuntuan. (Baca juga: Berardi Rusak Mimpi Inter Amankan Campione d Inferno).
"Sayangnya, kami menciptakan banyak peluang tapi kiper lawan tampil sangat baik. Saya lebih suka menang 1-0 dari pada menderita," kata Mancini dilansir football-italia. "Sassuolo hanya memiliki sedikit peluang mencetak gol di babak kedua. Kami mendominasi dan terus mencoba memenangkan pertandingan hingga menit akhir.
Kekalahan dari Sassuolo membuat Inter Milan menelan dua kekalahan beruntun di kandang dalam laga Serie A sejak Mei 2013. Sebelum ini, Lazio mengalahkan Inter di Giuseppe Meazza 1-2 pada 21 Desember 2015. "Tidak mendapat angka di dua laga kandang. Itu tidak masuk akal. Harsunya kami bisa mengamankan sedikitnya empat poin. mencoba terus maju dan mengembangkan diri," katanya.
Soal penalti, Mancini menyebut itu hanya insiden dan bukan sesuatu yang harus diperdebatkan. Mancini justru melrihat wasit Daniele Doveri tidak jeli melihat insiden pelanggaran terhadap bek Danilo D'Ambrosio. "Saya percaya Berardi harusnya dikartu merah atas pelanggaran terhadap D'Ambrosio. Tapi, kami harus menerima kekalahan itu."
Penyerang Sassuolo Domenico Berardi menjadi mimpi buruk Inter lewat gol penalti pada menit ke-90+5. Menurut catatan BBC, Inter menguasai permainan hingga 59% berbanding 41%. Namun, sebanyak 21 tembakan yang diarahkan ke gawang Sassuolo, hanya enam yang menemui sasaran. Menurut Mancini, kiper lawan tapil brilian sehingga Inter mengalami kebuntuan. (Baca juga: Berardi Rusak Mimpi Inter Amankan Campione d Inferno).
"Sayangnya, kami menciptakan banyak peluang tapi kiper lawan tampil sangat baik. Saya lebih suka menang 1-0 dari pada menderita," kata Mancini dilansir football-italia. "Sassuolo hanya memiliki sedikit peluang mencetak gol di babak kedua. Kami mendominasi dan terus mencoba memenangkan pertandingan hingga menit akhir.
Kekalahan dari Sassuolo membuat Inter Milan menelan dua kekalahan beruntun di kandang dalam laga Serie A sejak Mei 2013. Sebelum ini, Lazio mengalahkan Inter di Giuseppe Meazza 1-2 pada 21 Desember 2015. "Tidak mendapat angka di dua laga kandang. Itu tidak masuk akal. Harsunya kami bisa mengamankan sedikitnya empat poin. mencoba terus maju dan mengembangkan diri," katanya.
Soal penalti, Mancini menyebut itu hanya insiden dan bukan sesuatu yang harus diperdebatkan. Mancini justru melrihat wasit Daniele Doveri tidak jeli melihat insiden pelanggaran terhadap bek Danilo D'Ambrosio. "Saya percaya Berardi harusnya dikartu merah atas pelanggaran terhadap D'Ambrosio. Tapi, kami harus menerima kekalahan itu."
(sha)