Rapor Merah Nadal di Turnamen Grand Slam
A
A
A
MELBOURNE - Mantan petenis nomor satu dunia Pete Sampras semakin yakin bahwa kegagalan Rafael Nadal menembus putaran kedua di Grand Slam Australia Terbuka 2016 adalah awal runtuhnya Big Four. Dia bahkan menyebut jika petenis sudah tidak takut lagi dengan keberadaan Novak Djokovic, Nadal, Andy Murray, dan Roger Federer di turnamen bergengsi seperti ini.
Kejutan datang ketika Nadal berhadapan dengan Fernando Verdasco. Kendati lawannya tidak berstatus sebagai petenis unggulan, tapi rekan senegaranya tersebut mampu merepotkan penampilan petenis kidal sebelum akhirnya menyingkirkan peraih 14 trofi grand slam dari turnamen bergengsi dengan 7-6 (6), 4-6, 3-6, 7-6 (4), 6-2.
Pasca pertandingan, Sampras mencoba untuk menganalisis kekalahan tersebut. Dia berkata jika pemain yang berada di grand slam awal tahun ini tidak merasa takut menghadapi raja tanah liat seperti dulu. (Baca juga: Karier Nadal Sudah Tamat di Australia Terbuka 2016)
"Semua orang sudah tidak merasa takut lagi dengan Nadal. Ditambah melihat gaya bertahannya yang sudah tidak pantas ditunjukkan di turnamen ini. Mental dan fisik juga memainkan peran penting mengapa Nadal pulang lebih cepat," ungkap Sampras seperti dikutip Businessinsider, Rabu (20/1/2016).
Ini adalah kekalahan ketiga secara berturut-turut selama tampil di turnamen bergengsi. Bahkan Nadal tercatat belum pernah bermain di babak semifinal sejak Grand Slam Prancis Terbuka 2014. "Di saat yang sama, saya masih bermain dengan terlalu banyak tekanan di pundak saya. Bahkan disaat penting, saya masih bermain dengan rasa cemas. Padahal saya mampu mengendalikan emosi selama saya bisa dalam karier saya. Tapi berbeda dengan hari ini, karena emosi berada di bawah kendali saya," tutur Nadal.
Berikut adalah nasib sial yang dialami Nadal dalam tiga turnamen bergengsi secara berturut-turut:
Wimbledon 2015: Kalah atas Dustin Brown di babak kedua, 7-5 3-6 6-4 6-4.
AS Terbuka 2015: Kalah atas Fabio Fognini di babak ketiga, 3-6 4-6 6-4 6-3 6-4.
Australia Terbuka 2016: Kalah atas Fernando Verdasco di babak pertama, 7-6 (8/6), 3-6 7-6 4-6 (7/4) 6-2.
Kejutan datang ketika Nadal berhadapan dengan Fernando Verdasco. Kendati lawannya tidak berstatus sebagai petenis unggulan, tapi rekan senegaranya tersebut mampu merepotkan penampilan petenis kidal sebelum akhirnya menyingkirkan peraih 14 trofi grand slam dari turnamen bergengsi dengan 7-6 (6), 4-6, 3-6, 7-6 (4), 6-2.
Pasca pertandingan, Sampras mencoba untuk menganalisis kekalahan tersebut. Dia berkata jika pemain yang berada di grand slam awal tahun ini tidak merasa takut menghadapi raja tanah liat seperti dulu. (Baca juga: Karier Nadal Sudah Tamat di Australia Terbuka 2016)
"Semua orang sudah tidak merasa takut lagi dengan Nadal. Ditambah melihat gaya bertahannya yang sudah tidak pantas ditunjukkan di turnamen ini. Mental dan fisik juga memainkan peran penting mengapa Nadal pulang lebih cepat," ungkap Sampras seperti dikutip Businessinsider, Rabu (20/1/2016).
Ini adalah kekalahan ketiga secara berturut-turut selama tampil di turnamen bergengsi. Bahkan Nadal tercatat belum pernah bermain di babak semifinal sejak Grand Slam Prancis Terbuka 2014. "Di saat yang sama, saya masih bermain dengan terlalu banyak tekanan di pundak saya. Bahkan disaat penting, saya masih bermain dengan rasa cemas. Padahal saya mampu mengendalikan emosi selama saya bisa dalam karier saya. Tapi berbeda dengan hari ini, karena emosi berada di bawah kendali saya," tutur Nadal.
Berikut adalah nasib sial yang dialami Nadal dalam tiga turnamen bergengsi secara berturut-turut:
Wimbledon 2015: Kalah atas Dustin Brown di babak kedua, 7-5 3-6 6-4 6-4.
AS Terbuka 2015: Kalah atas Fabio Fognini di babak ketiga, 3-6 4-6 6-4 6-3 6-4.
Australia Terbuka 2016: Kalah atas Fernando Verdasco di babak pertama, 7-6 (8/6), 3-6 7-6 4-6 (7/4) 6-2.
(sha)